Haii, gimana kabarnya hari ini!??
Dimana pun kalian berada, semoga hal-hal baik selalu berdatangan ya☄️☄️
Selamat membaca!
"Ternyata belum habis-habisnya demo di sini," ucapnya ketika melihat kerumunan mahasiswa yang siap dengan spanduk berisikan ujaran sarkas untuk kampus mereka.
"Sejak kapan emang mulainya, Sa?" tanya Alwa ikut penasaran.
Kampusnya dulu sekali, sebelum Alwa memasuki jenjang perkuliahan tidak pernah terjadi demonstran dari mahasiswa. Akan tetapi, saat ia sudah memasuki kampus itu ia menyadari memang betul banyak kurang dan masalah internal yang terjadi. Apakah kampusnya sekarang mulai berulah lagi?
"Sudah seminggu, Wa. Kayaknya demonstran ini adalah demo yang memecahkan rekor terlama dan paling banyak mahasiswa serta aliansi lainnya," ujar Savira. Ia melajukan mobil kearah kantin belakang kampus, mereka melewati gang di mana selalu mereka gunakan jika sedang ada demonstran maupun keadaan mendesak.
Savira menghentikan mobilnya saat sudah berada diparkir yang juga terletak di belakang kampus. Dulu area ini hanya penuh dengan batu-batu yang tidak digunakan, sehingga membuat Alwa dan teman sejurusannya berinisiatif mengubah menjadi sebuah lahan parkir. Tentu saja dananya dari seseorang berhati baik alias komti mereka merupakan anak pejabat yang kebetulan terjebak kuliah disebuah kampus kabupaten. Walau demikian, itu tidak membuat temannya itu malu malah sebaliknya.
Sang teman bisa melihat berbagai hal, baik itu tentang kesenjangan sosial, penyalahgunaan wewenang, serta beberapa beasiswa yang tidak mengenai target. Satu kalimat yang sangat membekas dari komti mereka adalah, "Sebuah emas yang masuk ke dalam lumpur akan tetap berharga dan nilainya tak akan pernah berubah. Begitu juga kita, masuk di kampus ini bukan berarti kita tidak punya nilai. Manfaatkan kampus ini untuk mengasah dan menyiapkan nilai yang terpendam dalam diri kita."
Sejak saat itu, Alwa tidak lagi memimikirkan kenapa ia harus terjebak di kampus kabupaten. Alwa mengubah paradigma terhadap kampusnya, ia selalu mencari celah agar bisa mengasah nilai dari dirinya. Alwa percaya dengan kalimat ini, mampu membuktikan dari segala perjuangannya dengan teman seperjuangan, "Jangan pernah pikirkan apa saja yang sudah diberikan oleh kampus pada kamu, tapi pikirkan apa saja yang sudah kamu berikan untuk kampus kamu."
"Sini oii sini!" ucap seorang gadis sedikit berteriak seakan menyuruh mereka mendekat.
"Bisa cepetan kagak sih! Makin tua makin lamban lo berdua," lanjutnya ketus.
"Sabar kek, Mon. Emang ada apaan sih?" tanya Savira, ia heran pada Monsta yang menyuruh mereka terburu-buru.
"Nihh minum dulu minum. Biar lo berdua kagak stroke nanti," ujar Monsta memberikan minuman dingin pada kedua temannya yang sudah duduk bergabung dengan dirinya.
"Alayy banget sampe bisa bikin stroke," balas Savira. Tapi tetap juga ia meminumnya.
"Woww Alwa gue udah balek ke Indonesia, guys. Kalian yang kepo dengan perempuan cantik satu ini silakan nonton a day in my life gue nanti. Sekarang cukup di sini dulu ya livenya, bye-bye guys," celoteh seorang pria segera mematikan ponselnya.
"Benerin dulu cara lo promosi sama edit video, Sep. Baru rame yang mau jadi fans lo," ucap Alwa sarkas. Alwa paling malas dengan teman prianya satu ini, selalu saja ia dijadikan bahan untuk menarik perhatian publik disosial media.
"Lo tau kan kalau gue punya bahan yang lebih menarik dari itu. Jadi, gue akan memanfaatkannya sekarang," balas Asep dengan semangat.
"Oii udah! Diem! Dengerin gue, ini lebih penting ketimbang urusan si Asep!" potong Monsta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Penantian (Selesai & Revisi)
Chick-LitSELESAI✔️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️ SEBAIKNYA JANGAN TERBURU-BURU, KASIH BINTANG🌟 UNTUK MEMBERIKAN REWARD PADA SAYA. KALO TIDAK SESUAI SELERA, JANGAN DILANJUTKAN. KARENA, SAYA TIDAK INGIN MEMBUAT KALIAN SEMUA MERASAKAN KETIDAKNYAMANAN😇 Deira Alwa...