Bab 6. Dream that happened

22 4 0
                                    

Diperjalanan pulang Namra dan Zea tidak terlalu memperhatikan apa yang Lena bilang, jadi mereka lupa kalau tidak boleh berisik di jalan.

Karena mereka lupa, jadi mereka melakukan hal yang dilarang oleh Lena.

Zea makan madu dengan tawa yang terbahak-bahak sampai tersedak, mereka tertawa karena Namra kentut dijalan.

Sangking serunya  tertawa di sepanjang jalan , mereka sampai tidak  sadar kalau mereka melewati jalan yang salah dimana seharusnya ke kanan tapi Namra terus sedangkan jika terus maka menuju ke hutan, setelah capek tertawa Namra tetiba terdiam dan berhenti berbicara disini Zea sudah curiga mengapa Namra tiba-tiba diam dan meneruskan jalan .Zea sudah katakan kalau jalannya salah namun Namra tidak menghiraukan perkataan Zea.

"Namra, Namra"

"Jalannya salah, harusnya kekanan, tapi kenapa kita lurus?? Tadi juga lewat perkampungan, bukan hutan..."
Berkali-kali Zea mengatakan hal yang sama, tetapi Namra tetap saja tidak menghiraukan dan terdiam.

Namra tetap melajukan motornya, semakin mereka meneruskan jalan, jalannya makin sempit

Namra tetap melajukan motornya, semakin mereka meneruskan jalan, jalannya makin sempit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi jalan yang mereka lewati

Mereka sempat berhenti dan mengobrol singkat

"Namra, balik aja yuk, jalannya salah, tadi itu harusnya kanan, kamu nggak dengerin sih" Zea

"Nggak kok, ini udah bener, tadi ada gapuranya..." Namra

"Mana ada, orang tadi kita lewat perkampungan..." Zea

Namra tetap kekeh melewati jalan itu. Setelah melanjutkan perjalanan, ada bapak-bapak yang tersenyum lebar kearah mereka, Zea merinding dan takut dengan tatapan bapak-bapak itu, karena tatapan bapak-bapak itu berubah menjadi serius. Mereka tidak berani menatap bapak itu dengan melanjutkan perjalanan.

Lalu mereka memutuskan untuk putar balik, setelah mereka putar balik dan melanjutkan perjalanan, ternyata mereka kembali melewati jalan yang semula mereka berhenti.

"Loh, Namra kok kita balik kesini lagi?? Bukannya ini tempat yang ada bapak-bapak tadi?" Tanya Zea heran

"Oh iya-ya.., udah-udah, kita lanjutin aja jalannya" mereka melanjutkan perjalanan sekali lagi, tapi tetap melewati tempat yang sama sampai kesekian kalinya, mereka berhenti karena mulai merasa lapar dan haus. Akhirnya mereka mencari sumber air dan buah-buahan yang bisa dimakan.

Mereka berjalan tidak jauh dari tempat motornya yang diparkir dan menemukan sumber air yang sangat bersih dan jernih sampai bisa berkaca, mereka mengisi botol yang mereka bawa dan meminumnya, kemudian mereka mencari buah-buahan, mereka menemukan mangga, karena pohonnya tinggi, Namra memanjat pohonnya

THE STORY OF SEVEN GIRLS' VACATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang