bab 87

3K 565 30
                                    


  Pukul 8 pagi, setelah selesai sarapan mereka semua memutuskan pergi ke kebun milik oma sembari berjalan jalan melihat pemandangan perkampungan yang sangat asri.

    Mereka berencana memanen beberapa sayuran dan buah-buahan untuk makan siang nanti.
 
  Oma sendiri tidak ikut, hanya Chanyeol dan semua anak-anaknya di temani pak Setyo yang akan menunjukkan jalannya.

"Seger bangen nih mata perasaan ngeliat yang ijo ijo gini" gumam Haechan.

  Perjalanan ke kebun sebenarnya gak terlalu jauh tapi mereka juga ingin menikmati pemandangan nya yang menyejukkan mata.

"Pa tu bulung pa" Renjun menunjuk antusias saat melihat burung yang sedang mencari makan di sawah.

"Itu burung kuntul namanya" ujar Chanyeol.

   Renjun sendiri hanya mengernyit bingung, dia tidak ikut berjalan tapi gendong di punggung papanya.

"Bulung untul pa?" Bingungnya karena baru pertama kali melihat burung bewarna putih itu.

"Salah dikit kayaknya bahaya tuh" gumam Mark lirih namun ternyata semua adiknya justru mendengarnya.

"Hyung gak bilang apa apa loh" paniknya melihat adiknya yang kini menatapnya tajam.

"Eehh pak Setyo, mau kemana nih pak?"

   Mereka berhenti sejenak saat ada salah satu bapak bapak yang menghentikan pak Setyo.

"Oh pak mamat, ini mau nganterin para tuan muda, cucunya bu Rosa, katanya mau ke kebun, kalau begitu saya duluan pak" ujar pak Setyo.

"Aden hati hati jalannya, soalny kecil sama sedikit licin" ujar pak Setyo saat mereka akan melewati persawahan.

"Sandalnya di lepas aja, biar gak terlalu licin" Chanyeol menatap anak anaknya sembari menenteng sandalnya setelah tadi  dia menurunkan Renjun yang katanya mau ikut berjalan saja.

"Injun papa gendong aja ya?" Chanyeol sungguh takut putranya nyungsep lagi nanti, atau memang putranya itu musahan sama sawah.

"Dak pa Jun alan pa" tolaknya dengan tangan yang sudah memegang masing masing sandalnya.

"Ya udah pegangan ke adiknya ya nak, sini sandalnya papa bawakan" Chanyeol mengambil sandal putranya.

"Mark kamu di depan, susul pak Setyo sana" pintanya.

  Akhirnya mereka berjalan pelan di antara persawahan dengan masing-masing membawa sandalnya karena saran dari papanya.

"Tut tut eleta api au alan" ujar Renjun yang kini memegang erat baju belakang Jisung.

  Sedangkan Chanyeol hanya menjaga dari belakang.

   Mereka semua berhasil melewati persawahan walaupun beberapa kali mereka terpeleset sehingga sekarang mereka semua tengah mencuci kaki yang penuh dengan lumpur.

"Masih jauh pak?" Tanyanya sembari melihat anak anaknya yang masih mencuci kaki mereka.

"Udah di depan den" Chanyeol hanya mengangguk saja sambil melihat perkebunan di depan matanya di mana ada beberapa warga yang sepertinya bekerja di kebun milik mertuanya.

"Waahhh gila, kebun oma luas banget" Chenle menatap hamparan perkebunan mulai dari buah sayuran bahkan di tengah tengah kebun ada taman mini.

"Pantes mama jago banget berkebunnya padahal di jakarta loh, ternyata nurun oma" Jaemin juga tak kalah kagum melihat itu semua.

"Ayo katanya mau panen sayur sama buah, ingat jangan mengganggu para pekerja mengerti?" Chanyeol menatap anak anaknya yang hanya mengangguk pelan sebelum berpencar, oma memang membebaskan mereka untuk mengambil apa saja yang mereka mau.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang