~ Happy Reading ~
🥀
Arumi bersama dengan Canny berjalan menuju asrama. Dimana Alorra? Gadis itu pergi bersama Eysha dan Prilly, karena ketiganya memiliki urusan yang sama. Arumi tadi hampir curiga kenapa Alorra bisa memiliki urusan dengan dua siswi di tingkat kelas tiga itu, tapi ternyata Eysha dan Prilly yang akan mengunjungi ruang kepala sekolah berbeda tujuan dengan Alorra. Gadis di tingkat satu itu ternyata memiliki satu permasalahan sehingga ia di panggil menuju ruangan konseling. Arumi mendapatkan informasi itu dari Canny.
Lalu dimanakah keberadaan Lucca? Gadis itu sudah berada di asrama. Kelasnya selesai sangat cepat hari ini, alasan kenapa bisa seperti itu, semua murid di tingkat tiga mendapatkan jadwal yang senggang hingga seminggu kedepannya. Tentu hal ini dimanfaatkan Lucca dengan baik, caranya yaitu berleha-leha di asrama.
Ayuny? Tentu sedang sibuk mengejar nilai kuis dan praktek di kelasnya. Entahlah dia benar-benar memiliki hari sibuk akhir-akhir ini. Biasnya walaupun kelas seni selalu sibuk tapi jadwalnya tidak sepadat dua hari yang lalu sampai hari ini, entah untuk hari esok dan kedepannya akan sama atau tidak. Tapi yang pasti Ayuni sudah bosan berada dikelasnya ia ingin pulang dan segera berbaring di kasurnya yang empuk.
Keduanya berjalan dengan diiringi obrolan santai yang menemani dan membalut mereka dengan suasana yang hangat dan cerah. Matahari mulai redup dan segera ingin bersembunyi dari semua orang. Entah berapa lama kaki mereka melangkah, kini keduanya telah sampai pada pintu asrama mereka.
Arumi membuka pintu asrama dengan perlahan, kakinya melangkah masuk diikuti Canny dan setelah itu Arumi kembali menutup pintu itu secara perlahan juga. Setelah keduanya berada di dalam asrama terlihat lah seorang gadis yang tengah memakai kaca mata dengan buku tebal di tangnnya.
"Mandilah dan beristirahat, nanti kita berkumpul setelah makan malam." ujar Lucca.
"Senangnya dirimu yang santai hari ini, aku iri dan aku mengatakannya." cercah Arumi merasa sangat iri.
Lucca terkekeh, " Ya, ini memang sangat bagus. Enak sekali berleha-leha, ingin mencoba, Rumi?"
"Tidak terimakasih, kalau begitu aku duluan ya, Canny? Bye bye!" Arumi pergi meninggalkan keduanya.
Lucca menggelengkan kepalanya menatap malas pada punggung gadis itu. Jika dia bukan merupakan cucu pemilik sekolah mungkin Lucca sudah menendangnya, ah! tapi sepertinya dia tidak akan berani, membayangkan seberapa tajam mata Ayuni melihat dirinya jika saja gadis dingin itu mengetahui niatnya saja sudah membuatnya takut.
Matanya beralih menatap gadis di samping tempatnya duduk, "Canny kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Lucca yang bingung menatap Canny yang masih berdiam diri ditempatnya.
Canny menggelengkan kepalanya, "Tidak, kak. Aku akan membersihkan diriku." ucapnya, lalu berjalan meninggalkan Lucca—yang mengangguk lalu kembali membaca bukunya.
Berjarak sepuluh menit dari kedatangan Arumi dan Canny, pintu asrama kembali terbuka membuat atensi Lucca kembali mengarah ke pintu. Tiga gadis berbeda tingkat itu tengah berjalan memasuki area tengah asrama.
"Kak, apa Arumi dan Canny sudah kembali?" Tanya Prilly mendudukkan dirinya di sebelah Lucca.
Lucca mengangguk, "Sudah."
" Syukurlah" ujar Prilly, Eysha yang berada di sampingnya pun ikut menghela nafas lega. "Aku akan mandi, Alorra nanti bantu aku memasak makan malam!" —Eysha berjalan meninggalkan ruang tengah.
Alorra yang datang dari arah dapur sambil membawa minuman kaleng hanya mengangguk sebagai balasan. Lalu kembali mendudukkan dirinya di sebelah Prilly.
" Bagaimana hari kalian?" tanya Luccaberbasa-basi.
![](https://img.wattpad.com/cover/379658305-288-k399719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATROPOS:CCT(On Going)
AcakTujuh gadis yang terperangkap dengan hubungan persahabatan erat hingga tanpa sadar mereka terlihat seperti saudara. Namun, persahabatan itu malah menjadi kesempatan bagi 'dia' untuk membalas dendam dengan beberapa kunci kehancuran yang ada di gengga...