Haii, gimana kabarnya hari ini!??
Dimana pun kalian berada, semoga hal-hal baik selalu berdatangan ya☄️☄️
Selamat membaca!
Setiap permasalahan pasti memiliki proses perdamaian yang sangat lama. Berbanding terbalik dengan permintaan maaf dan penyesalan yang begitu singkat dalam pengucapan ataupun penyampaiannya. Sekarang, untuk permasalahan batin antara kedua insan itu telah selesai yang disambut dengan tak pernah lagi terjadi huru hara cuaca yang keliru. Sepertinya mereka tidak akan melupakan, tetapi lebih ke arah mengikhlaskan dalam kelegaan hati demi hidup ini.
"Bukde, Yoki sama Ahmad pulang dulu. Makasih banyak bukde gorengan dan minuman enaknya, hehehe," seru Yoki dengan muka tengilnya.
"Wes, jangan lupa pancingan Dhani bawa pulang juga. Kapan-kapan ceritain ke bukde kalian kenal eneng cantik itu di mana. Kagak usah boongin bukde, dikira kalian bisa nyembunyiin ekspresi kalian depan bukde, kah," ujar buk Wanti.
"KOK BUKDE BISA TAUU!" Yoki berteriak terkejut.
"Jangan teriak, Ki. Lo kira bisa nutupin depan bukde kah. Bukde mah peka kalo soal ini Ki, itu aja untung bukde gak ngetawain kita ditempat tadi," jelas Ahmad pada Yoki yang terkejut mengetahui hal itu.
"Lagian gue mana tau begituan Mad," ucap Yoki dengan cengiran khasnya.
Menggelengkan kepala dan melanjutkan kalimatnya. "Iya, Bukde. Nanti yang ceritain si Dhani biar lebih kerasa."
Ahmad segera merapikan bekas makanan dimeja. Sedangkan Yoki sudah ke bawah untuk mengambil peralatan pancingan mereka.
"Yowes. Bukde mau lanjut dulu." Buk Wanti melanjutkan pekerjaannya.
Ahmad hanya mengangguk saja, tak lama Yoki datang dengan membawa peralatan mereka. Selesai berpamitan, dua pria tersebut melenggang pergi meninggalkan kawasan pemancingan Melati untuk pulang ke rumah masing-masing. Sebelum itu, mereka mampir ke rumah Dhani untuk mengembalikan peralatan pancing miliknya. Hanya butuh beberapa menit, mereka sampai di rumah temannya.
"Assalamualaikum, Ibuk," ucap mereka dengan salam.
Sebuah rumah warna maroon dengan halaman yang penuh dengan bunga warna-warni menyegarkan penglihatan.
"Waalaikumsalam. Ehh, bang Yoki sama bang Ahmad toh, kalo nyari mas Dhani gak ada nih bang," jawab adik temannya.
Tidak terlalu bingung dan terkejut, karena mereka tau ke mana agaknya Dhani itu pergi. Mentang-mentang disuruh anter ke rumah Sutra malah kebablasan nganterin ke Bandung.
"Gak ada kami nyari mas mu, kami mau balikin alat pancing mas mu yang ketinggalan," jelas Ahmad dengan memberikan alat pancing Dhani kepada adik temannya.
"Ohh, makasih bang," ucap adik Dhani dengan mengambil alat pancingan masnya.
"Santaii aja, Kaf," balas keduanya.
"Yasudah. Kami pamit dulu, Kaf. Titip salam sama ibuk mu ya."
"Asiapp bang, pasti Kafi sampein," balas adik Kafi.
Mereka berpamitan dan segera meninggalkan rumah maroon itu, begitu juga dengan Kafi ia kembali ke dalam rumah menuju gudang untuk menyimpan alat pancingan masnya. Kalo asal disimpan mengamuk nanti masnya, saking sayangnya sama pancingan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Penantian (Selesai & Revisi)
ChickLitSELESAI✔️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️ SEBAIKNYA JANGAN TERBURU-BURU, KASIH BINTANG🌟 UNTUK MEMBERIKAN REWARD PADA SAYA. KALO TIDAK SESUAI SELERA, JANGAN DILANJUTKAN. KARENA, SAYA TIDAK INGIN MEMBUAT KALIAN SEMUA MERASAKAN KETIDAKNYAMANAN😇 Deira Alwa...