"I'll protect you..even if it costs me everything."
"You were always too brave for your own good."
Nebula Sereia, a girl who transferred to Nusa Bangsa. Dia sering berpindah-pindah sekolah dari kecil karena orang tuanya, sehingga kepindahan kali ini...
📖.Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, comment and follow.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini nebula dan senna sedang berada di ruang club musik.
"Hai semuanya, disini saya cuman ingin menyampaikan kalau kita akan berlatih untuk pentas pertunjukan untuk anak perpisahan anak kelas 12. Kakak bakal nentuin tugas masing-masing nanti, sebelumnya kalian udah kenal pembina club musik bakal pensiun kan." Malik berkata dengan tenang.
"Panggil saya pak Johan saja, kebetulan setelah ini saya ga bakal jadi pembina untuk klub musik lagi. Tapi saya senang tahun ini banyak yang antusias mendaftar tetapi harus dipilih yang benar-benar serius."
"Malik, kamu cuman ambil 6 orang ya?" Tanyanya.
"Iya pak, kebetulan untuk pentas nanti kita bakal nampilin orkestra. Jadi saya ngambil yang berbakat di bidang yang dibutuhkan."
"Oh iya, yasudah semuanya. Hari ini saya akan pamit sekalian perkenalan sebentar kepada kalian, setelah ini bakal ada guru baru yang akan menjadi pembina di club musik ini. Bapak harap kalian bisa membuatnya nyaman."
"Duh pegal banget gue berdiri," ujar senna.
"Termasuk kamu senna, awas aja kamu jailin guru baru itu." Sebelum pak johan melangkahkan kakinya ke pintu, dia berbalik arah sebentar.
"Pak, saya orangnya baik hati gini padahal."
"Kamu pikir bapak ga tau kelakuan ajaib kamu."
"Nyenyenye."
"Na, aku ngerasa kaya ada yang natapin aku dari belakang," ujarku.
"Emang, liat aja belakang lu." Senna mendudukkan dirinya di bangku disampingnya.
Aku langsung memutar arah badannya kebelakang, tapi dia hanya melihat 2 orang cewe dan 1 cowo yang sedang menundukan matanya ke arah bawah lantai.
"Yang mana?"
"Hei lu yang kepang rambut, natap sini coba." Senna menjulurkan kakinya menendang sedikit kaki cewe yang dibelakang ku.
"Senna, jangan kasar."
"Hei hei, semuanya ayo tatap kedepan." Malik menepuk tangannya berulang kali untuk memberi arahan ke kami.
Aku melihat ke arah depan, tepat kesamping kak malik ada seorang wanita yang sepertinya umurnya berkisar 20 an lebih.
"Ini adalah guru pembina untuk club musik yang baru." Malik mempersilahkan wanita yang disampingnya berbicara.