2

96 27 0
                                    

Aku menunduk padanya. Beda usia kami memang jauh. Tapi dia atasanku. Jadi aku tetap harus sopan padanya. "Tidak akan ada lain kali." Setidaknya tidak ketahuan, bisikku dalam hati.

"Pergi. Sebelum akuberubah pikiran."

Mundur dua langkah, aku berbalik kemudian. Kupacu langkah dengan cepat mengabaikan sakit pada kakiku. Aku bergerak meninggalkan gedung tua itu dan segera turun.

Di bawah Kitty sudah menungguku dengan tidak sabar. Begitu dia menemukan bayanganku, dia segera berlari menyongsongku. Mendekat dan meraih lenganku.

"Bos?"

Aku menggeleng. "Cepat bawa aku pergi, sebelum anak kecil itu menggila lagi."

Kitty sempat melirik ke atas, kemudian mengangguk. Dia bergegas membawa aku pergi dengan mobil lain yang masih utuh. Di dalam sudah ada Albert yang menjadi sopir kami.

Dua orang ini adalah anak buahku. Yang aku rekrut dengan tanganku sendiri enam tahun yang lalu. Mereka dapat diandalkan dan setia padaku.

"Bos? Bagaimana keadaanmu?" tanya Albert yang baru membuka suara setelah mobil berjalan.

"Cukup baik dari terakhir kali."

"Terakhir kali dia menancapkan pisau di punggungmu. Jika lebih baik, maka itu cukup buruk."

Aku tersenyum mendengar nada kasihan dalam suara Albert. Tidak menanggapinya karena Kitty sudah mulai mengoleskan obat herbal milik klan. Obat yang jarang ditemukan di pasar gelap itu cukup manjur untuk luka ringan. Untungnya Ivy hanya memberikan luka ringan.

"Aku sudah meminta pelayan menyiapkan obat herbal juga untuk berendam. Malam itu kau tidur dengan nyenyak, Bos. Besok masih terlalu banyak hal yang harus diurus."

"Ada yang harus diurus?" tanyaku tidak yakin.

Kitty mengangguk. "Perempuan bernama Faith, ada mengingatnya?"

Aku memikirkannya dan langsung mengangguk. Tidak perlu mencari cukup lama di bank ingatan karena nama itu segera ditemukan di depan kepala. "Perempuan yang aku kejar. Bagaimana hasilnya?"

"Kami menemukan beberapa tentangnya, dia sepertinya terhubung dengan seorang mafia besar yang sudah lama membunuh pesaingnya. Siapa pun yang mengusiknya akan berakhir mati dengan kejam."

"Siapa mafia itu? Aku tidak pernah mendengarnya?"

"Albert, berikan tabletnya." Kitty mengulurkan tangan.

Albert meraba ke samping dengan satu tangan, menemukan tablet yang diinginkan Kitty dia segera menyerahkan. Kitty kemudian membuka benda itu dan menyerahkannya ke depanku. Layarnya menunjukkan informasi seseorang yang segera kubaca.

"Namanya Luther Henson. Dia adalah anak dari Rehan Henson."

"Ketua mafia terdahulu yang dikatakan membantai lima puluh orang sendiri dalam satu malam? Memotong kepala korbannya dengan tanpa perasaan dan kemudian menumpuknya. Rehan yang itu?" tanyaku memastikan.

Kitty mengangguk.

"Dia memiliki anak, tidak pernah ada kabarnya."

"Tidak diumumkan secara umum. Yang kudengar anaknya menolak mewarisi kerajaan bisnis gelap ayahnya. Tapi hanya bertahan dalam satu tahun, tahun pertama yang terlewati dia akhirnya menerima mandat ayahnya. Memimpin lima ratus bawahannya yang tersebar di semua negara dan akhirnya menjadi pemimpin mafia dalam tujuh tahun terakhir ini. Banyak hal buruk yang dilakukannya, termasuk membunuh wanita dan anak-anak."

"Kejam."

"Dikatakan kalau dia membalaskan dendam untuk perempuan yang dicintainya. Perempuan itu mati dengan mengerikan."

"Seorang mafia jatuh cinta?" aku tersenyum mendengarnya.

Dalam dunia gelap ini, cinta menjadi cahaya yang buruk bagi kami. Terang yang terlalu menyilaukan dan terang yang terlalu mengganggu. Beberapa orang memang pernah terjerat ke dalam pusaran hati yang penuh kutukan itu. Yang akhirnya tidak ada dari mereka yang selamat dari jerat abadinya yang selalu menumbalkan nyawa pemiliknya.

