Rindu

173 41 4
                                    

*disclaimer, aku bingung mau lanjutinnya gimana jadi aku mutusin book ini bakal oneshot aja 🫠*

One shot

Saat itu hari Sudah mulai gelap zhuo yichen dan yang lain memutuskan untuk membuat kemah untuk beristirahat, hutan yang tidak begitu lebat membuat mereka dapat melihat keindahan bulan pada malam hari itu, mereka menikmati kehangatan api unggun bersama, berbagi tawa canda namun zhu yanzhuo terlihat menatap sendu ying lei. Ying lei menyadari tatapan dari Siluman besar disampingnya ini, jika boleh jujur ying lei sedikit terkejut dengan zhu yuanzhou duduk di Sebelahnya karena biasanya ia memilih untuk duduk di sebelah wen xiao atau zhuo yichen " Siluman besar, mengapa kau menatapku seperti itu apakah ada yang Salah dengan mukaku?" Ying lei yang akhirya bertanya

"ah... Tidak, aku hanya ingin bertanya bolehkah aku mengepang rambut mu?" Pernyataan zhu yan membuat semua menatapnya seketika.

"mengapa begitu tiba-tiba, tapi tentu kau bisa mengepang rambutku sesuka mu....." "Terima kasih".
Zhu yan terlihat begitu lihai dan telaten saat mengepan rambut ying lei, sedikit kesedihan terpancar dimatanya yang sepertinya Semua orang melihatnya, disaat zhu yan tengah mengepang rambut ying lei. Ying lei tiba bertanya "apakah zhu ge merindukan kakek...."
Tangan zhu yan berhenti seketika, kemudian Tersenyum Sendu dan melanjutkan mengepang rambut ying lei dan memberikan tusukan rambut sebagai sentuhan terakhir.

"Tangan zhu yan berhenti seketika, kemudian Tersenyum Sendu dan melanjutkan mengepang rambut ying lei dan memberikan tusukan rambut sebagai sentuhan terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mungkin.... hahahaha" tawa getir terdengar.
semua yang disana hanya dapat terdiam melihat sisi dari zhu yuanzhou yang begitu memilukan matanya berkaca-kaca dan memerah namun tidak ada satupun air mata yang jatuh. Ying lei meraba hasil kepangan zhu yuanzhou, matanya kemudian menjadi sendu ia sangat mengenal bentuk kepangan ini, kepangan yang menjadi ciri khas sang kakek.
"tusukan rambut ini?"
"apakah kau menyukainya, kakekmu berkata tusukan rambut tersebut sangat jelek saat aku memberikan untuknya namun ia tetap menyimpanya dengan baik..."Zhu yuanzhou tersenyum hangat, tangannya bergerak untuk mengelus pipi Ying Lei dengan lembut.

"maaf, seharusnya yang mati saat itu adalah aku.." kalimatnya terdengar begitu menyesakkan
"Tidak, itu bukan salah Zhu Ge... dan jangan berkata seperti itu kake pasti akan merasa sedih"
"betul, Tuan Ying sudah berusaha keras melindungi mu jadi jangan menyia nyiakan pengorbanannya" kali ini zhuo yichen angkat bicara.

Zhu yuanzhou hanya dapat tersenyum kecil ia kemudian berdiri, sebelum beranjak pergi ia mengelus pelan kepala ying lei dan tersenyum dengan teduh
"aku akan berjalan jalan sebentar tidak usah mencari ku" ia berjalan tanpa melihat mereka sedikitpun.

"Zhu Ge pasti merasa sangat terpukul.... kakek satu satunya yang ia anggap sebagai keluarga, aku merasa sangat sedih saat kakek meninggal namun aku yakin Zhu Ge jauh merasa sakit dan menyalahkan dirinya"
semua hanya dapat terdiam, Zhu yuanzhou memiliki hati yang jauh lebih besar dari mereka, begitu lembut dan penyayang namun takdir begitu kejam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

in this universe will you understand?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang