SA-17

141 28 10
                                        

DISCLAIMER ⚠️
Area 21+ Dark romance, Adult romance, Action, Crime.
Semua tempat, kejadian, latar, visual yang di gunakan dalam cerita ini hanya karangan penulis semata.
𖥶𖥶𖥶

Bandar Udara Internasional Tokyo, Ōta, Jepang.

Jeromy bersama rekan-rekannya sudah berada di pintu masuk menuju Gate keberangkatan.
Ekor matanya melirik arloji yang melekat di pergelangan tangan.

Empat puluh menit lagi. Masih ada waktu bukan? monolognya dalam hati.

Detik berikutnya, ia berjalan keluar dari area bandara, meninggalkan para rekan yang sudah lebih dulu memasuki Gate keberangkatan.

"Jeromy keluar dari area bandara, Pak." lapor seseorang.

Ia menekan earpiece yang melekat pada telinga, lalu memutar badan mengarah pada objek tubuh Jeromy yang mulai menjauh dari pandangan mata.

"Bagus. Anak bodoh itu masuk ke dalam jebakanku," sahut orang tersebut. Suara tawa pun terdengar setelah ia mengucapkan kalimat tadi pada lawan bicaranya.

"Lalu! Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya lagi.

"Haruskah aku jelaskan padamu, Belva!" celetuk orang itu, membalas pertanyaan Belva.

Belva memalingkan wajah, tersenyum smirk dan berkata. "Baiklah. Sekarang aku tutup dulu."

𖤘𖤘𖤘

"Ke alamat ini pak." Jeromy memberikan kertas pada supir taxi.

"Baik," balas supir tersebut.

Jeromy mengecek kembali barang bawaannya, bukan berupa koper, melainkan pistol.

Setelahnya, Ia kembali fokus pada perjalanan menuju ke hotel.

Hotel?
Tunggu dulu. Untuk apa Jeromy kembali ke hotel?
Entahlah. Jeromy melakukan sesuatu di luar kendali.

Lima belas menit berlalu, mobil taxi yang Jeromy tumpangi telah berhenti pada tempat tujuan. Ia memberikan beberapa lembar uang, sebagai pembayaran atas jasa antar pada supir taxi.

"Terimakasih pak," seru Jeromy.

Ia turun dan masuk kedalam hotel. Langkah demi langkah kakinya menapaki lantai dasar menuju pintu lift.
Jeromy menekan angka tujuh, lantai yang akan ia kunjungi.

Tapi...
Sewaktu pintu lift itu terbuka, ada beberapa orang yang membuat manik Jeromy mendelik kaget.

"Ka-kalian!"

"Ohaloooo." Jake melambaikan tangan pada Jeromy.

Ia melangkah maju mendekati Jeromy yang masih terdiam di tempatnya.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Jake.

"A-aku ingin memastikan sesuatu saja." Jeromy memalingkan wajahnya setelah menjawab dengan terbata.

Jake mendorong tubuh Jeromy hingga pria itu mundur beberapa langkah kebelakang. Sorot mata menyalang ia berikan pada Jeromy.

"Sudah kukatakan padamu. Berhenti ikut campur," tegurnya.

"Maksud?" alisnya bertautan menanggapi ucapan Jake. Wajahnya tampak begitu santai, berbanding jauh dengan Jake yang sudah mendengus kesal.

HITMAN×SNIPER AGEN  [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang