Part 3

1K 193 22
                                    

Follow, vote and comment!
Sorry kalo season 2 ini gak menarik🙏
Mungkin karena masih di awal, jadi sepi. Cerita ini bakalan slow up, karena anakku yang lain juga ngantri😅
Makasih buat kalian yang selalu setia baca, juga yang gak pernah ketinggalan vote dan komentar 🤗❤️
>Happy Reading<








____

Pemberkasan pun selesai, Chika dan Zee telah menandatangani surat nikah mereka. Kini sepasang kekasih itu telah memiliki gelar baru dalam hidupnya, yaitu sebagai suami istri. Dimana keduanya akan menjalani hari-hari mereka, untuk mengarungi bahtera kehidupan dalam berumah tangga. Zee yang menjadi nahkoda berkewajiban untuk membimbing dan mengayomi Chika sebagai istrinya.

Chika sebagai seorang istri ia harus patuh dan juga taat kepada suaminya. Karena sejatinya kini surganya telah berpindah pada Zee. Mulai dari dapur hingga kasur, itulah kewajiban yang harus Chika jalankan.

Meskipun di era modern ini kebanyakan seorang istri akan dibantu oleh orang lain dalam mengurus pekerjaan rumah tangga, tapi itu sama sekali tidak mengurangi pahala kebaikan yang ia dapatkan. Karena tugas seorang istri bukan hanya sebatas di dapur saja melainkan banyak lagi yang lainnya.

Acara akad pun telah usai, kini mereka bersanding di pelaminan bak seorang prince dan juga princess. Chika tak lepas mengandeng tangan Zee, sekarang apapun bebas mereka lakukan. Lebih dulu para orang tua memberikan ucapan selamat.

"Selamat ya sayang, semoga rumah tangga kalian langgeng sampai nanti."ucap Aleena pada Chika dan Zee seraya mencium kedua pipi menantunya itu.

"Makasih mam,"balas Chika dengan tersenyum.

"Mam,"panggil Zee. Kini pria itu memeluk erat sang mama. Menyalurkan rasa bahagianya.

"Jaga Chika baik-baik ya,"ucap Aleena, matanya menahan haru saat bertatapan dengan Zee, anak laki-laki satu-satunya itu. Aleena tau betapa sulitnya Zee dulu, tapi sekarang bisa ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri kalau Zee sudah menemukan wanita yang sempurna untuk dia jadikan seorang pendamping hidup.

"Makasih mam, doain Zee ya."ucap Zee lalu mencium punggung tangan Aleena.

"Zee, Chika."panggil Tyo sambil menatap keduanya. "Papa selalu mendoakan kebaikan untuk kalian. Papa yakin kamu Zee. Bisa menjadi suami yang baik untuk Chika. Mungkin papa selama ini belum menjadi papa yang baik buat kamu, tapi papa harapkan itu dari kamu."ucap Tyo sambil menyentuh bahu Zee.

Lalu beralih menatap Chika. "Dan kamu sayang, papa gak akan khawatir karena papa tau gimana kamu sama Zee. Dan begitupun sebaliknya. Semoga kalian selalu bahagia."Tyo merangkul keduanya secara bersamaan. Berbanding terbalik dengan Aleena, yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Lebih tepatnya tak kuasa menahan haru jika banyak kata yang ia ucapkan.

Cio yang sejak tadi menyembunyikan tangis ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, sudah pasti ia akan meluapkan semuanya disana. Apa jadinya jika para tamu melihatnya menangis, terutama rekan bisnisnya. Lain halnya dengan Shani airmatanya terus mengalir saat menghampiri Chika. Christy masih duduk bersama Muthe. Dia masih menyiapkan dirinya untuk memberi ucapan pada Chika.

"Bun, hiksss."tangis Chika dalam pelukan Shani. Begitupun dengan Shani. Cukup lama Chika merasakan pelukan hangat tersebut.

"Sayang, selamat ya kak. Do'a bunda gak akan pernah putus buat kamu, buat rumah tangga kalian."Shani mengusap air mata Chika perlahan dengan telunjuknya. "Semoga kalian bahagia ya nak, bunda akan selalu ada buat kamu kak. Kapanpun kamu butuh,"Shani menatap dalam mata putrinya itu. Tatapan Chika masih sama seperti dulu, yang membuat hati Shani selalu hangat.

Hanya Milikku 2 [zeechik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang