CHAPTER 01

49 13 4
                                    

--- PERFECT MATCH ---

Boruto & Sarada
Vibes
Chapter 01

Boruto & SaradaVibesChapter 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------


   
    
    
   
   



   

  
   


📍 Tokyo, Jepang

Boruto menghisap asap dari sebatang rokok yang ia apit di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya, kemudian menyemburkan asap itu ke udara, begitu seterusnya sampai tak terasa kalau ia telah menghabiskan sebanyak dua batang rokok.

"Jadi bagaimana? Kau akan menerima perjodohan itu?"

Atensi Boruto yang semula tertuju pada hiruk-pikuk jalanan kota malam yang tampak tak pernah sepi beralih menoleh pada pria di sampingnya, Shikadai.

"Hanya untuk satu tahun. Kau tahu? Sialnya kedua orangtuaku ternyata masih mempercayai takhayul bodoh itu, benar-benar sangat konyol bukan? Dan ya, masih dengan wanita yang sama." Sahut Boruto, entah mengapa setiap membahas sesuatu yang ada kaitannya dengan wanita itu Boruto selalu merasa mendidih.

Shikadai terkekeh pelan dan mengalihkan wajahnya dari Boruto, "Setidaknya dengan cara itu orang-orang akan berhenti berpikir kalau kau memiliki hubungan terlarang dengan sahabatmu sendiri, citra Mitsuki sebagai seorang pria sejati sudah cukup ternodai selama ini. Aku kasihan padanya." Ujar Shikadai.

Setelah merasa cukup puas menikmati rokok, Boruto pun melempar puntung rokok terakhir di tangannya ke bawah lalu menginjak-injaknya, seolah melampiaskan amarahnya pada puntung rokok itu. "Lebih baik aku di cap oleh orang-orang sebagai penyuka sesama jenis daripada harus menikah dengannya, dia benar-benar wanita ular. Licik." Sahut Boruto lantas kembali berbalik dan menatap hiruk-pikuk jalanan kota dari tempat ia berdiri, atap gedung.

Shikadai menatap punggung Boruto. "Tapi wanita yang sangat menyebalkan dulu itu sekarang telah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Sial, aku saja sampai hampir tidak bisa mengenalinya saat kita berada di Swiss hari itu."

Tawa Boruto pecah saat mendengar kata 'cantik' keluar dari mulut Shikadai, "Kau sebut dia cantik karena tidak tahu yang sebenarnya." Balas Boruto berusaha menyudahi tawanya.

"Ini malam reuni SMA angkatan kita ngomong-ngomong, seharusnya dia juga datang kan?" Tanya Shikadai.

Boruto mengedikkan bahunya, "Bagi wanita itu lebih baik sibuk bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi uang daripada harus datang ke acara yang cukup membuang waktu ini. Toh yang dia pedulikan hanyalah uang, tidak heran jika dia dengan senang hati mau menikah kembali denganku kalau bukan karena kekayaan keluargaku. Pelacur murahan." Jawab Boruto.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 14 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Match : Boruto & SaradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang