Prolog

195 20 20
                                    

Ruka paling benci situasi canggung seperti ini. Oh sorry, tidak hanya canggung tapi juga sangat tiba - tiba. Gadis yang baru menginjak usia dua puluh tahun itu merutuki nasibnya. Entah mimpi apa ia semalem sampai kini ia harus berada disatu ranjang yang sama dengan pria yang amat sangat ia benci di kampus.

" Kamu kenapa diem aja?" Tanya pria berambut gondrong yang kini sudah mengenakan piyamanya.

Ruka melirik sinis, " Diem! Gue lagi nggak mood ngomong sama lo." Ucap Ruka memeluk gulingnya.

Si tampan terkekeh mendengar balasan dari wanita yang kini resmi menjadi istrinya.

" Kalau kamu marah - marah terus cuma ngabisin tenaga doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kalau kamu marah - marah terus cuma ngabisin tenaga doang. Mending tidur kan besok ada kelas." Ucap Wonbin menaikkan selimutnya.

Dalam hati Ruka ingin sekali kabur dari  sana. Namun sayangnya papa dan mertuanya telah memasang penjagaan ketat di depan unit apartement mereka.

Pada akhirnya ia hanya mampu menghela nafas dan turun dari kasur untuk mengganti gaunnya dengan pakaian yang lebih nyaman.

Mata Wonbin yang tadinya sudah terpejam, perlahan terbuka saat mendengar umpatan dan dengusan dari dalam kamar mandi. " Pasti dia kesusahan buka gaunnya." Ia pun bergegas menyusul sang istri.

Tok tok

" Ruka saya buka ya? Saya bantuin lepasin gaunnya." Ucap Wonbin yang masih meminta ijin. Takut Rukanya nggak nyaman.

" IHHH DASAR MESUM!!!" Teriak Ruka dari dalam.

" Mesum gimana? Saya cuma mau bantuin kamu lepas gaun. Lagi pula sah - sah aja kalau saya lihat badan kamu orang kita udah sah." Seru Wonbin.

Ruka yang ada di dalam udah panik nggak karuan takut - takut Wonbin memaksa dan mendobrak pintunya. Tidak, tidak Ruka belum siap.

" Njirrr ini kenapa gaunnya susah banget sih dilepas?!!" Frustasinya saat kancing gaunnya tidak mau lepas. Tubuhnya sampai menabrak tembok saking sulitnya meraih kancing gaunnya.

Bruk

" Awhhhh..." Ringis Ruka saat dirinya terpeleset.

Wonbin yang mendengar suara jeritan Ruka dari dalam dengan sangat terpaksa mendobrak pintu kamar mandi.

" Astaga Ruka!!" Panik Wonbin melihat Ruka yang terduduk di lantai memegangi kakinya.

Tanpa berpikir panjang Wonbin menggendong Ruka dan membawanya keluar. Perlahan ia membaringkan tubuh Ruka dan membenarkan posisi bantalnya agar Ruka bisa bersandar dengan nyaman.

" Tunggu bentar saya cek kaki kamu dulu." Ucap Wonbin memeriksa kaki Ruka yang terkilir itu. Tangannya dengan telaten memijat kaki sang istri sembari mencari letak masalah pada kakinya.

" Tahan ya." Ucap Wonbin

Krek

" Awhhhhh mamiiiii!!!" Teriak Ruka kesakitan saat kakinya digrepek Wonbin.

Perfect Husband [Kawaibbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang