Para Mafia

0 0 0
                                    

Keesokan harinya, Okta diperintah oleh Mayor Ceras untuk memberantas dan menghabisi para Mafia. Akhirnya militer turun tangan melihat pekerjaan para gubernur mulai tidak benar

Di istana Kekaisaran, Para bangsawan dan petinggi Agung mendesak Militer untuk mengerahkan kekuatannya demi melawan musuh dalam negeri

Dalam surat perintah Petinggi Agung Tahun 1937 diperintahkan bahwa Militer diperbolehkan untuk membantu kepolisian Metropolitan dalam menghabisi para pelaku kejahatan

Menanggapi hal ini Mayor Ceras selaku petinggi militer di Garnisun barat mengambil tindakan untuk menjatuhkan palu hukuman kepada Gubernur John

Satu hari setelah operasi penghapusan Mafia dilaksanakan, Ceras mengirimkan surat penting kepada Petinggi Agung untuk mulai menggantikan Gubernur John yang kurup

Karena kala itu petinggi Agung dipegang oleh manusia jujur dan baik akhirnya John segera dilengserkan dari Jabatannya dan setelah itu militer memegang kendali untuk secara darurat

Sampai Petinggi Agung menyerahkan kota tersebut kepada bangsawan untuk sementara waktu. (Petinggi Agung adalah Struktur pemerintahan paling tertinggi di Kekaisaran diatasnya terdapat Kaisar dan dibawanya terdapat bangsawan)

Okta selaku ketua Operasi pemusnahan Mafia memilih untuk berhati-hati dalam menghadapi para penjahat kelas kakap ini. Walaupun begitu para Mafia di persenjatai dengan lengkap

Walaupun penjualan senjata api masih Ilegal mereka tetap memperjualbelikan secara sembunyi-sembunyi.

15 Desember 1937 Pasukan intelijen Garnisun barat mulai bergerak atas perintah Prajurit satu Zenobia. Tangan kanan Okta

Sesuai dengan perintah Mayor Ceras bahwa pasukan intelejen Garnisun barat akan bergabung dengan Pasukan Okta selama operasi dijalankan

16 Desember 1937 Seorang petinggi Mafia dari Schoor ditangkap, penangkapan petinggi Mafia ini membuat kota Polsk terguncang Pasalnya setelah beberapa tahun kepolisian bertekuk lutut kepada para penjahat adanya Militer yang tetap berpihak kepada masyarakat

Dua hari kemudian Para Mafia Schoor mengirimkan pasukannya untuk merebut petinggi mereka kembali dengan mengirimkan 40 Mafia bersenjata lengkap jenis Senapan mesin ringan yaitu Thomson

Kala itu peperangan terjadi di sebuah gudang pertanian terbengkalai, disisi Zenobia terdapat 12 pasukan dan mereka hanya menggunakan senjata Type 29 Aksi baut

(Lebih mirip kepada senjata yang sering digunakan dalam perang Dunia ke-2 seperti G43 K98K atau Lee Enfield)

"Zenobia, musuh menggunakan senjata Thomson darimana mereka mendapatkan senjata seperti itu" Tanya salah satu pasukan dengan panik

"Tenang, intinya kita harus bertahan sampai pasukan utama kita hadir" Jawabnya

Tak jauh dari sana Okta sedang mempersiapkan pasukannya untuk menyergap para Mafia tersebut tepat pukul 00:00 waktu setempat

Baku tembak terjadi pukul 21:39 pasukan yang dipimpin Zenobia terus bertahan di gudang terbengkalai dari serbuan peluru yang dimuntahkan oleh Senjata Thomson

Beberapa pasukan Zenobia tertembak dan beberapa tewas ditempat. Karena terus terusan ditembak mereka berinisiatif untuk melakukan balasan

Ketika mereka melakukan balasan tak ada satupun peluru yang mengenai musuh "Sialan, mereka mendapatkan posisi yang bertahan yang baik" Kata salah satu prajurit sambil mengokang senjata nya

(Mengokang adalah menarik pelocok senjata (bedil, senapan, dan sebagainya) sehingga peluru masuk ke ruang peluru dan siap ditembakkan)

Tepat pukul 00:00 dari atas bukit pasukan Okta mulai menembak karena gelapnya malam para Mafia panik, mereka bukanlah tentara mereka hanya Mafia yang diberikan senjata lebih unggul saja

Masalah tekad dan pengalaman tentara lah yang lebih kuat walaupun persenjataan mereka dibawahnya. Malam itu juga para Mafia tidak berkutik sama sekali ketika pasukan Okta menghujani peluru ketubuh mereka

Setelah itu peperangan dengan cepat telah usai. "Bagaimana keadaan Zenobia" Teriak Okta dari luar ruangan

"Aman Lettu" Jawab Zenobia sambil mendekatinya

Echoes of war: Versi AbyssTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang