3

357 214 104
                                    

Haii, gimana kabarnya hari ini!??

Dimana pun kalian berada, semoga hal-hal baik selalu berdatangan ya☄️☄️

Selamat membaca!

Kelas Lany bubar mata kuliah pertama empat sks pagi ini kosong, sehingga membuat Lany dan teman-temannya segera keluar kampus untuk mencari makan siang sebelum digempur mata kuliah berikutnya. Lany, Ira, dan teman lainnya sedang mengidam nasi kebuli alhasil mereka berempat harus keluar area kampus dan menuju tempat makan sekaligus untuk bersantai. Mereka berangkat dengan saling berboncengan menggunakan motor Ira dan temannya, meski panas mentari menyengat sekali siang ini mereka tetap nekat karena mereka butuh asupan masalah panas nanti bisa direda dengan minum es pasti menyegarkan. Untungnya, jarak tempat makan mereka dengan kampus tidak terlalu jauh jika ditempuh menggunakan kendaraan, hanya butuh waktu lima belas menit jika tidak macet. Hari ini memang panas, tapi udara dan suasananya sungguh menyegarkan, tak lama mereka pun memasuki kawasan tempat makan yang diinginkan segera saja mereka mencari tempat parkir, setelah selesai mereka berempat langsung masuk ke tempat makan tersebut.

Melangkahkan kaki mencari tempat lesehan yang bisa mereka gunakan untuk menselonjorkan kaki nantinya, Lany mengajak untuk di pojok saja lumayan ada tempat untuk mencharge ponsel. Sesudah menemukan tempat mereka segera duduk sambil melihat menu untuk dipesan pada pramusaji, mereka berempat kompak memesan nasi kebuli sedangkan minuman mereka lebih memilih air mineral botol dingin dengan dua jus buah melon dan dua jus alpukat. Pramusaji segera mencatat dan meminta pelanggannya untuk menunggu sejenak, seraya beranjak untuk memberikan pesanan kepada yang bertugas.

"Mata kuliah kedua enggak ada tugas, kan?" tanya salah satu temannya kepada Lany dan Ira.

"Yaa enggaklah, masa baru masuk langsung ada tugas kita aja belum tau materinya apaa," jawab Lany seadanya karena emang gitu faktanya, jangankan tugas materi atau bahan ajar aja mereka belum dapatkan.

"Lo gimana sih, kayaknya suka amat lo ngerjain tugas-tugas. Oh iya, lupa, lo kan anak rajin," sambung Ira menatap kedua temannya itu.

Mencebikkan bibir, temannya menjawab. "Cocot lo emang pengen di cipok sama aspal kayaknya. Gue mah nanya aja, siapa tau ketemu dosen yang killer tiba-tiba aja nyuruh nyari sendiri tuh bahan ajar." Sangat menguji kesabarannya di hari yang panas ini.

"Sudahlah, doain aja dapet dosen yang baik-baik di semester ini, gue trauma dapet dosen killer disemester kemaren," ujar Ira. Tak lupa ekspresi ngeri ia tunjukkan ketika membayangkan kejadian pada semester lalu yang sangat menyebalkan. Begitu juga dengan Lany dan kedua temannya itu membayangkan saja mereka tidak mau apalagi harus terjadi untuk kedua kalinya.

Mengobrol dan membahas hal apa saja sudah menjadi rutinitas mereka jika sudah mengumpul seperti ini, beda lagi kalau berkumpul dengan tugas kuliah maka bisa dipastikan mereka semua akan diam membisu karena mereka butuh fokus dalam mengerjakan tugas itu. Selang beberapa menit dikejutkan dengan Ira yang berteriak tanpa beban sehingga membuat orang yang sedang makan melirik ke arah mereka. Meminta maaf atas ketidaknyaman yang sudah dibuat, Ira kembali memfokuskan dirinya pada teman-temannya itu.

"Busett lo pada harus tau, liat nihh." Ira menunjukkan sesuatu di ponselnya. Temannya membaca seksama betapa terkejutnya mereka untung saja mereka bisa menahan diri agar tidak berteriak.

"Itu beneran dosen baru kita?" tanya Lany untuk memastikan kalau dia tidak salah lihat.

"Yaiyalahh Lan, lo enggak baca kah, jelas-jelas dosen baru Fisip. Lihat nohh, poto bareng sama rektor dan dosen lainnya. Dan dipost diinstagram resmi kampus lagi," jelas Ira dan kedua temannya pun mengangguk setuju.

"Tapi ...,"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya pramusaji datang dengan pesanan mereka. "Permisi, maaf menganggu obrolannya. Ini pesanan kalian dan terima kasih. Selamat menikmati." Pramusaji dengan sopan menata pesanan mereka ke atas meja dan segera berlalu dari tempat itu.

"Lo mau ngomong apa tadi, Lan?" tanya temannya.

"Aahhh, enggak jadi nanti aja di kelas, mending kita makan keburu laper bangett nih perut." Lany menunjuk perutnya. Sehingga mereka segera berdoa dan menikmati makanan masing-masing. Lany cukup terkejut mengetahui fakta bahwa orang yang ia ajak kenalan pagi tadi adalah dosen baru yang sedang hangat dibahas oleh teman kampusnya. Tapi, kenapa saat berkenalan itu orang tidak mengatakan yang sebenarnya, atau sengaja ia dikerjain. Bodo amat, malas memikirkan terlalu dalam Lany segera memakan makanannya.

。。。

Sungguh melelahkan hari ini, ditambah dengan suasana yang panas dan bertemu dengan banyak orang sudah menyedot habis energi sosial yang dimiliki oleh seorang Alwa. Akan tetapi, dia tidak akan mengeluh secara langsung belum saatnya ia bersantai karena masih harus menghadapi jam kerja yang belum usai. Selesai acara tadi, Alwa kembali ke ruangan dosen setelah berpamitan pada semua orang begitu pula mereka yang berangsur meninggalkan ruangan untuk kembali ke rutinitas mereka. Alwa merehatkan diri di ruangan tersebut, melihat pukul sudah menunjukkan waktu salat zuhur, maka dia segera menuju masjid kampus dengan membawa ponsel dan bekal yang dibawa tadi pagi.

Memang benar-benar melelahkan tetapi saat melihat masjid kampus rasa lelah Alwa berkurang. Segera Alwa mengambil wudhu di tempat wanita, menyegarkan diri dengan air wudhu sungguh sangat menyegarkan rasanya ingin langsung berendam saja tapi ini lagi di luar. Selesai berwudhu, Alwa segera masuk ke masjid dan mengambil mukena yang ada serta meletakkan ponsel dan bekal diarea jangkauannya. Alwa pun mengerjakan salat zuhur dengan khusyuk, menghilangkan pikiran akan dunia barang sejenak untuk mencurahkan isi hati kepada Allah SWT., berbeda dengan Alwa ternyata ada yang sedang memperhatikannya dari sebelum masuk masjid tadi. Seorang perempuan yang menatapnya dengan pandangan heran dan sedikit tidak bersahabat.

Selang beberapa menit, Alwa selesai menuntaskan kewajiban dan ingin pergi ke kantin kampus untuk memakan bekal di sana. Merapikan mukena dan meletakkan ke tempat semula, tak lupa merapikan jilbabnya dengan benar serasa sudah cukup Alwa mulai melangkah keluar dan duduk diteras masjid untuk memakai kaos kaki dan sepatu. Saat ia  ingin melangkah tapi Alwa menoleh sesaat sebab ada yang memanggil namanya.

"Alwa?" panggil perempuan itu ragu.

。。。

Waduhh, siapa perempuan itu? Kawan or Lawan? Serumit apa sih masa lalu Alwa?

Jangan diskip, kemungkinan besar kelanjutannya update di minggu ini. Jadi, jangan lupa hidupkan notifikasinya teman-teman.

Cerita ini diusahakan untuk update terus, jadi teman-teman semua mohon bantuannya ya, vote dan komen teman-teman sangat berharga untuk cerita ini, supaya bisa masuk standar yang baik untuk pembaca dan penulis.

Silakan tuangkan kritikan dan saran teman-teman semua!! Semoga berjumpa dipart selanjutnya...

Arti Penantian (Selesai & Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang