part7

1K 71 2
                                    

Jisung menunduk menatap lekat Jeno yang tengah tertidur dikasur apartemen milik Jeno, jisung tentu tau masalah apa yang telah menimpa Jeno, kabar Jeno telah menghamili seseorang hingga sampai pada lambe sekolah dan viral satu sekolah mungkin sampai luar sekolah

jisung tentu tak membela Jeno dia hanya merasa simpati padanya, kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya menjadi penyebab utama kenapa Jeno menjadi liar seperti ini

jisung mengelus kepala Jeno dengan lembut "bang gua mau pulang dulu ya, gua mau kabarin juga temen² buat kesini, nanti klo udh selesai gua kesini lagi" ucap jisung, ia menghela nafas tak mendengar jawaban dari jeno dan malah dengkuran halus yang terdengar

jisung mengurungkan niatnya yang akan pergi dari apart, mungkin dia akan memutuskan untuk menginap semalaman disini, tak mungkin jisung meninggalkan Jeno dengan keadaan seperti ini sendirian dia masih butuh senderan seseorang

jisung berdiri, berjalan kedalam kamar mandi, setelah selesai jisung kembali berjalan kearah kasur lalu berjongkok menatap wajah tenang Jeno "bang, gua pinjem bajunya ya, gua ga bawa baju ganti" setelah mengucapkan itu, jisung melepaskan handuk yang melilit pada pinggangnya lalu mamakai bajunya

jisung terduduk diatas sofa memainkan game pada ponselnya, suaranya yang bising membuat Jeno terbangun ia mengucek kedua matanya menatap jisung yang masih memainkan ponsel pintarnya, jisung tak menyadari Jeno bangun membuat Jeno terkekeh anak itu selalu fokus pada ponsel sampai lupa pada lingkungan sekitar

"sung, kenapa belum balik? dah malam" jisung terperanjat menatap Jeno yang sudah berdiri dihadapannya, jisung memegangi dadanya yang kini berdetak lebih cepat "Mau nginep bang, mau temenin abng, gua ga bisa tinggalin lu pas keadaan lu lagi down gini, mau apa bang? mau minum? makan? keadaan lu sekarang gimana?" Jeno terkekeh mendengar segala pertanyaan jisung, ia mengusak Surai jisung gemas

"gua baik, masih kenyang juga, Lo gimana? seharian disini emng ortu lo ga marah?" jisung menggeleng "udh dikasih izin" Jeno hanya mengangguk paham, jisung menoleh menatap Jeno yang tampak masih murung dan mengaduk ngaduk coklat hangat miliknya "jangan dipikirin terus bng, nanti lu sakit atau mau gua ajak jalan? kita cari angin buat nenangin diri atau mau balapan aja? gua sebenernya udh ada janji balapan malam ini, lo mau ikut ga bang?"

Jeno menghela nafas, mengambil cemilan yang berada diatas meja yang kini terlihat begitu berantakan karna sampah menumpuk, bocah itu sangat malas hanya untuk membuah sampah "Ogah ah, mending tidur gua, dari pada keluyuran tengah malem" jisung terkekeh geli "aneh, biasanya juga kita 7dream sering keluyuran tengah malem tapi lu ga pernah ngeluh sebelumnya, ada apa nih? lu beberapa hari ini agak aneh, bang haechan, Mark sama bang jaemin juga pada aneh akhir² ini kalian nyembunyiin sesuatu dari gua ya?!"

mata jisung memicing menatap curiga kearah Jeno, Jeno yang ditatap dan dipojokan seperti ini merasa risih "ah ga tau lah jie, gua pusing masalah yang disekolah sama yang dirumah aja blm kelar lu malah nambah nambahin, udh mah stress makin dibikin gila sama omongan bullshit Lo itu" jisung yang mendengar jawaban jeno hanyaa terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia jadi merasa tak enak hati karna rasa penasarannya yang tak dapat dibendung

"sorry, kan gua cuman penasaran, lagian kenapa juga sembunyi sembunyi kita ber7 kan ga ada rahasia apapun, yaaaa walaupun ga semua rahasia kita tau, padahal kita aja pernah mandi bareng" jisung mencebik tetap merasa begitu penasaran tapi pertanyaan yang ada diotaknya hari ini harus urung untuk dipertanyakan sekarang, dia akan bertanya lebih lanjut pada Mark haechan dan jaemin jika Jeno kekeh tak ingin menjawab rasa penasarannya.



jisung terbangun karna suara muntahan yang memang beberapa kali terdengar namun jisung rasanya enggan bangun untuk memeriksa, namun ini sudah suara muntahan ke 23× membuat jisung kesal sendiri "kenapa lu bang, dari tadi huwek huwek Mulu" jisung menghampiri Jeno yang kini menunduk pada wastafel dikamar mandi, kaki juga punggungnya terlihat bergetar

jisung berlari menghampiri Jeno, ia menangkap tubuh Jeno yang akan hampir ambruk diatas lantai kamar mandi, ditatapnya Jeno yang kini wajahnya terlihat memerah matanya sayu kakinya juga melemas membiarkan tubuh ringkih itu bersandar sepenuhnya pada tubuh jisung

jisung menempelkan punggung tangannya pada dahi jeno sampai matanya melotot kaget merasakan suhu tubuh Jeno "Bang, lu panas banget anjir kita ke RS ya bang" jisung segera menggendong tubuh Jeno ala bridal, hingga sampai pada handle pintu suara Jeno mengintrupsi jisung membuat jisung urung untuk keluar "Ga perlu sung, gua dirumah aja, gua ga mau keluar plis Disini aja ya"

DON'T FORGET TO VOTING GUYS.

karma jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang