bab 83

3.8K 599 11
                                    


  Mereka masih berkumpul bersama di ruang tengah dengan Renjun yang masih duduk di pangkuan papanya sembari melihat semua saudaranya yang memegang kelomang yang tadi mereka beli.

"Ini apa lagi" gumam Chanyeol melihat semua putranya justru asik main kelomang bahkan ada rumahnya.

"Kok punya Jisung yang ini sih hyung, kecil sendiri" gumamnya melihat kelomang milik hyungnya sedikit lebih besar.

"Kamu kan bontot ji ya kita beliin yang kecil lah, sama kayak Injun, sama sama kecil" ujar Haechan.

"Jie ecil Chan Jun besal" ujarnya tidak terima di bilang kecil.

  Chanyeol sendiri sedikit terkekeh pelan sembari menguncir poni putranya yang sudah hampir menutupi matanya.

"Jun tuh masih kecil, tinggian Jisung tau gak" mereka semua sudah tau kalau Haechan memang suka sekali menjaili Renjun dan liat sekarang, dirinya sudah tertawa melihat Renjun yang mulai terpancing dengan bibir yang mengerucut dan pipi yang di kembungkan.

"JUN BESAL CHAN, ECHAN ANJIL, JUN BESAL, ECHAN ECIL INGGIAN PAPA!" Teriak nya hampir saja tangan gempalnya meraih rambut Haechan untuk di jambak kalau saja Haechan tidak langsung menghindar dan Chanyeol yang langsung menahan tangan putranya.

"Hee huussttt, udah udah, injun nanti Echan nya papa pukul ya, Injun masih demam nanti aja kalau udah sembuh berantem sama Echan ya sayang" bukan maksud apa Haechan udah sering rambutnya kena jambak Renjun bahkan Chenle juga pernah sama Jeno dan Chanyeol tau Renjun kalau sudah menjambak rambut orang lain pasti susah lepasnya bahkan sampai rontok saking eratnya.

"Echan nakal pa hiks" Renjun langsung memeluk papanya erat dengan matanya yang sudah banjir, Chanyeol hanya berusaha menahan tawanya saat ini melihat putranya sangat lucu apalagi dengan rambutnya yang baru saja di kuncir dua.

"Baru di tinggal sebentar udah dibuat nangis, nanti suhu tubuhnya makin naik loh" Wendy menghampiri suaminya mengelus pelan surai putranya.

"Eehhh ini punya Injun lucu loh gambarnya, gambar sapi eh maksudnya gambar moomin iya moomin liat nih" Jaemin mendekatkan kelomang milil Renjun yang mereka pilihkan.

"Sini main sama papa ya" Chanyeol mengambil kelomang itu dari putranya dan menaruhnya di tangannya.

  Renjun sendiri hanya memperhatikan saja lalu sesekali melihat milil saudaranya yang lain.

"Punya Jun dak lual pa" tangan Renjun menyentuh dengan pelan cangkang kelomang tersebut, berharap bisa berjalan ke sana ke mari seperti punya saudaranya.

"Tadi perasaan kita udah milih yang lincah lincah kan ya? Bahkan punya Injun tuh yang paling aktif" gumam Jaemin.

"Malu mungkin punya Injun" ujar Mark melihat kelomang milil Renjun yang hanya diam di tangan papanya.

"Liat kalau mau keluar seperti ini" Chanyeol mengambil kelomang tersebut.

"Katanya sih harus di kasih uap dari mulut ya" Chanyeol mencoba cara seperti itu dan benar saja kelomang itu langsung keluar dari dalam cangkangnya membuat Renjun langsung menatapnya.

  Chanyeol mengambil tangan putranya dan meletakkan kelomang tersebut di tangan Renjun.

"Hihihi eli pa" ujarnya merasakan sensasi geli saat kelomang itu berjalan di tangannya.

  Renjun menggerakkan tangannya sampai kelomang itu terlempar.

"Jangan deket deket itu niup nya entar bibirnya di sumpit loh" Chanyeol meraih kelomang itu dari tangan putranya dan kembali meniupnya agar keluar.

"Mainnya di bawah ya sama kayak hyung dan adiknya" Chanyeol menurunkan putranya dari pangkuan sedangkan Renjun sendiri langsung mengamati kelomang miliknya yang sudah berjalan jalan bersama milik saudara nya.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang