Prolog

39 6 3
                                    

1 bulan lalu..

suara racauan memohon yang datang dari bibir anak laki laki itu membuat   hati gadis tersebut teriris. ia hanya menunduk. tak sanggup menatap langsung adik laki laki nya.

manik cyan milik anak laki laki itu sudah bergetar. tubuh nya pun ikut bergetar panik. lengan kecil nya terangkat memegang baju kakak nya.

"jangan pergi.." suara serak muncul di bibir mungil nya. dari nada suara nya saja perempuan itu bisa tau.

anak ini memohon pada nya untuk tak meninggalkan nya.

"jangan pergi.. kakak tak boleh pergi.." suara nya terdengar lagi. kali ini lebih jelas. air mata dari pelupuk mata nya. sudah mengancam akan turun.

lengan kecil nya memegang erat tangan kakak nya. diam diam berdoa dalam hati agar kayla bertukar pikiran.

ia tak sanggup jika harus di tinggalkan sendiri. tidak. jika Kayla lah satu satu nya keluarga yang ia miliki saat ini.

"lepas." suara dingin milik kayla. membuat anak laki laki tersebut tersentak. reflek pegangan nya ia eratkan pada lengan kayla.

kepala kecil anak laki laki itu menggeleng keras. terlihat jelas ia tak ingin melepaskan pegangan nya. manik cyan milik nya bergetar panik.

merasa anak laki laki itu terus menempel pada nya. membuat Kayla
menarik lengan nya secara paksa hingga membuat anak tersebut terdorong jatuh ke belakang.


---------------------------------------------------------

sudah 1 bulan.


semenjak kayla meninggal kan nya seorang diri di panti asuhan. ia sekarang di asuh oleh paman nya. paman pemilik panti asuhan yang ia tempati saat ini.

manik cyan milik remaja tersebut menatap lekat ke arah luar jendela.

ia merenung, menatap sendu ke arah bintang di langit malam. andai saja ia lebih berguna waktu itu.

mungkin kakak nya saat ini, masih ada bersama nya. berdiri di samping nya sekarang ini. lamunan nya terhenti ketika ia mendengar suara derit pintu yang terbuka.

"bintang?.." suara lembut bak menenangkan di indra pendengaran nya. mengingat kan nya pada suara lembut, khas Kayla.

ah dia jadi merindukan kehadiran perempuan itu. keheningan terjadi sejenak. kemudian ia mulai membalikkan seluruh tubuh nya menghadap ke arah paman nya.  

  •
  •
  •
  •
  •
  •
  •
  •

di sisi lain. terlihat seorang gadis berpakaian jaket hitam juga rambut yang tergerai menyusuri jalanan jalan raya. bisa di katakan jalanan tersebut sepi. tidak ada seorang pun pengendara yang lewat. hanya diri nya seorang.

ia mendongak-kan kepala nya, menatap lirih ke arah langit malam. senyuman pahit muncul di bibir nya. ketika diri nya di ingatkan berbagai memori yang sangat ingin ia lupakan.

ya. memori 1 bulan lalu itu, muncul kembali dalam benak nya. di mana ia meninggalkan adik nya di panti asuhan. di mana ia membuang adik nya secara terang terangan.

ia memejamkan mata. suara guntur terdengar. menandakan hujan akan segera turun. namun, gadis tersebut belum mau juga beranjak pergi dari sana. tiba di mana hujan tersebut turun ia malah bertahan di sisi jalan itu. menikmati guyuran air hujan yang datang.

ia tak peduli, jika pakaian yang di kenakan nya basah. hening terjadi selama beberapa menit. sebelum akhir nya gadis itu bergumam.

"ini yang terbaik.." menoleh ke belakang nya. ia dapat melihat seorang gadis seusia nya.
mengenakan jubah hitam berjalan mendekat ke arah nya secara perlahan.

ia tak dapat melihat dengan jelas wajah gadis itu. namun Kayla dapat menebak gadis itu tengah tersenyum sinis ke arah nya.

"miris sekali, kau membuang adik mu ke panti." langkah nya terhenti, tepat di depan kayla. dari nada suara nya saja kayla bisa menebak gadis itu mengejek perbuatan yang ia lakukan satu bulan lalu.

suara dentuman sendok dan garpu menghiasi ruangan tersebut. bintang, yang tengah makan bersama para anak panti dengan paman nya. tiba tiba merasakan sesak di dada nya.

ia yakin sebelum turun ia tidak makan makanan yang pedas atau apapun itu.

tapi.. kenapa dada nya tiba tiba terasa sesak?, paman pemilik panti yang menyadari sikap aneh bintang lantas mengalihkan pandangan nya ke arah remaja itu.

"ada apa?, makanan nya tidak enak?."

suara khawatir yang keluar dari bibir paman itu. sontak membuat bintang sadar dari lamunan nya. dan menoleh.

lalu merespon-nya dengan gelengan kepala. ia juga meminta maaf karena telah membuat nya khawatir.
kemudian ia kembali melirik ke arah makanan di hadapan nya. dan merenung.

"apa mungkin hanya perasaan ku saja?.." gumam nya

                                              
                                  
                                  bersambung..

~~~~~~~

 


✧⁠ωYosh Chap 1 Prolog nya dah selesai vote, and komen. jika kalian suka see yaa in another ceritaa~

Am I Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang