Members BTS sedang mengadakan syuting iklan salah satu produk.
"Cut!" teriak Sutradara.
"Jungkook-Ssi ini sudah yang kesekian kalinya kita take."
"Maafkan saya." Jungkook membungkuk sembilan puluh derajat.
"Kita istirahat dulu, tigapuluh menit kita lanjutkan."
Ketujuh members BTS membubarkan diri.
Jungkook berjalan gontai menuju toilet.
"What happened with me?" batinnya seraya membasuh wajahnya.
"Jeon Jung Kook semangat!"
Tubuhnya disandarkan di tembok, di tarik nafasnya dalam-dalam.
Flashback On
Jungkook tidak bisa melepas tatapan matanya kearah Seokjin dan Namjoon yang sedang take.
Di scane ini kedua seolah 'pasangan ' yang sedang minum.
Seharusnya ia sudah terbiasa dengan hal ini, namun entah mengapa hatinya tidak sinkron.
Tiba-tiba suara sutdara memanggilnya.
Flashback End
*
*
*
*
*"Jungkook-ah kamu sakit?" tanya Yoongi.
Mereka sedang break syuting.
"Aku baik-baik saja Yoongi hyung."
"Hari ini kamu kenapa Kook?" Jimin melingkarkan lengannya di bahu adik bontotnya itu.
"Kamu hari ini kok kurang fokus?" Taehyung ikut nimbrung.
"Jangan suka tidur malam Kook," Namjoon menambahkan.
"Beberapa hari terakhir ini hyung perhatikan kamu suka nongkrong bareng line 97," Seokjin tidak mau kalah, ia menghampiri Namjoon dan duduk di sampingnya.
Hoseok tidak mau turut menanyakan karena ia tahu adiknya ini sudah jengah dengan omelan hyung-hyungnya.
Jungkook menundukkan kepalanya, mencoba meredam emosinya.
Menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya.
Dia bangkit dari duduknya dan membungkuk sembilan puluh derajat.
"Hari ini gara-gara saya, syutingnya sampai malam. Saya minta maaf."
Keenam hyungnya terkejut dengan aksinya itu, mereka tidak menduga jika Jungkook akan melakukan hal itu.
Panggilan dari sutradara 'menyelamatkan' Jungkook.
Syuting iklan pun dimulai dan kali ini satu take sudah selesai.
*
*
*
*
*Dorm.
Ketujuh members BTS sudah kembali dari tempat syuting.
Lelah pasti, seharian mereka syuting bersamaan dengan photoshot.
Seokjin merebahkan tubuhnya di sofa sembari memukul-mukul punggungnya.
Jimin langsung membantu, Seokjin seakan menikmati.
Jungkook terpaku berdiri ketika ia melihat Seokjin yang seolah 'keenakan', tanpa sadar...
Bruk!
Tas besarnya terjatuh, tentu saja ini membuat Keenam hyungnya kaget.
"Aish... Ngagetin aja Kook," dumel Seokjin.
"Maaf," Jungkook membungkuk, dia melepas sepatunya.
"Hyungdeul aku ke kamar dulu."
"Kamu belum makan Kook," ucap Hoseok.
"Masih kenyang."
Jungkook berlalu begitu saja.
Melirik kearah Seokjin.
"Jangan berharap banyak Jeon Jung Kook," batinnya.
*
*
*
*
*"Ugh"
Diambil ponselnya, ternyata hyungnya. 26 panggilan.
Jungkook mendial nomor hyungnya.
"Hyung maaf, baru tahu kalau Hyung menghubungi aku."
"Kebiasaan!"
"Halo selamat malam Hyung."
"Telat!"
Terdengar suara tawa lepas dari adiknya.
"Hyung seneng dengar tawa lepas mu itu Kookie-ah," ujar Junghyun.
Deg!
Jungkook merasa tersindir, sejak kapan dia tidak tertawa lepas seperti tadi?
"Kookie-ah..."
"Iya hyung."
"Besok jadi pulang ke Busan?"
Ah Jungkook baru ingat kalau besok dia akan pulang.
Ada perayaan kematian kakeknya.
"Jadi Junghyun hyung."
"Ok besok hyung jemput."
"Baik."
"Selamat malam."
"Malam."
Sambungan telepon diputus.
Jungkook bangkit dari tempat tidur, dia ingin mandi tapi haus juga dan diputuskan untuk ke dapur.
Lampu sudah mulai dimatikan, agar tidak menggangu, Jungkook berjalan ke dapur hanya diterangi cahaya ponselnya.
Ia mengambil air putih, dituangkan dalam gelas lalu diminum.
Setelah itu, iapun mencuci gelas, ia berniat untuk ke kamar mandi namun ada cahaya yang membuatnya penasaran dari arah ruang tamu.
Perlahan ia menuju ke cahaya itu dan...
*
*
*
*
*Jangan lupa vomentnya 💜
Terimakasih 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT
FanfictionJungkook menyimpan rapat rahasia Yang mengetahui hanya hyungnya, Jeon Junghyun.