"Target akan datang dari utara dalam waktu satu menit. Bersiaplah."
Seorang gadis ramping bersandar di balik pohon sambil memegang senjata di tangannya. Dia mendengarkan instruksi dari seorang pria lewat komunikator dengan tenang. "Ada berapa?"
Pria di seberang menjawab, "5 mobil Jeep. Orang-orang di dalamnya bersenjata lengkap."
Gadis itu melirik jam di tangannya. Setengah menit lagi.
"Tim, bersiap!" bisik gadis itu kepada seluruh timnya lewat komunikator, lalu mengambil sebuah bom.
Sambil menghitung mundur, pria yang memberi instruksi lewat komunikator tadi berbisik, "Seperti biasa, tetap berhati-hati, Elara."
Gadis yang dipanggil dengan nama Elara itu tersenyum tipis.
5, 4, 3, 2...
Sedetik kemudian, Ela mengaktifkan bom di tangannya dan melemparkannya ke tanah yang tidak jauh di depan. Bom tersebut langsung meledak tepat di bawah mobil pertama!
Boom!
Mobil itu meledak dan terbakar. Tim Ela segera menyerbu. Adu tembak yang sengit dimulai. Adegan pertempuran di tepi hutan yang gelap itu mencapai puncaknya.
Sementara timnya mengepung lawan, Ela bergerak mengunci targetnya.
Target Ela adalah seorang pemimpin dari geng penyelundup senjata ilegal. Ini adalah misinya - menggagalkan rencana mereka dan menangkap pelaku serta bukti.
Di antara riuh debaran senjata, tubuh ramping Ela menyelinap dan matanya yang tajam memicing, menangkap targetnya.
Dor!
Seorang pria yang tertembak kakinya jatuh ke tanah dan mengerang. Dia dengan cepat berbalik dan membalas tembakannya pada Ela. Tapi Ela sudah mengetahui gelagatnya dan menendang pria itu, membekuknya, lalu membuka penutup wajahnya.
Seketika mata Ela melebar.
Pria itu juga melihat Ela. Dia membeku selama beberapa saat. Kemudian tersenyum kecut.
"Ela? Itu kamu?"
Belum sempat Ela percaya dengan apa yang dia lihat, tiba-tiba terdengar suara dari komunikatornya. "Ela, hati-hati di belakangmu!"
Pupil Ela menyempit dan secara refleks menghindar. Namun terlambat, pria yang tak dikenal di belakangnya sudah menembakkan peluru dan menembus bahu kirinya!
Jika Ela tidak diperingatkan sejak awal, peluru tersebut mungkin akan menembus dadanya.
Perhatiannya sempat teralihkan karena pria ini.
Pria yang dibekuk olehnya itu sekarang tersenyum. "Kak Ela, aku tidak ingin membunuhmu. Tapi harus bagaimana lagi, aku sudah ketahuan sekarang."
Suara bising dari pertarungan dan tembakan peluru menjadi latar belakang yang memekakkan telinga.
"Kau!" Ela memegang bahunya sendiri yang berdarah dan memandang pria itu dengan kebencian. "Bagaimana kamu bisa menjadi pelakunya!"
Pria itu menjawab dengan acuh. "Itu bukan urusanmu. Jangan biarkan gadis ini lolos."
Ela melihat sekeliling. Hampir semua bawahan mereka sibuk menyerang satu sama lain. Pria tak dikenal yang tadi menembaknya pun sekarang sedang berkelahi dengan bawahannya. Siapa yang akan memenuhi panggilan pria ini?
Ela melihatnya kembali. "Aku tidak akan melepaskanmu!"
"Aku juga tidak akan melepaskanmu." Pria itu menyeringai. "Tembak saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Wolf's Mate
FantasyMemasuki dimensi lain dan bertemu manusia serigala perak legendaris! Elara Anderson adalah seorang gadis yang bekerja sebagai agen. Dalam misi terakhirnya, dia dijebak oleh rekannya sendiri dan mengalami penyerangan di hutan. Siapa tahu, dalam pelar...