Saat siang telah berganti malam, Sakura baru menginjakkan kaki di apartment nya. Gadis itu membawa banyak sekali bawaan, membuat nya kesal sendiri saat beberapa kali bawaannya jatuh.
Setelah mengalami banyak cobaan, akhirnya ia berhasil membuka pintu dan masuk ke dalam apartment nya. Gadis itu melempar asal sepatu dan barang-barangnya. Baru kemudian ia melempar tubuhnya sendiri untuk berbaring diatas sofa.
"Hah." Ia menghela nafas rendah.
Sakura akui akhir-akhir ini ia begitu sibuk, menyibukkan diri lebih tepatnya. Selain kesibukannya dirumah sakit, ia pun sekarang lebih banyak membantu dalam tim khusus yang diketuai si jenius Uchiha a.ka Uchiha Itachi.
Jujur, ia sama sekali tidak menyangka saat ia terpilih untuk bergabung dengan kelompok orang-orang jenius itu. Rasa bangga dan senang dihatinya tidak bisa ditampik. Walaupun berat dan canggung awalnya berhadapan dengan orang-orang itu terutama Hyuuga Neji dan Uchiha Itachi, tapi Sakura berusaha keras. Setidaknya di tim tersebut ada Shikamaru yang lumayan dekat dengannya sehingga cukup membantu.
Sakura menatap langit-langit dengan senyuman kecil. Dengan menyibukkan diri dengan hal-hal produktif seperti ini, ia jadi tidak terlalu larut dalam sakit hatinya. Semoga ini akan terus berlanjut hingga ia mampu menendang keluar Sasuke dari hatinya agar bersih kembali.
Tok tok tok.
Bunyi ketokan jelas terdengar pada pintu membuat Sakura mengerutkan dahi lebarnya. Segera ia melihat jam, mendapati sekarang telah menunjukkan pukul sembilan malam. Bagi Sakura, ini bukan waktu yang cocok untuk menyambut tamu. Ini sudah malam dan ia harus istirahat.
Namun ketokan itu terus terdengar. Sakura menghembuskan nafasnya kasar, dengan langkah lebar mendekati pintu dan membuka nya kasar. Mata hijaunya sedikit bergetar mendapati Sasuke ada disana.
"Mau apa kau?" Tanya Sakura ketus.
"Boleh aku masuk?"
Sakura mengerutkan alisnya. Memikirkan ada kemungkinan apa si elit Uchiha ini datang ke tempat manusia rendahan tanpa klan seperti nya? Meminta masuk kedalam lagi, aneh.
"Tidak."
Sasuke termangu. Ia mengeratkan pegangannya pada bingkisan yang ia bawa ditangan kanan. "Sebentar aja. Apa boleh?"
"Kau tuli?!"
Bibir itu otomatis diam mendengar balasan ketus Sakura. Ia melihat Sakura yang berkali-kali menghela nafas kasar dengan wajah sebal. Jemari putih nya terlihat memijit kepalanya sendiri.
Apa ia tidak suka melihat Sasuke datang kesini? Tumben. Jujur, Sasuke tersinggung. Sisi arogannya tersentil hingga hampir mengamuk jika tidak ingat niat awalnya datang.
"Ini untuk mu."
"Itu apa?" Sasuke tersenyum kecil. "Makanan."
"Oh. Aku sudah kenyang. Bawa saja makanan mu pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING THE OTHER SIDE
FanfictionOn going! Naruto ©Masashi Kishimoto Pair: Sasusaku Sasuke dengan ambisi nya yang kokoh untuk menjadi pewaris utama klan Uchiha mengalahkan sang kakak, hingga ia harus menolak Sakura yang hanya orang biasa tanpa klan istimewa. Lalu Sakura dengan ambi...