Halo semuanya!!
Sebelumnya aku minta tolong koreksi tulisan aku kalau ada yang salah, thank u<3Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari tak terlupakan bagi Agate—tepat ketika babak terakhir akan diadakan. Staf Our Melody menjemput dan membantu peserta untuk membawa alat musik mereka ke teater Dellazoe dengan letak lokasi cukup dekat dari rumah Azora. Agate menggunakan gaun putih dengan manik-manik biru yang dibelikan kakaknya saat ia menginjak usia 17.
Sayangnya, Azora tak bisa ikut menemani Agate karena demam. Sepulang dari kencan bersama Erlando, tiba-tiba suhu tubuhnya naik dan hidungnya tersumbat.
Agate memeluk sahabatnya sebelum menaiki kereta kuda yang dikendalikan oleh sang staf. Wajah staf itu setengah tertutupi syal coklat, namun terlihat jelas warna ungu terang di matanya.
Seiring berjalannya kereta kuda mereka, Agate terus melambaikan tangan ke Azora hingga pepohonan menghalangi pandangannya.
Dia merasa gugup, meski ia telah berlatih terus menerus, tetap saja perasaan takut memenuhi dirinya. Takut akan kegagalan, Agate benci dengan kegagalan. Dia pernah mengikuti kontes Our Melody dua tahun sebelumnya, dan belum pernah bisa maju ke babak akhir.
Setiap kegagalan yang ia lalui membuatnya terpuruk untuk beberapa saat. Perasaan kalah merupakan perasaan yang paling Agate benci, entah itu kalah dari adu mulut, kalah dari permainan, terutama jika ia kalah dari hal yang paling ia kuasai, seperti musik.
Tak terasa, mereka telah sampai ke tempat tujuan mereka. Staf Our Melody bersama-sama membantu Agate turun dan mengantarnya ke ruang tunggu.
Saat masuk, lebih dari 50 orang berada di ruangan yang besar itu. Staf membantu mereka menggunakan pakaian, merias wajah, dan memberikan hal yang mereka butuhkan. Agate duduk, dan dibantu untuk merias wajah oleh staf.
Hening. Ruangan itu benar-benar senyap, tak ada sedikitpun suara kecuali langkah kaki para staf. Bahkan saking heningnya, Agate bisa mendengar suara jantungnya yang berpacu dengan cepat. Tak hanya dirinya, masing-masing dari peserta merasakan perasaan gugup yang sama hingga mereka tak sanggup untuk mengucapkan sepatah katapun.
Perlu ditekankan, Kontes Our Melody bukanlah kontes sembarangan. Berada di babak final saja bisa membuka jalan para finalis menuju gerbang kesuksesan. Kontes yang diadakan setahun sekali itu benar-benar populer. Para finalisnya akan terus mendapatkan tawaran pekerjaan dari masyarakat hingga petinggi negara. Seperti memeriahkan pesta peringatan hari penting, pesta pernikahan, hingga acara pribadi manusia golongan atas. Mereka akan masuk di dalam berita koran dan majalah serta menambah popularitas di dunia musik.
"Hei," bisik wanita dewasa di samping Agate. Gaya berpakaian yang sangat mencolok, gabungan warna yang benar-benar kontras satu sama lain. Sudah sedari awal ia menjadi pusat perhatian, meski Agate sendiri tak menyadari kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Melody
FantasyTangan bergerak, melodi pun ikut bergerak dengan selaras. Hidup ini tak harmonis tanpa adanya musik menemani hidup kita sehari-hari. Itulah yang dipikir oleh Agate. Gadis 18 tahun dengan impian menjadi seorang musisi terkenal. Setiap hari dia memain...