Untuk orang biasa, jatuh cinta adalah sesuatu yang manis. Yang bisa kau cicipi dengan mata tertutup dan bisa kau nikmati tanpa prasangka.

Tapi bagi kalangan kami yang sudah bergelut dalam peliknya keburukan, jatuh cinta menjadi sesuatu yang keramat. Yang di mana cinta selalu menginginkan tumbal dari pemiliknya. Entah kau mati atau kau membunuh dengan keji.

Pada akhirnya cinta menjadi kekuatan sekaligus kelemahanmu. Jika diketahui kau memiliki seseorang di sisimu yang ingin kau lindungi dengan nyawamu, maka saat itulah kau kalah dalam permainan kegelapan ini. Jadi bagi kami jatuh cinta adalah hal tabu.

Dan bisa-bisanya seorang pemimpin mafia jatuh cinta. Bukankah pada akhirnya kekasihnya meninggal dan dia membantai banyak orang untuknya?

"Jadi Faith ada di bawah perlindungan mafia tersebut?"

"Dia dan kakaknya memiliki kedekatan yang cukup baik dengannya. Kakak beradik yang selalu memakai nama Henson untuk menindas orang lain."

"Bukan sesuatu yang baik tentu saja," ucapku membayangkan akan seperti apa pertemuanku dengan Faith itu. Dia sudah lama mengisi memori kosong tentang masa laluku. Dia pasti tahu sesutu. Itu makanya aku mengejarnya.

"Anda masih ingin melakukannya?"

Aku melirik ke arah Kitty yang khawatir.

"Jika Ivy tahu anda tidak menyerah, maka segalanya akan memburuk."

"Tenang saja, aku tidak akan membahayakan kalian berdua." Aku menepuk tangan Kitty lembut.

"Bukan diri kami yang kami khawatirkan. Tapi anda," tegur Kitty memberikan kenyataan kalau mereka memang lebih peduli padaku dari pada nyawa mereka sendiri.

Albert mengangguk dengan setuju.

Positifnya hidup di dunia seperti ini adalah mereka yang mengikutimu memiliki kesetiaan yang dibayar dengan nyawa padamu. Mereka tidak akan membiarkanmu terluka dan akan melidungimu tanpa pamrih.

Dua orang ini adalah orang yang dapat kuandalkan.

"Maka aku akan mejaga diri."

Kitty mendesah dengan lega. Sementara Albert mengelus dada. Setiap hari mereka berpacu dengan kekhawatiran dan ketakutan pada apa yang mungkin terjadi padaku. Jika dilihat lagi, mereka sungguh kasihan. Tapi aku tidak dapat berbuat banyak.

Rasa penasaran yang aku miliki tidak pernah bisa berdiri di bawah ketakutan itu sama sekali. Sebelum aku menemukan kebenaran, aku tidak akan mundur. Tapi aku juga tidak akan pernah membiarkan dua orang ini terluka oleh apa yang begitu membuat aku terobsesi.

Albert sudah masuk ke halaman rumah dengan dua lantai dan dipenuhi dengan kaca. Rumah berbentur persegi panjang itu memiliki cat putih. Beberapa barang di dalamnya tampak bisa dilihat dari luar.

Jangan meremehkan kaca yang ada di mana-mana. Semua kacanya anti peluru yang tetap membuat aman. Rumah itu juga memiliki halaman luar di kiri dan kanan. Dengan anak tangga yang cukup tinggi untuk menuju ke atasnya.

Keluar dari mobil aku sudah melangkah ke arah anak tangga. Kitty mengikutiku yang membuat aku berhenti dan memandangnya.

Mengangkat pandangannya, aku tidak perlu bicara dan Kitty sudah mengerti. "Anda yakin tidak membutuhkan saya membantu anda?"

"Aku bisa melakukannya sendiri. Kau istirahat lebih cepat. Hari sudah mulai gelap dan malam menjadi sesuatu tidak menyenangkan akhri-akhir ini. Tidur lebih cepat dan besok kita bisa mulai mengatur rencananya.

Kitty yang tidak pernah membantah akhirnya mengangguk. "Anda juga istirahat lebih cepat."

Aku mengangguk dan meninggalkannya.

Mr. Mafia, Hug Me (KAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang