#6_ADIL itu SULIT_

0 0 0
                                    

Seminggu sudah sejak pernikahan Reyhan dan Tiara. Sejauh ini semuanya terlihat baik-baik saja,mereka bahagia,dan yang paling penting... Tiara dan Nisa tampak akur dan bisa saling mengerti. Reyhan berharap untuk kedepannya semuanya akan terus seperti ini.

Malam ini giliran Reyhan tidur dikamar Tiara, ini adalah ketiga kalinya mereka 1 kamar.
Belum ada yang berubah,mereka berdua masih sama-sama canggung. Bahkan 2 kali sebelumnya Reyhan masih saja tidur di sofa karena dia belum berani tidur bersama Tiara.

Tiara baru saja selesai membereskan pakaiannya ke lemari,sementara Reyhan sedang berganti pakaian dikamarnya bersama Nisa.
yaa,,,Reyhan memang selalu mandi dikamarnya karena baju-baju nya memang ada disana.
"Dekk..." sapa Reyhan yg tiba-tiba masuk dan itu membuat Tiara terperanjat kaget.

"aduh maaf...aku ngagetin kamu ya?"
"gapapa kok mas"
"jam berapa ini kok belum tidur?"
Reyhan menatap jam didinding yang sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam.
"aku baru saja selesai beres-beres"
"oh"
Reyhan duduk ditepi kasur,sementara Tiara masih berdiri disebrang tempat tidur.
"mbak Nisa udah tidur mas?"
"Nisa pergi kondangan kok sama mama sejak habis isya' tadi"
"mas nggak ikut"
"nggak dibolehin sama Nisa,mau aku anter aja gamau kok tadi. Katanya mau sama mama aja"
"oh gitu"

Suasana mendadak hening,Reyhan serius menatap ponselnya,sementara Tiara hanya diam berdiri,dia bingung mau ngapain,dia ingin tidur tapi Reyhan masih duduk dikasurnya.
Tiara takut mengganggu.
Reyhan melirik kearah Tiara.
"Dek,kenapa berdiri disitu dari tadi. Duduk sini aku mau ngomong"
"iya mas"
Dengan sedikit malu Tiara ikut duduk diatas kasur. Reyhan tersenyum melihat tingkah Tiara.
"kamu takut ya sama mas?"
"nggak kok mas,Tia cuma belum biasa aja deket sama cowok"
Reyhan tertawa.
"Tapi aku kan suami kamu"
"iya sih,tapi masih malu" lirih Tiara
Reyhan hanya menggeleng sambil tersenyum.
"Ini aku udah boleh tidur dikasur belum? soalnya kalau aku tidur disofa itu terus badanku pegel semua,kurang panjang"

Tiara terdiam,sebenernya dia masih takut,tapi dia kasian melihat Reyhan,lagipula Reyhan kan suaminya dan Tiara gaboleh menolak permintaannya.
"aku nggak akan apa-apain kamu kok,jangan takut Dek,aku menghormatimu kok. Kalau kamu nggak percaya,nanti aku kasih guling deh ditengah-tengah kita"
Tiara tersenyum,,dia lalu beringsut naik keatas kasur lalu memasukkan kedua kakinya kedalam selimut.
"nggak papa kok mas,aku nggak keberatan kok"
"makasih Tia,yaudah tidur udah malem,,aku mau menghubungi sekretaris ku bentar suruh persiapin buat rapat besok pagi"

Tiara mengangguk lalu merebahkan tubuhnya,dia percaya kalau Reyhan itu laki-laki baik.

-----

Tiara membuka matanya karena mendengar suara adzan subuh berkumandang,seketika bibirnya langsung tersenyum melihat Reyhan yang masih tertidur lelap disampingnya.
"mas Rey...bangun mas" lirih Tiara sambil mengelus pelan lengan Reyhan
Reyhan mengeliat masih dengan memejamkan matanya,Tiara tersenyum melihatnya.
"mas,,bangun" kata Tiara sekali lagi
Tanpa membuka matanya Reyhan meraih tangan Tiara dan mengecupnya.
"selamat pagi Nisa sayang,iya ini udah bangun kok sayang. makasih ya Nisa udah dibangunin"

DEG !
Perih rasanya hati Tiara mendengar ucapan Reyhan. Senyum dibibirnya perlahan luntur,Tiara menarik tangannya pelan dari genggaman Reyhan.
"maaf mas,tapi aku Tia bukan mbak Nisa"
Seketika Reyhan langsung tersadar dan membuka matanya.
"Tia?,, maaf Dek,aku kira tadi..."
"nggak papa kok mas"
Tiara tersenyum getir,,dia bangkit turun dari kasur lalu merapikan kerudungnya.
Reyhan terdiam menatap Tiara. Ada perasaan bersalah di hatinya karena salah sebut tadi.
"Dek maaf..." kata Reyhan lagi
Tiara tak menjawab,dia hanya menatap Reyhan sejenak.
"bangun mas,sholat dulu udah adzan subuh"
"iya dek"
Tiara tersenyum lalu berlalu ke kamar mandi. Reyhan dapat melihat ada luka yang mendalam dari sinar mata Tiara,dia jadi merasa makin bersalah.

SENJA yang mendung...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang