03

26 4 0
                                    

Winter Parkinson as you / reader

Fiksi : Fiksi Penggemar

All Character / Pengarang : J.K. Rowling

**********************************************

Madam Pomfrey dengan panik menghampiri sambil membawa satu gelas ramuan untuk Winter terbaring lemah di brankar pasien.

Kondisi lengan Winter sudah di perban, seluruh wajah Winter keringat dingin, dan dengan mata terpejam Winter merintih kesakitan.

Sebagai adik kembar, Pansy tetap sangat khawatir pada kondisi kakak kembarnya terbaring merintih kesakitan. Begitu juga dengan Mark, Jeno, dan trio Gryffindor sangat khawatir melihat kondisi Winter.

"Mrs. Parkinson , silahkan diminum.."ucap Madam Pomfrey

Pansy membantu Winter duduk.

Meraih segelas ramuan yang terlihat menjijikan itu, tapi, mau tak mau, Winter harus tetap meminumnya agar rasa sakit di lengannya berkurang.

Bahkan Pansy dan sahabat-sahabat nya yang melihat Winter terlihat tersiksa setelah meminum ramuan itu, mereka ikut ingin mual.

Bau ramuan itu sangat menyentak.

 "air putih!"pinta Winter

Mark jadi panik, namun, tetap memberikan segelas air putih untuk Winter. Winter meneguknya sampai habis.

"Sudah lebih baik?"tanya Madam Pomfrey

"Terima kasih, Madam.."

"Sudah tugas saya Mrs. Parkinson.."kata Madam Pomfrey.

"Kalau begitu saya permisi.."ucapnya lagi

Ketika Madam Pomfrey meninggalkan ruang kamar rawat, keheningan dan kecanggungan menyelimuti ruangan itu.

"Untung saja kau tidak sampai kehilangan lengan mu, Winter."kata Jeno

"Itu terlalu berlebihan, Jeno."balas Winter."Hanya di cakar.."

"Hanya di cakar kata mu ?!"sentak Jeno

Tentu saja mereka kaget mendengar dan melihat Jeno menyentak Winter. Karena baru pertama kalinya ini Jeno meninggikan suara pada Winter.

"Jeno !"tegur Mark

Jeno sedikit menunduk, sorot mata penuh penyesalan dan kecemasan pada Winter."Maaf Winter, aku tak bermaksud.."

"Aku sangat mengkhawatirkan mu, kau tahu itu.."sambungnya

"Aku mengerti, tak apa Jeno."balas Winter."Aku juga minta maaf.."

"Kau tidak perlu minta maaf, aku menyentak mu tadi..."

Hening.

Tapi, keheningan itu tak berlangsung lama, Draco datang bersama Blaise.

Detik itu juga, Jeno menatap Draco dengan tatapan dingin dan menusuk, Jeno seperti siap menghajar Draco.

Jeno pun menghadang Draco agar tak mendekati Winter.

"Enyah kau Draco!"

Tatapan Draco tak kalah dinginnya pada Jeno.

"Aku ingin bicara dengan Winter, minggir !"

Winter yang tak mau melihat pertengkaran di depannya, dia pun menghentikan Jeno dan membiarkan Draco menghampirinya.

"Jeno, biarkan.."kata Winter."Aku tak apa."

Tetapi, Jeno sama sekali tak menuruti Winter, sampai Mark lah yang harus menarik Jeno mundur.

Draco sempat menatap tajam pada Jeno, lalu menghampiri Winter dan bisa mereka lihat tatapan Draco melembut pada Winter. Selain itu, sekotak cokelat di tangan Draco.

ALL ABOUT UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang