Bertarung dan Skill

4 1 0
                                    

Yeayyyy, Alos comeback🥰🥰🥰🥰

Happy Reading minna

Nathan mengangguk, mereka segera berangkat. Menyeberangi hutan untuk sampai ke kerajaan Venezuela.

~It's just a game~

KHAAAKKKK

Terkejut, mereka berhadapan dengan giant boar. Dengan waspada membentuk formasi perlindungan. Saling melindungi bagian punggung anggota satu party dengan Rei Luis berasa di tengah-tengah lingkaran.

ROARRRR

Boar tersebut berlari menerjang angin menuju kearah mereka berlima. Mereka bersiap akan serangan yang akan datang.

"Rei, tetaplah di belakang kami, cari posisi aman dan lindungi kami dengan sihirmu!” perintah Nathan pada Rei.

"Okay. Eh tunggu, aku tidak punya sihir pelindung!" kata Rei.

"Berusahalah!" sahut Franz.

Dengan sekuat tenaga Rei mensugestikan sihir pelindung. Karena panik, prosesnya semakin sulit, ini pertama kali bagi Rei bertarung karena di dunia modern Rei tidak pernah melakukan pertarungan.

"Kkkhhhhh.......sulit sekali, apa yang harus kulakukan" Rei mulai putus asa. Disisi lain, anggota party yang lain bertarung dengan kewalahan. Nathan terdorong kebelakang, terengah-engah. Menatap yang lainnya, katana James terlempar, Franz bertumpu pada kapaknya, tangan Kenzo bergetar karena sakit, sedangkan telapak tangan Nathan sendiri terluka dan mengeluarkan darah.

"Ayolah...." Rei kalut. Rei menutup mata, membayangkan suatu bola pelindung yang melingkupi seluruh anggota party.

Ding
.
New skill unlocked
Skill magic protector
.

Rei menyeringai, dengan sekuat tenaga menerapkan skill magic protector pada semua anggota party disertai penerapan skill healing.

Rei menyeringai, dengan sekuat tenaga menerapkan skill magic protector pada semua anggota party disertai penerapan skill healing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan, James, Franz dan Kenzo merasakan luka mereka secara perlahan sembuh. Mereka juga bisa melihat pelindung yang mengelilingi masing-masing. Dengan penuh terimakasih mereka tersenyum pada Rei kemudian lanjut menyerang giant boar.

"Aku akan mengalihkan perhatian biar itu, James coba kau lukai dia, Kenzo gunakan panahmu dan targetkan punggungnya, Franz cobalah untuk menebas kakinya" titah Nathan.

"Baik!" jawab ketiga lelaki itu serempak. Mereka segera menjalankan tugas. Nathan menebaskan pedangnya pada boar. Monster itu menghindar dengan lincah. Di satu sisi James berlari ke sisi kanan boar itu, menebaskan katana, berhasil melukai perut boar. Kenzo melesatkan anak panah ke punggung boar, membuat gerakan boar melambat karena rasa sakit dari luka yang dibuat James dan Kenzo. Franz menuju sisi kiri boar, menebas berulang-ulang keempat kaki boar itu hingga putus. Nathan melesat ke depan boar, dengan tatapan tajam dia menebas leher boar hingga putus. Darah terciprat, menggenang di tanah kering.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's just a GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang