🎶Stuck With U🎶
[Ariana Grande, Justin Bieber]Ruang UKS, Natan membawa Aura ke situ.
"Seharusnya Loe nggak perlu bertindak kayak gitu..." ucap Natan memberikan sebuah salep yang sudah dibukakan olehnya ke Aura yang sedang mendudukkan diri di salah satu ranjang, gadis itu lagi memijat kakinya yang terkilir karena dorongan cewek bando pink tadi.
Aura menerima salep tersebut, lalu dioleskannya salep itu ke kaki bagian engsel di pergelangan kakinya, sedikit nyeri saat Aura memijat kakinya.
"Sakit?" tanya kemudian lelaki itu yang mendapati sang gadis yang sedikit meringis dihadapannya yang sedang berkutat dengan kaki itu. Merasa nggak enak karenanya sang gadis jadi seperti demikian.
Aura menggeleng.
Sang gadis sudah selesai dengan kakinya, Ia beralih, hendak bangkit, namun intrupsi Natan membuat sang gadis urung dengan niatnya.
"Istirahat aja, kelas juga mulai masih 30 menit lagi" pinta Natan, menata merapihkan ranjang Aura agar sang gadis berbaring nyaman di ranjang tersebut.
Setelah selesai, Natan beralih, berjalan menuju ranjang lain, Ia membaringkan badannya ke ranjang yang tepat di samping ranjang Aura, keduanya diseka tertutup oleh tirai yang menutup setiap ranjang dengan tujuan memisahkan area untuk privasi siswa-siswi yang sedang sakit agar lebih nyaman.
Aura masih terduduk, Ia memperhatikan gerak-gerik lelaki itu yang kini sedang membaringkan diri di ranjang samping.
Aura pun beralih, Ia juga membaringkan badannya.
Beberapa menit berlalu, tak ada suara diantara keduanya, bahkan ruang UKS itu hanya ada mereka berdua di dalamnya, keduanya enggan membuka obrolan, merasa tidak ada hal yang menarik untuk dibahas----suasana menjadi hening, dan tenang.
Natan memejamkan mata, berusaha rileks, bayangan akan kejadian kemarin masih membekas di benaknya, memikirkan bahwa sekarang orang tau akan hubungan gadis yang disukainya dengan sang guru muda di sekolahnya, walaupun orang yang tau hal tersebut hanya Gion dan Jennie, Natan merasa nggak karuan.
Sementara Aura, gadis itu juga memejamkan matanya, pikirannya berlayar mengarungi lautan negatif di benaknya, membayangkan hal-hal yang mungkin saja akan terjadi di hidupnya.
Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Tak kerasa, bel masuk berbunyi, jam di dinding UKS itu juga sudah menunjukkan bahwa jam pelajaran di sekolah nusantara hendak dimulai.
Keduanya terintrupsi.
Mereka serentak bangkit dari ranjang masing-masing.
Aura berdiri, berjalan tertatih karena kakinya yang masih nyeri jika harus dipaksakan berjalan normal.
Natan yang memang mau nyamperin Aura, Ia sigap memapah sang gadis yang dilihatnya hendak berjalan itu.
Bahasa tubuh Aura menolak.
"Gue bantu, Ini juga salah Gue" pinta Natan setelah mendapati penolakan dari sang gadis, Ia kembali memegang bahu Aura dengan kedua tangannya, menuntun.
Aura nggak menolak, nggak mau urusan soal hal tersebut memanjang, Ia pasrah dituntun oleh lelaki yang kini memegang kedua bahunya yang juga berjalan tepat dibelakang sangat dekat dengan tubuhnya, seakan seperti pelukan tapi itu bukan.
Keduanya terus berjalan dengan pelan tapi pasti menuju pintu keluar ruang UKS tersebut.
Di lain tempat...
Kadita & Jennie hendak kembali ke kelas mereka setelah sarapan di kantin, bel masuk juga udah berbunyi sedari tadi.
"Masih laper nggak Loe? Gue sih iya" tanya Jennie berjalan di samping Kadita, sambil meminum minuman kaleng yang dibawa olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl is Mine
Ficção Adolescente[TO BE CONTINUED] Natan Alexander Bale, usianya 18 tahun, sekolah di SMA Nusantara, Ia juga seorang atlet renang di SMA-nya, Ia sudah mengikuti setiap perlombaan/olimpiade sejak kelas 10, dari emas, perak, perunggu semua Ia raih, pastinya. Penampila...