Antara Risu, Ollie Dan Rooftop
****
Suasana sekolah semakin ricuh dan tidak kondusif pasca penemuan mayat Calli dengan keadaan yang jauh dari kata baik, bagaimana mungkin bisa dikatakan baik jika kepala terpisah dari badannya. Untuk kesekian kalinya polisi dan mobil para team forensik kembali mendatangi sekolah. Sejak awal kejadian ini terjadi pihak sekolah masih saja diam tanpa mengeluarkan statement tentang semua kejadian yang terjadi. Mereka semua terdiam seakan-akan sedang menutupi sebuah rahasia besar.
Reine masih disana menemani Kiara yang terisak tanpa melepaskan pelukannya pada kepala Calli, seakan tidak perduli jika sekarang hampir seluruh tubuhnya sudah dipenuhi oleh darah Calli. Reine hanya diam mengelus punggung Kiara bermaksud untuk menenangkan gadis tersebut meskipun usahanya sedari tadi berujung sia-sia karena Kiara masih saja menangis.
"Kiara, udah relain Calli. Ikhlasin dia ya?" Ujar Reine yang masih berusaha keras menenangkan Kiara dan membuat Kiara berhenti untuk menangis.
Kiara mengusap kedua matanya secara berganti dengan tangannya yang berlumuran darah sehingga membuat hampir seluruh wajah Kiara dipenuhi oleh darah, Kiara memandang sengit Reine. "Jadi maksud kamu aku harus ngebiarin Calli mati?" Ketusnya.
Mendengar hal tersebut membuat Reine sedikit terlonjak kaget, ia menatap lekat kedua mata Kiara yang terlihat kosong seakan-akan tidak ada lagi kehidupan didalam matanya.
Reine menghela nafas. "Aku ga minta kamu buat ngebiarin Calli mati. Tapi Calli emang udah mati, kamu harus sadar, mau ga mau kamu harus terima kenyataan ini." Cetus Reine kemudian berdiri dari posisinya dan berjalan menjauhi Kiara.
Reine mendekati Anya, Zeta, Kaela dan Kobo yang sedari tadi memang masih berada disana sedangkan Moona dengan Iofi menyusul Ollie yang entah pergi kemana. Reine yang memintanya karena gadis dengan surai berwarna biru muda tersebut merasakan ada sesuatu yang besar mungkin akan terjadi kepada Ollie, ikatan persahabatan memang tidak bisa dianggap remeh.
"Kiara gamau ngelepasin pelukannya dari kepala Calli." Seru Reine yang kini sudah berada di tengah-tengah antara Anya, Zeta, Kaela dan Kobo.
Keempat gadis itu memandangi Reine secara bersamaan. Keempat gadis tersebut menghela nafas panjang mereka, bahkan polisi saja tidak berhasil membujuk Kiara apalagi mereka. Mau tidak mau polisi harus turun tangan sampai Kiara mau melepaskan pelukannya.
"Kalian ngerasa aneh ga sama semua kejadian ini?" Sahut Kaela memecahkan keheningan yang sebelumnya terjadi.
"Dalam waktu sesingkat ini udah berapa temen kita yang mati? Dan gaada yang tahu siapa pelakunya." Zeta kembali terdiam, ia menelisik setiap sudut koridor sekolahnya itu. Mencoba untuk mencari siapa tahu ada sesuatu yang bisa mengarahkannya kepada siapa pelaku atas semua perbuatan tidak manusiawi yang terjadi disini.
"Curiga sama seseorang ga?" Tanya Reine.
"Kepala sekolah." Jawab mereka serentak.
Reine mengangguk setuju, entah mengapa sejak kejadian ini terjadi Reine dengan yang lainnya berpikir jika semua ini ada kaitannya dengan kepala sekolah yang selama ini bungkam tanpa bicara sedikitpun atau sekedar menampilkan wajahnya didepan murid-murid yang lain.
"Mungkin ga sih kalo kepala sekolah yang ada dibalik semua ini?"
"Aku gatau tapi, gelagat Ollie semenjak awal terjadinya bencana ini sedikit ngebuat aku penasaran." Reine menggigit kukunya dengan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES [Hololive]
Mystery / ThrillerSepasang mata itu selalu mengawasi kita, pastikan kalian bersembunyi ditempat yang aman atau nyawa kalian melayang.