Di tengah kesibukan hidup dan keasyikan menjalani rutinitas masing-masing, Angga dan Alexa akhirnya menerima pengumuman yang mengejutkan dari orang tua mereka. Keduanya, yang selama ini tidak pernah berpikir jauh tentang perjodohan atau hubungan yang dipaksakan, mendapati diri mereka terjebak dalam sebuah keputusan besar yang tak terduga. Orang tua mereka, yang telah lama bersahabat dan saling mengenal, akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua. Pengumuman ini datang begitu saja, di tengah suasana makan malam yang biasa saja, tetapi langsung mengubah segalanya. Baik Angga maupun Alexa terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja mereka dengar.
Awalnya, baik Angga maupun Alexa merasa terkejut dan bahkan canggung mendengar kabar tersebut. Mereka masing-masing mencoba menahan reaksi pertama yang muncul, baik berupa tawa kaku atau ekspresi bingung. Angga, yang selama ini dikenal dengan ketenangannya, terlihat sedikit gelisah, sementara Alexa, yang terkenal dengan keberaniannya, tampak mempertanyakan maksud sebenarnya dari pengumuman itu. Orang tua mereka menjelaskan bahwa hubungan mereka berdua sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, karena hubungan keluarga yang erat dan keinginan untuk memperkuat ikatan tersebut. Ini bukanlah sebuah keputusan yang tiba-tiba, melainkan hasil dari pembicaraan panjang yang sudah terjadi di balik layar.
Kedua keluarga memiliki alasan tersendiri untuk melaksanakan perjodohan ini. Dalam pandangan orang tua mereka, Angga dan Alexa adalah pasangan yang ideal—keduanya memiliki latar belakang yang baik, pendidikan yang tinggi, serta potensi untuk membangun hubungan yang stabil. Orang tua Alexa, yang melihat Angga sebagai sosok yang terhormat dan bertanggung jawab, merasa bahwa dia adalah pilihan terbaik untuk anak mereka. Begitu juga dengan orang tua Angga, yang melihat Alexa sebagai wanita yang cerdas, mandiri, dan memiliki kepribadian yang menarik. Meskipun perjodohan ini tidak didasarkan pada perasaan cinta yang mendalam, keduanya dianggap memiliki kecocokan yang kuat dari segi sosial dan keluarga.
Namun, bagi Angga dan Alexa, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk diterima. Keduanya memiliki pandangan yang berbeda tentang konsep perjodohan. Alexa, yang selalu mengejar kebebasan dalam segala hal, merasa bahwa dirinya tidak ingin terjebak dalam hubungan yang dipaksakan oleh orang lain. Ia menghargai keputusan orang tuanya, namun hatinya merasa ragu. Sedangkan Angga, yang lebih pendiam dan cenderung menerima apa yang telah ditentukan, merasa tertekan oleh situasi tersebut, meskipun ia tidak bisa menunjukkan perasaan itu secara terbuka. Mereka berdua merasa bahwa perasaan mereka harus tumbuh secara alami, bukan berdasarkan keputusan yang datang dari pihak luar.
Namun, meskipun awalnya canggung dan penuh keraguan, keduanya akhirnya memutuskan untuk menjalani proses ini dengan kepala dingin. Mereka menyadari bahwa ini adalah bagian dari budaya dan tradisi keluarga yang mungkin sudah ada sejak lama. Angga dan Alexa mulai menjalin komunikasi yang lebih intens, mencoba mengenal satu sama lain lebih jauh. Perjalanan mereka dalam menghadapi perjodohan ini pun perlahan-lahan berubah menjadi sebuah eksplorasi emosional yang menantang, meskipun dengan rasa ragu yang tetap ada. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi satu hal yang pasti—pengumuman ini telah mengubah segalanya dalam hidup mereka, mengarah pada dinamika baru yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
Seiring waktu, hubungan mereka berdua mulai berkembang. Meskipun tidak ada perasaan cinta yang meledak-ledak seperti dalam cerita romantis, ada kedekatan yang tumbuh melalui keduanya saling memahami dan belajar menghargai satu sama lain. Mereka mulai merasakan kenyamanan dalam kehadiran masing-masing, dan meskipun perjalanan mereka dalam perjodohan ini masih panjang dan penuh ketidakpastian, Angga dan Alexa mulai melihat kemungkinan baru dalam hidup mereka. Pengumuman yang awalnya mengejutkan dan penuh kekhawatiran ternyata membawa mereka pada sebuah perjalanan yang, meskipun tidak mudah, penuh dengan pelajaran dan kesempatan untuk tumbuh bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Antara Ketos Mesum Dan Gadis Bar Bar
Ficção AdolescenteCerita Alexa Dan Angga Hidup Bahagia