Majikan dan Pembantu 18+ (Shani Ara)

225 5 0
                                    

Di sebuah rumah yang lumayan besar dan mewah ala-ala minimalis, hanya ditinggali 1 orang pengusaha besar dan ceo dari perusahaan besar bernama Ara dan pembantunya bernama Shani. Jarak umur mereka cukup dekat, Shani 25 tahun dan Ara 23 tahun.

Saat bagian Shani membersihkan ruangan kerja Ara, Shani mengetuk pintu ruangan Ara terlebih dahulu.

"Tok! Tok! Tok! Tok!"

"Silahkan." kata Ara

Shani melihat Ara yang sedang kerja di meja kerjanya membuat ia semakin ragu untuk membersihkan karna takut menggangu Ara.

"Permisi nona Ara, saya izin bersihkan ruangan nona." ucap Shani

"Iya silahkan."

"Baik nona"

Shani pun mulai membersihkan dari ujung ke ujung, saat Shani mulai dekat posisinya ke Ara dan membelakangi Ara, Ara menarik Shani dari belakang untuk ke pangkuan Ara.

"E-eh nona, nona mau n-ngapain?" ucap Shani dengan terbata-bata dan menikmati namun seolah-olah menolak.

"Udah nanti aja bersih-bersihnya, saya bisa bersihin sendiri. Sekarang kamu sama saya aja."

"M-maksud nona gimana ya? maaf Shani ga ngerti."

"Ssssstt, nikmati aja sayang. Masih mau kerja disini kan?" bisik Ara di samping telinga kiri Shani dan memeluk perut Shani dari belakang.

"M-mm.. Iya nona, saya masih mau kerja disini."

Lalu Ara bangkit dari kursinya sembari memeluk Shani untuk berjalan ke kasurnya yang cukup luas itu, yang sangat cocok untuk Ara dan Shani.

"Nona mau ngapain? kok saya di bawa ke kasur?"

"Kamu diem aja, kamu bakal menikmati kok."

Perlahan-lahan, Ara menaiki di atas Shani dan mulai mengemut bibir Shani yang manis bagaikan coklat dan selembut sutra.

"Mmmmm.... Nona....."

"Enak ya?"

"Mmmm.... Iya... Nona..." jawab Shani sambil sesak nafas karena Ara tak kunjung berhenti, bahkan sudah 5 menit mereka melakukan hal itu.

5 menit berlalu...

"Nona... Udah non..."

"Iya saya udah, tapi kalo saya mau lebih dari ini gimana?"

Saat Shani mendengar itu, Shani langsung melotot dan bangkit dari kasur Ara.

"Gak! saya mau bersih-bersih bukan bermaksud begitu, kalo mau lebih dari itu saya nolak!"

Saat Ara mendengar itu, Ara tidak kaget dan hanya berbaring di kasurnya dan menunggu Shani sampai selesai membersihkan. Saat Shani sudah ke bagian mendekati pintu Ara, Ara bangkit dari kasurnya dan kembali memeluk Shani dari belakang.

"Kamu lama deh bersih-bersihnya, cape nungguinnya ih."

"Maaf nona kenapa? sini kalo mau bibir saya 5 jam juga saya sanggup, asalkan jangan di itu saya"

"Kamu nantang? kamu harus terima akibatnya, Shani."

Lalu Ara langsung membanting Shani ke arah ranjang Ara dan Ara langsung melumat bibir Shani dengan ganas dan perlahan-lahan membuka daster Shani sampai ke pinggang Shani tanpa Shani menyadari. Ara melihat bahwa Shani tidak memakai dalaman, tidak tahu apa tujuannya. Itu memudahkan Ara untuk melakukan "sesuatu" kepada Shani.

"Nakal ya kamu."

Ara pun memasukkan 2 jari yaitu jari tengah dan jari manis, Shani yang menyadarinya pun panik dan menyempitkan selangkangannya, Ara yang menyadari hal itu pun menggunakan kedua tangannya untuk melebarkan dan mengunci menggunakan kaki Ara dan melanjutkan aksinya.

Sudah 10 menit berlalu Ara melakukan hal itu tapi Shani tidak berontak yang artinya Shani menikmati dan hanya mengeluarkan desahan-desahan.

"Enak ya? makanya ga ngamuk-ngamuk. Makanya rasain dulu baru komplen."

"Enak non, saya 1 jam juga mampu kok, pakai aku nona, eunghh."

"Ternyata kamu juga mau, saya izin lebih dari ini ya."

Ara pun membalikkan badan Shani agar Shani menungging dan Ara membuka kancing celananya dan dalamannya. Ara pun memasukan penisnya ke dalam lubang Shani yang sudah longgar. Tak lupa Ara pun meludahi agar licin saat dimasukkan.

"Mmmh... Enak ya punya kamu, besok-besok lagi, mau?"

"Mau nona! saya mau banget kalo sama nona, apa nona yakin masih mau jadiin saya pembantu? nona ga mau lebih?"

"Maksud kamu? kata siapa ga mau, kalo kamu hamil langsung saya nikahin juga bisa."

Ara pun mempercepat tempo yang membuat Shani terkejut.

"Ahhh!! ahh.... eunghhhh mmmmphhhhh aduhhh nona.... Sakit nonaaahhhhhhh."

"Mmmhhhh nghhhhh..... enakhhhhh ahnnnnn...."

"Nonahhh...! udah non... saya ga sanggup..."

"Kalau itu maumu, saya berhenti tapi besok saya mau lebih dari ini dan lebih keras."

"Iya nona."

Besoknya Ara menepati janjinya dan langsung mencari Shani untuk menikamti tubuhnya, dan benar Ara melakukan hal itu lebih keras, kencang, dan cepat dari kemarin.
















WARNING: ALL FAKE JANGAN DI BAWA SERIUS HANYA FIKSI.

oneshoot JKT48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang