5. Cookies

254 59 10
                                    

"Ya kan emang salah kamu Jae! Gimana sih?!"

"Lah aku terus yang salah"

Asahi mengurungkan niatnya untuk kembali memarahi Jaehyuk saat melihat buntelan lemak itu mendekat kearah mereka dan merentangkan tangan kecil itu di tengah-tengah.

"Mama cama papa cabay, da boyeh bantem-bantem" ucap Jeongwoo dengan wajah serius.

Si balita menarik tangan ibunya untuk duduk di samping sang ayah, lalu berjalan sedikit menjauh untuk melihat apakah sudah sesuai dengan keinginannya atau belum.

Saat dirasa space duduk orang tuanya masih jauh, Jeongwoo mendorong tubuh Asahi agar lebih merapat kearah Jaehyuk.

Jeongwoo terkikik geli, "Cie cie mama cama papa duduk dua-dua an"

Tidak ada hal yang lucu tetapi si balita terus tertawa sambil berjalan mundur, sampai tidak menyadari jika di belakangnya ada boneka Doraemon yang tergeletak tidak berdaya dan berhasil membuat tubuh itu tersandung hingga jatuh ke lantai.

Mata kecilnya menatap Asahi dan Jaehyuk secara bergantian, sebelum berkaca-kaca dan akhirnya menangis keras.

"CAYAH PAPA, NDA CUKAA HUWAAAAA" tuduh Jeongwoo.

Jaehyuk yang mendapat tuduhan tidak berdasar itu hanya bisa terdiam dengan mulut yang terbuka lebar.

"Ya Tuhan salah aku lagi"




::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 :::





Setelah kejadian absurd tadi, disinilah Jeongwoo berada sekarang. Di dapur bersama Asahi yang sedang membuat cookies.

Balita itu terlihat antusias mengikuti semua step by step yang Asahi ajarkan.

Sejujurnya si balita lebih suka langsung makan dari pada harus bersusah payah untuk membuatnya seperti ini, tetapi karna dia ada jadwal untuk mengunjungi tetangga kesayangannya yang baru keluar dari Rumah Sakit, tentu dia harus membawa hadiah yang super spesial.

Asahi menggeleng pelan saat melihat Jeongwoo yang mulai melakukannya semuanya sesuka hati, contohnya saat dia meminta Jeongwoo memasukan sedikit coklat tapi balita itu malah memasukan tiga kali lipat dari yang seharusnya.

Karna ada kehadiran dan campur tangan si kecil, kerusuhan di dapur tidak dapat di hindari. Balita versi Asahi sewaktu kecil dengan bumbu ke lebay an dari Jaehyuk selalu memiliki gebrakan tersendiri untuk membuat ibunya mengelus dada dan menahan sabar.

Setelah cukup lama akhirnya pekerjaan itu selesai juga dengan hasil yang cukup memuaskan untuk hasil buatan Asahi, sedangkan buatan Jeongwoo bentuknya sangat tidak meyakinkan namun untuk aroma sepertinya akan enak meski rasa coklat terlalu mendominasi.

Si balita bersikeras ingin memberikan hasil buatannya kepada Haruto, walau pun Asahi sudah melarangnya. Semoga saja anak tetangganya itu tidak masuk rumah sakit lagi karna makanan dari putranya.





::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 :::




Dengan hati gembira, kaki pendek nan bantet itu melangkah ke kediaman Haruto. Sesekali si balita terkikik geli membayangkan bagaimana reaksi tetangganya saat tahu dia sudah bisa membuat cookies sendiri, bahkan itu spesial hanya untuk dia seorang.

Jeongwoo jadi tidak sabar untuk segera sampai di kamar Haruto.

Jeongwoo mendorong pintu itu lalu masuk tanpa permisi, hal pertama yang menyambutnya adalah wangi makanan yang memanjakan hidung kecil Jeongwoo.

Si balita mengendus bau harum itu dan mengikuti asalnya.

Baru saja akan menyapa Mashiho, namun tubuh gempal itu sudah terangkat ke udara dan pelakunya adalah Junkyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si CentilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang