Chap 030
"Harry, aku telah mencintaimu jauh sebelum kau mulai menyimpan rasa padaku!"
•─────⋅☾ ☽⋅─────•
Theodore Nott pov
"APA KAU GILA? KAU BARU SAJA MELUKAINYA!"
Aku berteriak pada sahabatku yang tolol. Adrenalin menyeruak pada diriku. Di satu sisi, aku merasa lega karena berhasil menghindarkan gadis itu dari perlakuan kasar Malfoy namun aku juga takut karena jika aku telat sedikit, Malfoy bisa melukai gadis itu lebih dalam.
Seharusnya aku tidak setuju dengan ide nya. Seharusnya aku tidak melakukan ini. Tidak seharusnya aku menghapus memori gadis itu pada benak Malfoy.
"Kenapa kau menghalangiku?" Ucap Malfoy datar.
Nada bicara pemuda ini membuat bulu kudukku merinding.
"Misi mu adalah memperbaiki kabinet dan membunuh Dumbledore, Bukan melukai gadis itu!" Bisikku kasar. Malfoy menatapku tajam, ia benci saat harus mengingat misi yang diberikan oleh tuan kegelapan padanya.
"Dan tuan kegelapan juga berpesan untuk menyingkirkan siapapun yang menghalangi misi ku." Ucap Malfoy. "Gadis itu ikut campur."
Aku bersumpah, emosi yang ada pada diri Malfoy benar - benar sirna. Ia seperti mayat yang hidup. Tidak ada emosi yang ditampakkan pada dirinya. Kebanyakan emosi yang muncul hanyalah emosi - emosi negatif seperti marah, sedih, takut, dan jijik.
Semua emosi positif yang Malfoy miliki sirna di hari ia mendapatkan simbol pelahap maut dan memori miliknya mengenai gadis bernama (Name) hilang karena Obliviate.
"Aku tidak akan membiarkan gadis itu disakiti olehmu." Titahku. "Aku sudah berjanji pada seseorang untuk menjaga gadis itu."
Mataku menatap lurus pada mata Malfoy. Itu adalah tanda hormatku pada Malfoy yang lama yang telah membuatku berjanji padanya.
Malfoy mendengus. "Jangan bercanda, Nott. Orang tolol mana yang membuatmu berjanji untuk melindungi gadis Half - Blood rendahan itu."
Itu kau, tolol.
"Seseorang yang sama tololnya denganku." Jawabku menyeringai. Malfoy menatapku seolah - olah aku sudah gila. Tapi tidak apa - apa, karena aku adalah orang yang menepati janjiku.
"Kau telah membuang waktu ku." Malfoy menatapku sekali lagi. Tatapannya terasa dingin padaku. Lalu ia berbalik dan melangkah pergi meninggalkanku.
Aku menghembuskan nafas gusar. Sahabatku sudah sepenuhnya menjadi pelayan tuan kegelapan. Jika saja ada cara untuk melepaskannya dari belenggu pelahap maut tersebut, aku akan melakukannya meskipun harus mengorbankan nyawa ku sendiri.
Harry Potter, kuharap kau dapat mempertanggungjawabkan gelar 'sang terpilih' mu itu. Mengingat sudah banyak orang yang menjadi korban sang tuan kegelapan.
...
(Name) POV
Ruang rekreasi terlihat lengang saat aku datang. Mungkin semua murid sudah berbaring di kasur mereka yang empuk dan masuk ke dalam dunia mimpi. Syukurlah, aku memang butuh kesunyian karena kepala ku lumayan sakit. Dasar Draco sialan, gara - gara dia kepala ku yang tadi sudah mendingan karena ramuan Madam Pomfrey jadi sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANITY [Harry x Reader]
Fanfiction"Dari sekian banyaknya populasi di bumi ini, kau memilihku?" ------------------------------- menempuh pendidikan selama 4 tahun terasa berat bagi (name). Tidak ada teman yang membantunya serta pelajaran yang sulit ia pahami membuatnya merasa tidak...