Aku adalah subjek,Mencintai adalah predikat,dan Anagata yang menjadi objeknya.itu adalah struktur kalimat paling sempurna di dunia.
_Bayanaka_ʚ♡⃛ɞ(ू•ᴗ•ू❁)
Perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk Naka mengerjakan tugas.mungkin, sebagai orang akan setuju.Karena disana sangat tenang,tiada keributan yang mengganggu konsentrasi.Melihat orang-orang yang sibuk menghadap laptop,Fokus membaca buku, atau berdiri di depan rak bermenit-menit hanya untuk menemukan buku yang menarik,adalah pemandangan yang menenangkan.Siapa yang berani berisik di perpustakaan? Paling nanti berakhir di usir atau dimarahi oleh petugas perpustakaan atau juga bisa saja pengunjung yang terganggu.
Di bangku paling pojok,Naka mengerjakan tugas makalah yang harus dikumpulkan minggu depan.Sebenarnya bisa saja Naka mengerjakannya nanti nanti dengan sistem kebut semalam.Tapi karena ia gabut tidak tau harus melakukan apa,kerjakan saja tugas ini sembari menunggu kekasihnya selesai kelas.Yap!Naka bukan kaum jomblo lagi,kalau kata anak zaman sekarang sudah soldout. Ganteng-ganteng gini udah ada yang punya, walaupun nggak seganteng Hyung jaehyun.
Naka masih ingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan sosok Anagata Kara Sajani.Si manis yang mengalahkan manisnya yang di jembatan Ancol.Sebenarnya pertemuan mereka tidak terlalu spesial.kala itu,Naka mendapati Anagata menangis sendirian di UKS.Awalnya Naka kira itu hantu sekolahan yang sengaja menganggunya karena saat itu ia sedang membolos pelajaran matematika.Bahkan Naka masih ingat setakut apa ia waktu itu.Ternyata setelah ia memberanikan diri menyibak gorden yang menutupi ranjang paling ujung,yang ia temukan hanyalah seorang gadis yang meringkuk di kasur sambil menangis.Naka tertawa mengingat wajah terkejut Anagata di tengah tangisnya kala itu.Spontan Naka memastikan apakah orang-orang di sekitarnya ada yang memperhatikannya atau tidak.Takut tiba-tiba dikira gila atau orang aneh.
Setelah pertemuan yang menurutnya lucu itu,Naka dipertemukan lagi dengan Anagata di kantor guru. Dan saat itulah Naka tau kalau si manis Anagata adalah adik kelasnya.Skenario Tuhan yang paling Naka syukuri adalah bertemu dengan Anagata.Gadis itu,
datang disaat ia merasa putus asa dan kehilangan arah.Seakan-akan mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri dan memapahnya untuk bisa kembali berjalan.Tahun itu adalah tahun terberat bagi Naka.Namun si manis Anagata selalu ada untuknya. Membantu menahan beban yang ia tanggung kala itu.Berjalan 3 tahun menjalani hubungan dengan Anagata,Tak pernah sekalipun Naka merasa bosan.Selalu ada hal baru yang ia temukan dari sosok Anagata.Dan dalam 3 tahun itu Naka selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk Anagata.Mereka memulai hubungan saat masih menyandang gelar anak SMA,banyak perubahan dari tahun ke tahun.mulai dari pemikiran yang bertambah dewasa,lingkungan yang berbeda,dan masih banyak lagi.Mereka selalu berhasil untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain.Entahlah,sebenarnya Naka tidak terlalu memikirkan bagaimana bisa ia masih langgeng dengan Anagata.Hubungan mereka mengalir begitu saja.
Naka menatap laptopnya dengan bangga saat ia baru saja menyelesaikan makalah yang ia buat.terhitung hampir dua jam ia berkutik di pojokan perpustakaan ini.bertemankan bisik-bisik dua gadis yang bergosip membahas banyaknya berita perselingkuhan artis-artis.Sekilas Naka dengar salah satu dari mereka bilang,"Ihh jaman sekarang mah cowok nggak ada yang bisa dipercaya."Ingin rasanya Naka ikut menimbrung dan mengatakan, "Ada aja kalo kamu nyarinya yang kayak gue."Enak saja bilang cowok nggak ada yang bisa dipercaya.Buktinya cowoknya Anagata bisa dipercaya tuh!Mereka aja yang gak beruntung dapet cowok.
Lantas setelah membereskan barang-barangnya, Naka pergi melangkah keluar dari perpustakaan.Jam kelas Anagata akan segera berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metafora
RomanceBagi Anagata, Naka adalah pecinta yang hebat. Naka mampu mencintainya melebihi batas yang ia butuhkan. Bersama Naka, Anagata tidak pernah kesepian. Bersama Naka, Anagata selalu punya tempat yang bebas. Bebas untuk bahagia, bebas untuk tertawa, bebas...