Ini akan jadi ritual penyucian dosa.
Lucu sekali pikiran perempuan yang sedang telanjang bersama seorang pria di bawah guyuran air shower ini. Entah bagaimana seseorang berpikir dirinya bisa menghapus kesalahan dengan melakukan kesalahan yang sama. Namun, biarlah. Karena hanya dengan cara ini ia bisa sedikit memaafkan kebodohannya. Sebab meminta maaf dari Taehyung adalah sesuatu yang tak sanggup ia hadapi. Biarkan air itu mengguyur habis rasa bersalahnya, juga sisa-sisa Jungkook dari tubuhnya. Biarkan Taehyung menimpanya dengan tanda miliknya meski ini tak adil untuknya.
"Bagaimana kalau tidak usah pakai pengaman kali ini?"
Bagian paling menyebalkan ketika bercinta dengan seseorang yang belum legal menjadi milikmu adalah, kau harus menunggu jeda sang pria memasang pengaman demi mencegah sesuatu yang tak diinginkan. Rasanya seperti ditinggal ketika kebahagiaan telah membumbung tinggi hingga kepala. Membuat Jennie sedikit tidak mood.
"Kau bercanda? Kau mau hamil sebelum pernikahan kita?" sahut pria itu sembari menghampiri setelah berhasil memasang pengaman.
Kembali didekapnya Jennie ke dalam dadanya. Diraupnya kembali bibir yang sedikit pucat karena kedinginan itu. Taehyung memperhatikan lama. Merasa gadisnya sedikit tidak sehat. Lagi pula ia memiliki alergi di tubuhnya sekarang. Jennie harusnya segera bertemu dokter. Kalaupun tidak, dia perlu minum obat. Namun, perempuan itu terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. Dia hanya ingin Taehyung masuki untuk saat ini. Begitu katanya.
"Tinggal dua bulan lagi, 'kan?" Perempuan itu belum selesai bicara.
"Kita bisa menundanya, Jane. Tak usah terburu-buru. Kau tak mau pacaran lebih lama denganku?" sahut Taehyung sembari mengangkat sebelah kaki Jennie dan mencoba membuat penyatuan dengan posisi berdiri.
"Kau akan tetap sibuk kalau kita sudah menikah?" tanya Jennie.
"Aku akan membawamu ke mana pun," jawab pria itu sembari masuk dengan sekali dorong membuat Jennie tersentak dan memeluk lehernya erat.
Seperti bukan jawaban yang tepat. Namun, mengapa Jennie memerah? Taehyung bukan pria yang punya banyak kata. Dia tak bisa berkata kalau wajah kekasihnya seindah purnama atau bunga. Jika cantik, dia akan langsung bilang cantik. Pria yang jujur. Namun, ia juga sejujur itu dalam mengatakan sesuatu yang tidak bagus. Jennie masih sakit hati bila ingat Taehyung pernah berkata bahwa Jennie nampak seperti Tante Girang saat dirinya mencoba riasan bold.
Jika dibayangkan, pria ini sepertinya akan jadi suami yang menyebalkan, ya? Tapi dia tampan dan banyak uang. Setidaknya dia enak untuk dipandang dan bisa mengirim Jennie jalan-jalan ke luar negeri kalau perempuan itu sedang tertekan.
"Tae, posisi ini tidak nyaman," keluh Jennie tak lama kemudian.
Taehyung menundukkan pandangannya setelah mendongak menikmati penyatuan itu. Masih bergoyang kendati Jennie merengut tidak nyaman.
"Kau suka gaya apa?" tanyanya kemudian.
"Aku ingin berbaring. Bisakah selesaikan ini setelah mandi?" usul Jennie.
Tak lantas mengiyakan, pria itu justru memeluk Jennie erat dengan sebelah tangannya. Menenggelamkan Jennie dalam bahunya. Enggan menatap matanya yang mengancam. Bergerak semakin cepat memburu kenikmatan hingga gadisnya mendesah dengan suara bergetar.
"Aku harus pergi ke kantor, Sayang," bisiknya kemudian.
"Oh, shit!" umpat Jennie.
"Bertahanlah."
***
Jennie bukan anak orang tak punya kendati beberapa narasi seolah menggambarkan dirinya sebagai perempuan gila harta. Beberapa orang menyebutnya realistis. Kendati dilahirkan dalam keluarga yang punya segalanya, Jennie bukan tipe perempuan yang akan menggelontorkan uangnya demi seorang pria, sebab orang tuanya juga tidak memanjakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIGUOUS
Fanfiction(Update tiap Sabtu-Minggu) Mempersiapkan pernikahan nyaris membuatmu gila, tapi kau malah memiliki pacar dan calon suami di saat bersamaan. -TreeLiu