4

26 1 0
                                    

Tok

Tok

"Eung?"

Tok

Tok

"Iya sebentar!" Jihoon berlari kecil dan membuka knop pintu

Clek!

"Eung? Kamu siapa?" Tanya jihoon dengan memiringkan kepala nya

"Oh hai.. gue pacar nya haruto" jawab wanita cantik itu

"Pacar itu apa?"

"Nanti gue jelasin. Tapi. Apa boleh gue masuk?"

"Boleh kok, silahkan masuk kak"

Setelah di izin kan masuk wanita itu dan jihoon duduk sofa

"Nama kaka siapa?"

"Kenalin gue vannya"

"Wah nama kaka bagus sekali dan kaka sangat cantik" puji jihoon

"Lo bisa aja" vanya terkekeh

"Eh iya, haruto nya ada kan? Gue mau ketemu"

"Oh bang haru. Yasudah kak vannya tunggu dulu di sini. Biar ji panggilin abang haru dulu"

Jihoon berlari kecil menaiki anak tangga

Tok
Tok

"Abang haru"

Clek

"Oh ternyata adek kirain siapa. Ada apa dek?"

"Itu ada pacar abang kesini, sekarang lagi nunggu di ruang tamu katanya mau bertemu dengan abang" jelas jihoon

"Pacar abang? Yaudah adek bilangin dulu sama pacar abang sebentar lagi nanti abang turun"

"Siap abang" ucap jihoon dengan pose hormat

.

.

"Kak vannya. Kata abang tunggu dulu sebentar" jihoon kembali mendudukan bokong nya di sofa lembut itu

Vannya hanya mengganguk

"Eh ji, gue mau bicara sama lo" vannya mendekatkan diri nya pada jihoon

"Bicaran apa?"

"Lo tau kan? Abang lo itu pada ganteng terus sempurna ga ada kekurangan nya"

"Tau kok"

"Terus lo ga merasa bersalah gitu?"

"Emang ji harus ngerasa bersalah kenapa? Perasaan ji tidak berbuat ke salahan"

"Gini secara lo itu anak cacat sedang kan abang lo sempurna dan kaya terus abang lo juga terkenal di mana mana. Apa abang lo ga ngerasa malu punya dek kayak lo? Cacat." Sinis vannya

"Kalau gue jadi abang lo. gue pasti buang lo soalnya, malu malu in keluarga.dan juga—" vannya menjeda ucapan nya sejenak

"Terus gue pernah denger juga ortu kalian ninggalin para abang lo karena mereka malu punya anak cacat kaya lo. Apa lo ga kasihan sama abang lo? Para abamg lo itu butuh kasih sayang ortu tapi. Karena ada lo mereka ninggalin anak anak nya"

Jihoon hanya menunduk mendenggarkan ucapan vannya, jujur saja ucapan wanita di hadapan nya
Membuat hati nya sakit seperti di tusuk
Ribuan pisau.

Apa benar orang tua nya pergi karena lahir nya ia di dunia? Pikir jihoon

"Sayang maaf aku lama" sontak vannya dan jihoon menoleh ke arah suara

Ternyata haruto perlahan menuruni anak tangga dan berjalan ke arah mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU ARE SPECIAL | TREASURE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang