Beberapa hari kemudian..
"Apa aku tidak salah dengar? Kau ingin bekerja?"tanya Lisa menatap istrinya lekat-lekat.
"Nee aku ingin bekerja kembali" jawab Irene hati-hati.
"Tidak,tidak ada ijin untuk mu, bukankah sebelumnya kita sudah sepakat bahwa kau tidak akan bekerja lagi"
"Tapi Lii,--"
"Sekarang aku tanya,apa alasan mu ingin bekerja hem?"potong wanita tinggi itu membuat istrinya terdiam sejenak.
"Tidak ada alasan,aku hanya merasa sudah sewajarnya bekerja,Ella sudah besar"jawab Irene.
"Jangan bilang karena Jennie" sambung Lisa membuat mommy Ella itu mengatupkan bibir,Lisa seolah menangkap isi kepala nya.
"Dengar.."lanjutnya memegang kedua bahu istrinya.
"Jika kau ingin bekerja karena Jennie maka urungkan saja niatmu,aku masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita,kau tahu suami mu ini memiliki saham besar dimana-mana bukan?"ucap Lisa dengan bangganya.
"Tapi Lii,adikku duduk di bangku kuliah dan biayanya tidak sedikit. Polisi telah menahan appa,maka aku adalah wali satu-satunya sekarang" keluh Irene.
"Aku sanggup membiayai kuliah Jennie hingga lulus,jangan meragukan ku"
"Aku tidak meragukan mu,hanya saja aku tidak enak.Kau juga memiliki keluarga di Thailand tapi mereka tidak pernah merepotkan mu"
"Apa yang kau katakan hm? Aku tidak pernah merasa direpotkan oleh keluarga mu baby,sebab keluarga mu adalah keluarga ku juga"
"Kenapa kau begitu baik?"
"Karena aku Lalisa heheh,aku tidak ingin istri ku kelelahan karena bekerja,cukup kelelahan karena diriku saja"kekeh Lisa membawa Irene kedalam pelukannya.
"Meski begitu ijinkan aku bekerja walau separuh waktu sayang,aku ingin berpartisipasi di kantor mu" ucap Irene membuat Lisa berpikir sejenak.
"Sejujurnya aku tidak ingin kau kelelahan sweety,tapi jika kau bersi keras.. bagaimana kalau kau meneruskan usaha butik kita saja hm?"saran Lisa yang akhirnya luluh,sebab keras kepala Irene bukanlah hal yang baik untuk ditantang.
"Aku mau,thank you hubby! Kalau begitu aku akan mulai bekerja besok, bagaimana..?"
"Up to you wife,tapi jangan lupa memberi tahu Jennie dan Ella"
***
Besoknya..
Di pagi yang indah,beberapa macam hidangan telah tersaji di meja makan keluarga Manoban,seperti biasa mereka akan melakukan sarapan bersama sebelum berpencar ke tujuan masing-masing.