1 - Middle Child of Celestine

5 0 0
                                    

"Masuk lah BEM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk lah BEM."

Perintah itu membuat lidah Caluna menjadi kelu. Ia tidak dapat mengutarakan apa yang dia inginkan.

Perlahan, iris cokelat itu memandangi sang ayah, Donovan Hildert Celestine. Pria paruh baya yang berdarah blasteran, indo-china.

"Kamu sudah 19 tahun, Caluna," lanjut Donovan sambil membalikkan halaman buku yang beliau baca. "Sudah 3 semester dan Papa yakin kamu bisa masuk BEM."

Caluna Lunette Celestine, seorang anak perempuan yang lahir setelah putri pertama sepasang suami-istri dari keluarga Celestine. Donovan dan Diana.

Putri pertama mereka bernama Estelle Selene Celestine, yang sekarang menginjak usia 21 tahun. Kemudian, lahirnya anak laki-laki setelah Caluna, Sirius Lux Celestine, 16 tahun.

Anak tengah. Caluna berkali-kali merasakan Donovan, atau bahkan Diana, memperlakukan beda dengan kakak atau adik.

Walaupun berusaha memperlihatkan keunggulan kepada orang tuanya, selalu merasa kurang.

Apakah Caluna butuh validasi? Ragu-ragu. Ia selalu berpikiran positif. Dirinya tidak orang yang haus akan kalimat pujian dari sekian banyaknya manusia yang ada di bumi ini hanya untuk mengasihi nya.

"Dan, belajar lah bahasa Mandarin. Karena sekarang, perusahaan-perusahaan itu kebanyakan menggunakan bahasa Mandarin."

Diam-diam Caluna mengambil dan menghempaskan napasnya perlahan. "Pa, Kak Estelle aja ikut TOEFL tapi setelah itu tidak dia lanjutkan," berusaha membela diri.

Sorot mata tajam pria itu membuat sekujur tubuh Caluna menegang. Sepertinya dia salah bicara.

"Caluna, jangan membandingkan dirimu dengan Estelle. Kalian sangat beda. Dan, saat ini Papa bicara tentang kamu. Bukan Estelle atau Sirius," tegas Donovan.

Caluna ingin sekali menghindari argumen dengan sang ayah.

Diana muncul dari arah dapur, membawakan nampan yang berisi dua cangkir dan satu teko teh antik yang bercorak bunga tulip merah muda. "Turutin Papa mu saja, Caluna. Toh, ini juga buat masa depan kamu," ujar nya, menyodorkan cangkir ke arah Donovan.

Ingin sekali Caluna protes, "Tapi, aku enggak mau masuk BEM, Ma, Pa. Sukses enggak cuma dari masuk BEM doang kan. Sekarang itu yang di cari pengalaman. Kita semua bisa punya masa depan bagus tanpa masuk organisasi," penjelasan Caluna.

Donovan sudah lelah mendengar pembelaan putri kedua nya ini. Menggeleng, "Caluna, ini menurut pandangan Papa dan Mama. Turutin saja. Mama juga sudah cari tempat les yang bagus buat kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THY YUE EPHEMERAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang