∆
Hujannya menderu, kala cakapmu membeku
Pada waktu, yang kamu tentu
Dekap dunia berdua sua, suara dan aksara.
Kamu mempersilahkan, menyatu keharibaan mu.
Aku berseru, merapat patuh.
Betapa baik budimu, mengelus rambut kepalaku, pada perlututanku
"Apa titahmu?" Seruku
Kamu membisu, menarik kepalaku
Mendekap, erat, seolah menyeru "DIAM!, dengar detak jantung ku!"
Ku anggap, itulah titah mu,
Pasrah dan menyeru,-Shophilosopher
#18SeruanDekap