🎶Astronaut In The Ocean🎶
[Masked Wolf]Berjalan lunglai ditengah teriknya langit menyusuri sepanjang jalur trotoar dipinggir jalan raya yang penuh dengan hiruk pikuknya kendaraan, menerjang panasnya matahari yang tepat diatas kepala, merasa seolah tak merasakan gerah tubuh di balik hoodie hitam yang dipakainya.
Menunduk, wajah kusut itu memerah, pikirannya ambyar kemana-mana dibarengi dengan jatuhnya keringat dari pelipis di wajah lelaki itu.
Mata memerahnya nanar menatap kosong aspal trotoar disepanjang jalur yang dilewatinya, rahangnya mengeras bergetar merasa geram dengan perasaan yang tak karuan di dalam dirinya.Perasaan sesak di dadanya hadir kembali, hatinya seakan dipermainkan. Padahal beberapa waktu lalu Ia sangat bahagia, tapi... beberapa waktu kemudian juga kebahagiaan itu berubah seketika menjadi sebaliknya.
Natan menghentikan diri, berhenti tepat ditengah jembatan, berdiri memposisikan tubuh tak bersemangat itu dengan punggungnya bersandar ke dinding pembatas jembatan tersebut, Ia merenung.
.....
"Jalan kemana nih kita?"
Mengendarai mobil pink favoritnya, Jennie bertanya kepada sang sahabat yang tepat duduk di samping.
"Gue ikut Loe aja" balas Kadita yang sedang berkutat pada ponselnya.
Jennie melirik sang sahabat dalam fokusnya. "Yaelah, Dit... Nggak semangat banget, Hp lebih asyik kayaknya daripada Gue" sindirnya----memasang ekspresi seolah cemberut.
Mendengar itu, Kadita beralih. "Apa banget" Kadita bergidik menatap sang sahabat yang memasang ekpresi kayak gitu.
"Dit, kenapa Loe nggak bareng Daniel aja sih, kasian tau" ujar Jennie yang fokus menatap jalanan dan sesekali melirik singkat sang sahabat.
"Kenapa gitu?" tanya Kadita jujur.
"Ck, nggak peka banget..." Jennie geleng-geleng. "Bayangin Loe udah effort buat nyusulin doi, tapi si doi malah pilih jalan bareng sama bestienya yang cantik ini" lanjutnya.
Jujur, Kadita nggak paham omongan Jennie barusan.
"To the point bisa nggak sih, nggak mudeng Gue"
"Bener-bener Loe, Dit..." Jennie nggak ngerti lagi mau ngomong dengan cara dan gaya bahasa apa lagi untuk diucapkan olehnya kepada sang sahabatnya itu.
"Apa?"
"Dit, kenapa Loe nggak bareng sama Daniel sih, Kasian tau" nggak menjawab pertanyaan 'apa', karena Jennie udah nemu nih kalimat yang paling sederhana supaya dimengerti oleh sang sahabatnya ini.
"Kalo Gue bareng dia, Loe sama siapa?"
"Dih, sejak kapan Loe peduli sama Gue?"
"Dih, Loe nya aja yang nggak ngeh selama ini"
"Dit, Itu nggak ngejawab pertanyaan Gue tadi, ya"
"Jawab apa?"
Hih, Jennie mulai kesal----Ia menghela nafas dengan pelan. "Kenapa Loe nggak pergi bareng tadi sama Daniel, Kaditaa..." ucapnya pelan dan penuh penekanan----Jennie berusaha sabar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl is Mine
Novela Juvenil[TO BE CONTINUED] Natan Alexander Bale, usianya 18 tahun, sekolah di SMA Nusantara, Ia juga seorang atlet renang di SMA-nya, Ia sudah mengikuti setiap perlombaan/olimpiade sejak kelas 10, dari emas, perak, perunggu semua Ia raih, pastinya. Penampila...