Part 5

1 1 0
                                    

Pagi hari yang cerah terlihat wanita cantik yang sedang tertidur dengan pulas dengan memeluk boneka kesayangannya, ya boneka itu adalah pemberian dari ayahnya yang meninggalkannya tanpa berpamitan dan boneka itu adalah pemberian terakhir ayahnya. Wanita itu menggeliat kecil dalam tidurnya karena terganggu dengan sinar matahari yang menembus di balik gordennya.

"Ughh, selamat pagi diriku sendiri mari kita jalani hari ini dengan baik!!" Ucap Milena pada diri sendiri ya setiap pagi dia selalu mengucapkannya pada dirinya sendiri untuk memberi semangat.

Milena bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

.
.
.

"Pelayan tolong panggilkan tuan pertama dan kedua untuk sarapan! "

"Baik nyonya"

"Tunggu- tunggu biar aku saja ibu yang memanggil mereka!!"

"Baiklah kalau begitu itu lebih baik agar kalian semakin dekat!"

Milena berjalan menuju kamar kakaknya di lantai 2, entah kenapa tiba- tiba muncul ide untuk menjahili kakaknya itu dengan bersemangat Milena berjalan sambil mengendap-endap menuju kamar kakaknya itu.

"Aku harus kekamar siapa dulu ya kamar kak Taehyung atau Kak Jungkook? Aku akan kekamar kak Jungkook dulu lalu kekamar kak Taehyung ide bagus!"

Milena berjalan menuju kamar Jungkook, dia mencoba membuka kamar dengan pelan agar tidak menimbulkan suara. Terlihat Jungkook masih tertidur pulas disana.

Disisi lain pemilik kamar sebelah yakni Taehyumg yang baru keluar dari kamar yang melihat Milena mengendap- endap masuk ke kamar Jungkook penasaran dengan apa yang akan di lakukan adiknya itu. Dia mengintip dari balik pintuk karena pintunya tidak terkunci. Milena sedang membawa speaker bluetooth milik Jungkook yang di letakkan di meja belajar miliknya. Milena mengarahkan speaker itu ke telinga kakaknya yang sedang tertidur.

"KAK JUNGKOOK CEPAT BANGUN ADA GEMPA BUMI CEPAT BANGUNNNN!!!!! "Milena membangunkan kakaknya itu sambil melompat- lompat diatas kasur Jungkook dan sambil berteriak dengan speaker bluetooth.

"Di mana ada gempa- dimana?? "Jungkook seketika langsung terbangun dengan melompat dari atas kasur tanpa memperdulikan penampilannya.

"Wow kak Jungkook kenapa kau tidak pakai baju??"

Taehyung yang tersadar akan penampilan Jungkook seketika berlari menghampiri Milena sambil menutup matanya.

"Jungkook segera ke kamar mandi sekarang!!"

Jungkook langsung berlari begitu disuruh oleh kakaknya itu.

"Kakak kenapa tadi kak Jungkook tidak pakai baju?"

"Lain kali jangan membangunkan kak Jungkook dengar kau Milena??"

"Aku hanya ingin membangunkannya kenapa tidak boleh?" Tanya Milena sambil cemberut.

Taehyung menghela nafas kasar dia bingung harus menjelaskan bagaimana.

"Begini Milena kami adalah pria dewasa kau harus mengetuk pintu dulu jika akan masuk ke kamar kami kau tau?"

"Eheumnmm, baik kak aku mengerti!"

Tidak berselang lama mereka semua sudah turun untuk makan bersama.

"Taehyung,Jungkook ujian sekolah kalian kurang sebentar lagi bukan? Jangan lupa belajar dan kurangi bermain- mainnya papa sudah mencarikan Universitas untuk kalian di luar negeri yang bagus!!"

"Ayah aku ingin kuliah di Universitas terdekat !" Ucap Taehyung.

"Benar aku, juga ayah!" Sahut Jungkook.

"Keputusan ayah sudah bulat ini juga demi kebaikan kalian, aku mencarikan Universitas terbaik juga untuk kalian karena perusahaan ayah juga akan di wariskan kepada kalian!!"

"Taehyung ,Jungkook turuti ayah kalian ya ini juga demi kenaikan kalian!!" Ucap ibu

Taehyung dan Jungkook langsung melenggang pergi Milena yang melihat kakaknya langsung ikut mereka.

"Ayah ibu aku pergi ke sekolah dulu!"

.
.
.
.

Di dalam mobil semua terdiam tanpa ada percakapan. Milena yang merasa canggung mencoba memecah keheningan.

"Kakak kalo kalian sekolah ke luar negeri jangan lupa sering - seringlah memberi kabar pada adikmu ini ya, aku pasti akan sangat merindukan kalian!"

"Bagaimana denganmu siapa yang akan menjagamu ? siapa yang akan mengobatimu jika kau terluka?" Cercah Jungkook.

"Aishhh aku bukanlah anak kecil lagi kakak kalian bersekolah lah dengan tenang disini ada ayah ibu dan teman- temanku yang selalu menjagaku kalian tidak usah khawatir!"

Mereka terdiam kembali Milena yang sudah kehabisan topik pun juga ikut terdiam sudah tidak bisa berkata- kata mereka berkecamuk dengan pikiran masing- masing hingga mereka tiba di sekolah.

"Dorrr oy Milena kenapa masih pagi kau ngelamun saja?"

"Aish Joy kau mengagetkanku!!"

"Ada apa ingin menceritakan sesuatu padaku?"

"Kakakku akan kuliah di luar negeri!"

"Wow itu baguskan? Kalian memang dari keluarga yang berada pasti orang tua menginginkan terbaik apalagi kakak- kakakmu itu calon pewaris  Dutch National Corp jelas saja ayah kalian menyekolahkan di sekolah terbaik!"

"Tapi Joy kakakku sepertinya tidak menyukainya bagaimana mereka tidak ingin sekolah di luar negeri ?"

"Cukup sulit!! Tapi mereka bisa apa selama ayah kalian yang mengatur semua tetap akan terjadi!"

"Itu yang ada dalam pikiranku juga!"

"Yasudah ayo kita masuk bel segera berbunyi!"

.
.
.
.

Hari berlalu cukup cepat tak terasa hari ini adalah hari kelulusan  Taehyung dan Jungkook semua bersorak senang karena nilai mereka masuk dalam lima besar di satu sekolah.

"Kakak selamat atas kelulusan kalian! Selamat kalian mendapat lima besar ini adalah hadiah dariku!"

"Terimakasih Milena bagaimana dengan nilaimu?" Tanya Taehyung.

"Kau tau bukan kak jikalau otakku inj tidak sepintar kalian tentu saja nilaiku berada di tengah- tengah hehe!"

"Aish belajarlah dengan giat jika tidak ada kami siapa yang akan mengajarimu!" Celetuk Jungkook

"Kan masih ada Joy! Iyakan Joy?"

"Lupakan Milena!" Sahut Joy malas.

"Ayo kita rayakan bersama Joy mari ikut dengan kami !!"

"Bolehkah?"

"Tentu saja boleh kau kan teman Milena!"

"Let's goooo!!!"
.
.
.
.

"Kakak apa barang bawaan kalian sudah siap?"

"Aku sudah selesai bersiap Milena!"

"Aku juga sudah selesai!"

"Kakak jangan lupa kabari aku ya?"

"Tentu saja anak nakal!"

"Aish kak Jungkook jangan merusak rambutku!!"

"Sudah-sudap pesawat kakakmu segera berangkat Milena !"

"Baik ibu!! Kakak hati- hati dijalan!!"

Milena akhirnya sendiri lagi entah kenapa dia merasa sedih baru saja dia mendapatkan kehangatan dari sosok seorang kakak tapi dia sudah ditinggal sendiri lagi entah bagaimana dia akan menjalani hari-harinya.

.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE

Unusual LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang