Bagian 3

37 5 0
                                    

Kini semua anggota keluarga fernandez telah berkumpul di meja makan, mereka menyantap sarapan dalam keadaan hening hanya suara sendok dan piring yang terdengar.

Saat acara sarapan selesai sang kepala keluarga fernandez menghentikan mereka yang akan melakukan kesibukan masing-masing.

"Untuk hari ini dan beberapa hari kedepan lebih baik kamu istirahat terlebih dahulu Arzen, kondisi mu tak memungkinkan untuk menanggung jawab banyaknya pekerjaan " ucap Damian.

"Aku sudah baik-baik saja dad, jadi tak perlu harus melimpah kan tanggung jawabku pada bastian " jawab Arzen

"Tapi kak aku tak keberatan jika harus menggantikan mu menjalankan beberapa tugas " jawab Sebastian

"Itu tak perlu lagi pula ini berbahaya kau harus ingat bahkan kau tidak sendiri ada selena dan juga Arcelo di hidup mu " ucap Arzen menatap tajam pada Sebastian.

"Tapi sayang , kau ini sedang tidak sehat jadi lebih baik kau istirahat saja mommy khawatir " ucap rose

"I m fine mom, aku tau keadaan tubuh ku sendiri " ucap Arzen sambil meninggalkan meja makan .

"Sepertinya kita harus menerima saran dari ayah mas " ucap rose pada Damian

"Kau benar, siapa tau Arzen menerima nya kali ini " ucap Damian

"Apa yang mom dan dad maksud? " tanya Razel

"Kami akan menjodohkan Arzen dengan seorang perempuan anak sahabat mommy " ucap rose

"Itu bagus, dari keluarga mana mom, tak mungkin kan mommy dan daddy sembarangan memilih calon untuk ka Arzen? " tanya Sebastian

"Keluarga Dominic " ucap Damian

Membuat semua orang terdiam.

"Dad kau yakin, seingat ku hanya ada satu anggota wanita Dominic yang belum menikah dan dia masih berusia 18 tahun " ucap Sebastian .

"Kalian tenang saja kami sudah mempertimbangkan semuanya, yang terpenting Arzen mau menerima nya dan melupakan wanita penghianat itu " ucap rose dengan tangan terkepal

"Kalian tidak keberatan kan jika memiliki kaka ipar lebih muda dari kalian? "Tanya Damian

" aku tak masalah, selagi dia mampu menjaga dan mengurus kak Arzen " ucap Razel

"Me to  " jawab singkat Sebastian

"Kalian berdua bagaimana? " tanya rose pada kedua menantunya

"Kami berdua tak masalah , mau dia lebih tua atau pun muda yang penting dia mencintai kak Arzen " ucap selena dan di angguki oleh Alina

"Baiklah klw begitu, nanti aku akan bicarakan ini dengan Alfredo " ucap Damian.








Sementara itu....

(Kita mulai panggil arsen Arzen aja)

Kini Arzen tengah mengemudikan mobil sport nya menuju ke suatu tempat.

Saat melewati sebuah jalan yang berlubang tanpa sadar, mobil Arzen mencipratkan air yang tergenang ke seorang gadis yang menggunakan seragam sekolah.

Arzen reflek menghentikan laju mobilnya lalu keluar.

Di sana Arzen dapat melihat seorang gadis dengan rambut coklat panjang bergelombang tengah menatap nya marah, dan juga kedua tangan yang terkepal erat di samping tubuh mungil gadis itu.

"Cowok sialan " teriak gadis itu

Bahkan dengan langkah yang pasti gadis itu mulai melangkah mendekati Arzen terlihat wajah itu menggembung lucu akibat marah.

Saat tepat berada di depan Arzen gadis itu berdiri menatap tajam Arzen, karena tinggi yang cukup jauh berbeda membuat gadis itu harus mendongak sedangkan Arzen harus menunduk.

Arzen menaikan sebelah alisnya, saat melihat gadis itu mengangkat sebelah tangannya .

Dan..

Bugh..

Sebuah tinju melayang tepat ke arah wajah tampan Arzen dan itu membuat darah segar mulai keluar dari hidung mancung Arzen.

Meskipun begitu Arzen masih menatap gadis itu dengan pandang datar andalannya (dari pabriknya).

"Elo harus tanggung jawab, gara-gara elo seragam gue jadi kotor " ucap gadis itu

"Oke, apa mu  " ucap Arzen singkat

"Hahh.. " hanya itu yang keluar dari bibir si gadis

"Apa yang kamu mau? " tanya Arzen lagi

"Serius elo mau tanggung jawab, gak ada penolakan dulu gitu " ucap gadis itu

Dan lagi-lagi itu membuat Arzen kenaikan sebelah alisnya.

"Cepat saya sedang buru-buru " ucap Arzen

"Tunggu dulu, jangan-jangan elo penculik ya, atau jangan-jangan elo fedofil lagi, hayo ngaku elo " ucap gadis itu sambil menunjuk wajah arzen

Tatapan arzen kini semakin datar, bahkan sudah semakin muram.

"Cepat katakan apa mau mu, saya sedang sangat buru-buru " ucap arzen dingin

Glek..

Gadis itu menelan salivanya, karena gugup .

"Anjir.. Auranya mirip banget daddy sama kak sean, bahkan ini lebih serem " batin gadis itu.

"Klo kamu tidak mau, lebih baik saya pergi " ucap Arzen sambil berbalik arah

"Ih.. Tunggu, anterin gue ke sekolah ya anterin gue ke sekolah terus gue minta uang buat ganti rugi " ucap gadis itu..

"Oke " ucap Arzen sambil memasuki mobilnya.

"Lah, gue ditinggalin " gumam gadis itu sambil melangkah menuju pintu lain mobil.

Saat memasuki mobil milik Arzen, dapat gadis itu cium aroma mint yang menenangkan.

"Mirip daddy " batin gadis itu.

"Dimana sekolah mu? " tanya Arzen

"Dominic high school " ucap gadis itu

Tanpa berbicara lagi Arzen langsung menyalahkan mobilnya, dan menuju ke sekolah gadis kecil yang ada di samping nya.


Sekedar info :

- Arzen memiliki tinggi 193 cm.

- untuk gadis yang bertemu dengan Arzen itu tingginya 167 cm.





Bersambung.....




See you next chapter....

Arsen to Arzen transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang