Bagaimana jadinya jika gadis polos seperti Zivanya terjerat dengan pria yang dikenal bad boy dan suka main perempuan? Pria itu juga tiba² mengaku bahwa Zivanya adalah miliknya.
"Lo milik gw, jangan membantah, mau gw bersikap lembut lo harus nurut!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• HAPPY READING •
09:00
Arsella dan Bagas sudah sarapan dan mereka sudah siap untuk berangkat kerja.
Seorang pembantu mendatangi mereka. "Tuan, ada tamu!" ucap nya.
"Siapa?" tanya Bagas.
"Saya nggak tau tuan, baru pertama kali kesini!" jawab sang pembantu.
Arsella acuh tak acuh. "Pa, Sella pamit dulu!" ucap Sella.
Bagas mengangguk iya, dan Sella berjalan menuju pintu utama, namun langkahnya langsung terhenti saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Deg
Bagas datang dan dia berdiri di belakang Sella. "Kamu kenal?" tanya Bagas.
Sella tersentak kaget dengan kedatangan ayahnya. Gelagat Sella langsung beda.
Bagas tidak menunggu jawaban dari Sella, dia pun mendekat ke pintu.
"Siapa kamu?" tanya Bagas.
Leo tersenyum menyapa ke pria berbadan tegap yang berdiri di hadapan nya.
"Perkenalkan nama saya Leo!" ucap Leo.
"Apa maksud kedatangan kamu kesini? Kamu teman anak saya?" tanya Bagas.
Arsella berdiri ketakutan, dia meremas rok nya hingga kusut.
"Iya om, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan om!" jawab Leo.
Bagas menoleh ke Sella, dia melihat wajah Sella seperti menyembunyikan sesuatu.
"Yaudah, masuk!" sambung Bagas.
"Terima kasih om!" Leo pun masuk, Bagas menuntun jalan Leo ke ruang tamu. Leo dan Sella saling melirik, tatapan Sella seperti meminta agar Leo pergi.
Bagas duduk di sofa "Silahkan duduk!" ucap Bagas.
Leo duduk di sofa lain. "Bi tolong buatkan minum!" ucap Bagas.
"Sella? Kenapa disitu?" tanya Bagas melihat Sella masih berdiri diam.
Arsella menghela nafas panjang, dia menetralkan pikiran nya. Sella datang ke ruang tamu dan dia hanya berdiri di samping sofa yang ayahnya duduki.