Happy reading
Jangan lupa votenya ^^
MEMPLAGIAT CERITA INI KALIAN AKAN TERKENA KARMA!!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Clara memperhatikan dirinya depan cermin. "Perfect..," gumam Clara yang puas dengan dandanannya.
Clara happy sekali karena malam ini dia dan Troy bisa malam mingguan juga setelah beberapa kali kencan yang dia dan Troy rencanakan digagalkan karena situasi darurat dari Maya. Clara tidak bisa berbuat apa karena dia berhutang nyawa pada Maya yang telah menyelamatkan nyawa Troy. Tapi entah kenapa belakangan ini dia merasa terganggu dengan sikap Troy yang lebih memprioritaskan Maya ketimbang dirinya.
Tiba-tiba dering ponsel Clara berdering, Clara lalu mengambil ponselnya yang berada di meja rias.
'My Troy Calling...'
"Iya Bae.., kamu udah sampai mana?" tanya Clara dengan nada riang.
"Hmm Bae, nontonnya kita tunda dulu ya. Aku harus anterin Maya ke Ke rumah sakit. Dokter Brexon merubah jadwal chek up Maya karena besok Dokter Brexon ada tugas ke Belanda," ucap Troy dengan hati-hati dari seberang sana.
Clara kecewa sekali mendengarnya. "Kok bisa kamu yang antar? Kan ada orang tua Maya," protes Clara yang masih tidak bisa menerima kegagalan kencannya untuk kesekian kali.
"Orang tua Maya masih di Singapura."
Clara menghela nafas panjang. "Ya udah aku bisa apa secara cuma Maya yang kamu utamakan sekarang ini," ucap Clara dengan nada sinis
"Astaga! Kamu ngomong apa sih, Bae. Kamu itu selamanya prioritas utama aku."
"Hmmm," gumam Clara dengan malas.
"Maaf ya Bae karena aku selalu mengecewakan kamu. Ya udah aku berangkat ke rumah sakit sekarang ya. Love you always, Muach." Troy lalu menutup telepon.
"Ugh! Kenapa situasi nggak pernah berpihak sama gue sih? Dan kenapa juga Dokter Brexon harus ke Belanda? Memang nggak ada Dokter lain apa yang bisa gantiin, argh sangat menyebalkan," geram Clara dengan emosi. Tak terasa air mata mengalir di pipinya. "Hik, padahal gue udah susah payah reservasi di Blozzoms Resto, masa mesti gue batalin," isak Clara meluapkan segala emosi dan kekecewaaan di hatinya. Entah kemana perginya cinta yang begitu menakjubkan bagai keindahan cherry blossoms? Sudah berapa kali Troy selalu membatalkan kencan mereka dengan berbagai alasan yang berhubungan dengan keadaan darurat Maya.
Clara takut sekali kalau Troy sampai jatuh cinta pada Maya yang begitu sangat sempurna sebagai seorang perempuan, ditambah lagi Maya teman masa kecil Troy. Sampai-sampai Maya pindah ke kampus mereka dan juga mengambil jurusan yang sama dengannya dan Troy. Terlebih lagi Troy lebih banyak sekelas dengan Maya ketimbang dengannya, serasa semua berpihak pada Maya.
Apa yang Clara lakukan sekarang? dia tidak mungkin bisa terus bersabar menghadapi situasi darurat Maya.
Clara saat ini serasa ditemani sosok malaikat di sisi kanannya dan iblis di sisi kirinya. Malaikat di samping kanannya seolah membisikan "Clara..., Kamu nggak boleh berpikir sempit! Walau Troy nggak bersama kamu, tapi di hati Troy selalu ada kamu, bersabarlah cinta menakjubkan seindah Cherry Blossoms akan menghampiri kamu lagi." Sedangkan iblis disisi kiri Clara membisikan. "Sampai kapan lo mau dinomorduakan please deh, cowok bukan cuma Troy, mending lo putusin aja, ketimbang makan hati." Clara jadi bingung mau dengar bisikan siapa. "Arghhhh, sampai kapan gue bisa berusaha memahami situasi ini? Gue benar-benar butuh stock kesabaran," teriak Clara mengeluarkan beban di hatinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
to be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Felt Like a Cherry Blossoms Blooming In Spring
Romance(DIBUKUKAN) Cinta yang indah dan menakjubkan seperti keindahan bunga Cherry Blossoms yang sedang bermekaran di musim semi seakan menjauh dari kehidupan cinta Clara. Hubungan cinta antara Clara dengan Troy menjadi renggang sejak Maya teman masa...