" Kakak, mengagetkan saja! " Ia tersentak karena merasakan bahunya diremas oleh seseorang. Pipinya juga ikut dicium, memang sudah jadi hal yang biasa, tetapi ia kesal lantaran Sasori selalu melakukannya tiba-tiba disekolahnya.
Pria itu bilang agar tidak ada guru yang mendekati Sakura.
" Hai sayang~ Bagaimana pekerjaanmu? " Sakura bukan risih karena dipeluk oleh Sasori. Tetapi mereka jadi pusat perhatian, semua guru disini tidak sebaik saat mengajar. Begitu keluar dari ruang kelas semua sifat nya baru akan terlihat. Baik yang jahat maupun yang tidak.
" Malu, banyak yang lihat " Karena ia melihat Sasuke diujung tangga tengah menatapnya yang tengah dipeluk oleh Sasori. Sukses Sakura mendorong tubuhnya agar mereka tidak jadi pusat perhatian.
" Sama kakak sendiri malu, ayo pulang " Ajaknya. Sakura masih menatap kearah dimana Sasuke berada, ternyata pria itu sudah tidak ada.
Apa Sasuke marah?
Mereka akan kencan malam ini.
Sebenarnya ia punya banyak sekali koleksi pakaian, hanya saja.. Karena ini kencan pertamanya jadi ia putuskan untuk membelinya nanti.
**
Disisi lain , Sasuke masuk kedalam ruangan Itachi setelah Papanya menariknya cukup keras. Seperti tidak punya rasa bersalah , Sasuke hanya bersikap santai kala berhadapan dengan Papanya. Tetap saja hatinya diliputi rasa kesal karena melihat Sakura berpelukan, entah dengan siapa.. Tetapi rasa cemburunya langsung memuncak.
Itachi tidak tahu apa yang terjadi. Pria itu hanya diam dan duduk disamping Papanya melihat Sasuke hendak diadili. Apa adiknya berbuat salah? Atau ada kenakalan lain yang dilakukan?
Mulutnya masih mengemut lolipop , wajahnya terlihat santai dan tanpa beban seperti biasa. Dan Papanya sepertinya sangat geram melihat kelakuannya. Pasti karena sikapnya. Sebenarnya Sasuke tidak pernah membully apalagi sampai mengasari orang lain.
" Tahu salah kamu dimana? " Sasuke menggeleng sambil memutar kedua bola matanya keatas. Ia tidak tahu dimana letak kesalahannya sampai Papanya menariknya kesini.
Nilai mata pelajarannya bagus, dan tidak ada kesalahan yang ia perbuat. Membuatnya malu saja sampai menariknya kesini. Papa dan Mamanya memang aneh.
" Papa harusnya memberitahuku karena tiba-tiba saja menarikku kesini "
Fugaku berdecak.
Ternyata Sasuke masih tidak tahu dimana letak kesalahannya. Memang anak kurang ajar, ia pun melempar bantal yang ada dibelakangnya sampai membuat anaknya merengut. Wajah Fugaku tidak bisa digambarkan lagi saking kesalnya pada anak bungsunya itu.
" Ajari adik kamu lagi Itachi, bisa-bisanya dia mengancam Sakura untuk berkencan dengannya " Itachi tertawa kecil. Adiknya ini bisa-bisa menjadi saingannya dikemudian hari.
Ia pun melipat kedua tangannya dengan sombong. Dengan kejadian ini ia akan membuat Ssuke jauh dari Sakura. Kedengarannya jahat, siapa tahu ia bisa pendekatan dan membuatnya diterima. Sudah berkali-kali dan Sakura masih saja menolak. Ia sampai bingung cara apalagi yang harus ia lakukan agar Sakura mau menerima nya.
" Punya jabatan apa kamu sampai bisa-bisanya mengancam untuk mengeluarkan Sakura dari sini? Lebih baik Papa yang mengirim kamu keluar negeri untuk belajar daripada harus melepas guru terbaik disini " Itachi menambahkan dan membuat suasana semakin keruh.
Sasuke yang kesal pun menghentakkan kakinya. Tidak tahukah mereka kalau Sasuke setengah mati mencintai gurunya itu. Bukan gurunya, tapi gurunya anak-anak kelas satu sekolah dasar. Sakura memang jadi guru yang paling cocok dengan anak-anak yang baru masuk sekolah.
" Papa dan Kakak berniat misahin aku sama Sakura? " Tanyanya dan keduanya mengangguk kompak. Keduanya lebih memilih mempertahankan Sakura dibandingkan Sasuke yang masih bau kencur.
" Guru kamu Sasuke! Yang sopan! " Tegur Fugaku dan Sasuke bangkit dari posisinya dengan kesal.
" Ck! Papa tahu aku menyukainya tetapi masih saja bersikap seperti ini padaku. Aku mencintainya " Teriaknya tidak mau kalah. Kali ini Fugaku berusaha menulikan telinganya.
Ia tahu obsesi anaknya terhadap Sakura tetapi tidak boleh mengancamnya seperti itu. Sakura bisa saja angkat kaki dan membuatnya merasa bersalah karena sudah membiarkan Sasuke berbuat semena-mena padanya. Papanya bahkan menitipkannya padanya.
" Sekolah yang benar baru cinta-cintaan. Urus tiket pesawat dan semuanya, walaupun belum mendaftar Sasuke sudah harus tiba disana " Itachi ikut bangkit bersama Papanya. Keputusan ini sudah final dan Sasuke sudah tidak bisa mengelak lagi.
" Apa? Papa memaksaku? "
" Ya! Kembalilah setelah menjadi pria yang pantas untuk Sakura. Dia adalah anak dari sahabatku, jangan macam-macam Sasuke. Papa tidak suka dengan kelakuan kamu yang satu itu. Percuma kalau pintar tetapi tidak sopan " Sasuke mengikuti langkah Papanya begitupun dengan Itachi. Keduanya seperti ekor yang tidak ingin lepas dari belakang tubuhnya.
Sasuke masih merayu, ia tidak peduli dengan beberapa guru yang menunduk hormat pada Papanya.
" Tapi Sakura setuju berkencan denganku "
" Bodoh! Ayo pulang " Detik itu juga Sasuke pasrah. Apa ia harus menjadi kepala sekolah dulu baru bisa memacarinya?
.. to be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Series #10✓
Fanfiction📍 Mature For Language Content 📍 Setiap series beda jalan cerita Sasuke masih ingat dengan wanita cantik yang sudah mencuri hatinya saat ia masih kelas dua belas. Wanita itu adalah guru sekolah dasar yang bekerja di yayasan milik Uchiha Group. Kar...