11. Peran Keluarga

68 8 0
                                    

Halo, selamat malam guys, MERAKI kembali lagi
Jangan lupa tinggalkan voment kalian ya❤️

Halo, selamat malam guys, MERAKI kembali lagiJangan lupa tinggalkan voment kalian ya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seterjal apapun jalannya, asal ada orang tua, batu besar yang menghalangi pun bisa dilewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seterjal apapun jalannya, asal ada orang tua, batu besar yang menghalangi pun bisa dilewati."

Piter Tagana Langit/Lavary Putri Mahaprana

11. Peran keluarga

🍳***🍳

"Dari banyaknya syarat, kenapa kamu meminta yang seperti itu. Daddy yakin, ada alasan khusus dibaliknya. Katakan, Daddy tidak suka ada rahasia di antara kita." Dewa, lelaki berkacamata hitam yang menjadi pendukung setia Piter di pertandingan panahan tadi, spontan menanyakan hal yang menjadi pertikaian batinnya sesampainya dia, istri dan putrinya di rumah. Bahkan pintu rumah belum juga sepenuhnya tertutup saat mulutnya akhirnya terbuka.

Bukan tanpa alasan dia meminta kejelasan. Sebab syarat ketiga tersebut, perpisahan antara keluarganya dan keluarga Pion menjadi canggung. Piter kesulitan menyetujui, karena cowok itu juga sempat menanyakan hal yang sama. Lavary sendiri tidak memberikan jawaban yang membawa puas. Dia hanya berkata, jika dia menginginkannya. Piter cukup iyakan dan jalankan jika dia ingin memenangkan pertaruhan.

"Dad, syarat itu syarat sepele, loh. Lav cuma sekedar menguji keseriusan Piter. Kalau dia memang benar menginginkan Lav, dia harusnya setuju tanpa pikir panjang. Toh cuma berpura-pura abai selama satu bulan. Masing-masing dari kita masih bisa melihat satu sama lain, masih bisa bertukar pesan. Enggak susah." Lavary menjawab sesantai mungkin. Dia sendiri tidak mengira, jika syarat yang baginya mudah itu akan membawa keseriusan berlebih.

"Kamu bukan tipe orang yang bertindak tanpa rencana atau tanpa maksud tertentu. Daddy dan Piter bertanya, karena kami paham sifat kamu. Jadi katakan saja, Lav."

Lavary menghela napas. "Setelah lulus, Lav mau kuliah di Canada, seperti Mommy," jawabnya setenang mungkin. Mengulur dengan jawaban lain menjadi percuma jika Daddy-nya itu sudah membawa-bawa seberapa tahunya dia padanya.

Sebagai seorang anak, harusnya Lav memang sudah membicarakannya sejak dulu, bukan sekarang, saat waktunya di masa sekolah kurang dari lima bulan lagi. Dia tau dia salah dan dia terima jika kedua orang tuanya sekarang terlihat sangat terkejut mendengar jawaban jujurnya.

MERAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang