"akhirnya gua bisa daftar kesini, setelah sekian lama gua menunggu" ucap seorang pemuda berusia 18 tahun yg memiliki badan gagah sedang berdiri di depan gerbang sekolah taruna.
ia berjalan masuk ke dalam sekolah taruna, ia melihat sekeliling sekolah itu berdiri dengan megah di hiasi dengan lapangan rumput yg hijau, lapangan, gedung gedung bertingkat, dan lain lain.
ia masuk ke dalam gedung dan menuju ke meja resepsionis untuk mendaftarkan dirinya ke sekolah taruna. impian nya sudah sangat lama sejak kecil ingin masuk ke sekolah taruna setelah lulus dari SMA.
"permisi mbak, saya ingin memberikan berkas berkas pendaftaran saya" pemuda itu mengobrol dengan salah satu mbak resepsionis di sana.
"oh baiklah, saya terima ya. untuk pengumuman nya satu minggu lagi kami hubungi ya, terima kasih" jelas mbak resepsionis.
"baik mbak terima kasih atas informasinya" lalu pemuda itu berbalik dan pergi keluar gedung.
ia berharap semoga ia keterima disini.
"aku harus bisa masuk disini, ini adalah impian ku"
ia pulang dengan membawa motornya dan kembali ke rumah.
- satu minggu kemudian -
pemuda itu mendapat notifikasi lewat gmail nya bahwa ia diterima di sekolah taruna.
"ALHAMDULILLAH YES AKHIRNYA GUA BISA SEKOLAH DI SEKOLAH TARUNAAA!!" ia berteriak kegirangan merasakan euforia karena berhasil lolos masuk ke sekolah taruna yg ia inginkan.
ia pun memeluk bapak dan ibunya sebagai rasa senang dan syukur atas pencapaian nya selama ini.
"selamat ya nak, kamu harus belajar dengan sungguh sungguh ya. harus siap menjadi abdi negara nantinya" kata si bapak pemuda itu.
pengumuman di gmail itu mengatakan peserta yg lolos harus pergi ke sekolah taruna untuk tinggal di asrama taruna.
pemuda itu segera bersiap siap mengemasi barangnya untuk besok ia tinggal disana.
pemuda itu antara sedih dan senang karena harus meninggalkan bapak ibunya, di sisi lain ia harus mengejar mimpinya untuk menjadi tentara.
"doain aku ya pak bu, semoga aku berhasil disana"
"iyaaa dimas. ibu bangga sama kamu, belajar yg baik ya"
pemuda itu bernama Dimas Putra Wijayanto.
- keesokan harinya -
Dimas segera membawa kopernya dan berangkat dari rumah.
"pak bu, dimas pamit dulu ya. doain Dimas semoga berhasil disana" ia mencium tangan bapak ibunya dan memeluk mereka dengan isak tangis.
"lanjutkan pendidikan mu yg tinggi ya" kata bapak sambil mengelus rambut anaknya.
"iya pak siap" Dimas segera pergi keluar rumah dan di antar menggunakan mobil untuk pergi ke sekolah taruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
kenikmatan taruna
Randomdi sebuah kota terdapat sekolah taruna untuk mereka yg ingin melanjutkan impian ke Akpol/Akmil. banyak taruna yg gagah dan perkasa yg berhasil mencapai tes taruna dan tinggal di asrama. namun, mereka tdk mengetahui apa jeratan kenikmatan yg menanti...