5.

51 14 4
                                    

Deru napas lelah memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer keheningan yang diwarnai rasa lega bercampur kelelahan. Sakura membiarkan dirinya terbaring di atas lantai keras dan dingin, seolah-olah itu satu-satunya tempat yang mampu menopang tubuhnya setelah latihan berat yang baru saja ia selesaikan bersama dengan beberapa agen wanita lainnya.

"Astaga, kurasa tulang-tulangku patah," keluh Ino, suaranya terdengar parau namun tetap disertai nada bercanda.

"Aku juga, kurasa sendiku ada yang berpindah tempat," sahut Tenten sambil memijat bahunya yang terasa tegang.

Sakura dan Hinata mendengar keluhan mereka dan tertawa kecil, merasakan bahwa canda tawa itu adalah satu-satunya penghibur di tengah penat yang melanda.

Sakura tersenyum lelah sambil menarik napas dalam-dalam. "Kupikir staminaku sudah cukup kuat... ternyata latihan ini dirancang bukan untuk orang dengan kemampuan biasa."

Empat bulan telah berlalu sejak hari pertama Sakura mengikuti pelatihan ini, dan setiap hari terasa seperti ujian berat yang terus meningkat intensitasnya. Tubuhnya kini telah mulai terbiasa dengan ritme latihan yang keras, meski kelelahan tetap setia menyapa setiap malam. Namun, di balik itu, ia merasakan kekuatan yang perlahan bertambah dalam dirinya. Teknik-teknik yang awalnya tampak mustahil, kini mulai menjadi lebih alami.

Setiap hari ia bergabung bersama para agen lainnya untuk latihan fisik dan mental, disertai dengan berbagai simulasi yang menguji ketahanan serta kecepatan berpikir mereka. Sakura tak lagi merasa seperti orang baru yang tertinggal di belakang; kini ia dapat berdiri sejajar dengan agen lainnya.

Ino menoleh ke arah Sakura dengan senyum penuh arti, matanya menyiratkan godaan halus. "Sakura, bukankah setelah ini kau memiliki sesi latihan khusus bersama Sasuke?" tanyanya, menekankan nama itu dengan nada yang tidak sepenuhnya serius.

Sakura, yang masih beristirahat di lantai, tampak kaget sejenak sebelum wajahnya sedikit memerah. "Iya, kurasa ada beberapa latihan tambahan, tidak ada yang istimewa," ujarnya, berusaha menjaga nada suara tetap tenang, meski jelas-jelas merasa canggung.

Hinata tersenyum, menyembunyikan sedikit rasa geli. "Latihan langsung dengan salah satu agen terbaik di sini bukanlah hal biasa, Sakura. Apalagi Sasuke-san dikenal sangat detail," tambahnya, mengundang tawa kecil dari Ino.

Tenten menimpali sambil menepuk bahu Sakura dengan ringan, "Sasuke, dengan semua ketegasan dan reputasinya? Kau beruntung, Sakura. Bukan hal mudah, tetapi ini kesempatan yang jarang."

Sakura hanya bisa membalas dengan senyum tipis, merasakan gugup bercampur semangat yang bergejolak dalam dirinya. Di satu sisi, ia mengakui bahwa kesempatan untuk berlatih langsung dengan Sasuke adalah sesuatu yang berharga. Namun di sisi lain, perasaan lain yang tak terduga muncul setiap kali namanya disebut.

Ino, tentu saja, tak ingin melewatkan kesempatan untuk menggoda lebih jauh. "Yah, kalau latihan mulai terasa berat, mungkin senyum manis dan permintaan bantuan ekstra darimu bisa membuat Sasuke meringankan porsi latihanmu," candanya dengan anggukan menggoda, membuat Sakura semakin kikuk. Menarik napas dalam-dalam, Sakura pun bangkit, menyiapkan diri dengan lebih tenang.

Tenten masih tersenyum penuh arti saat Sakura bersiap-siap pergi. "Jadi, kalian akan berlatih apa saja hari ini?" tanyanya dengan nada penasaran, tak sedikit pun menutupi godaan dalam suaranya.

Sakura tersenyum tipis sambil berusaha menjawab. "Latihan menembak...atau mungkin teknik jarak dekat, combat," jawabnya, berusaha tampak serius.

Hinata mengangkat alisnya dengan kagum. "Menembak dan combat langsung dengan Sasuke-san? Itu bukan latihan yang ringan. Dia pasti akan menguji kemampuanmu sampai batas," ucapnya, sedikit terkesan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SEALS || SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang