2# Penghuni kontrakan

142 34 19
                                    

Dimana dia? Itu adalah pertanyaan yang Indonesia tanyakan sekarang.

Pasalnya, saat ia bangun dari tidur panjangnya itu, sudah terpampang jelas wajah Germany dihadapannya.

Benar-benar pas dihadapannya, bahkan pipi kanannya basah, itu bukanlah sebuah bekas ciuman.... tetapi terlihat seperti kunyahan, positif thinking saja, mungkin ada hantu yang ingin memakan Indonesia.

"Ah- lo udah bangun? Baru aja gue mau gendong masuk," ucap Germany, tunggu... apa!? Gendong masuk? Maksudnya?

Oke, Indonesia ngeblank sekarang.

Tetapi ia hanya berusaha acuh dengan perkataan ambigu Germany, dan memilih untuk keluar dari mobil.

Ia menelisik kontrakan yang akan ia tempati itu, sebuah kontrakan berbentuk rumah, boleh juga, pikirnya.

Indonesia berjalan ke arah bagasi mobil Germany, berniat untuk mengambil barang, tetapi sang pemilik mobil menahan tangannya, "Biarin gue aja yang ngangkat, kamar lo ada di lantai dua, lo duluan aja naiknya," ujar Germany yang dibalas gelengan oleh Indonesia.

"Gue aja, lagian cuman koper kecil doang, gapapa kali," tutur Indonesia berharap Germany melepaskan kopernya, "Lo milih gue yang bawa barang lo, atau kunci kamar lo ga gue kasih?" Ancam Germany membuat Indonesia segera putar balik dan berjalan duluan.

Lagi pula, untung punya babu seperti Germany.

Bruk

Sial, ia menabrak seseorang, Indonesia menatap siapa orang yang ia tabrak, seorang pemuda dengan rokok yang bertengger di tangannya.

Pemuda itu membuang rokoknya, menatap angkuh kearah Indonesia, "Jangan galak-galak Ame tolol, penghuni kontrakan baru, lo mau digetok sama picek?" Terima kasih kepada Germany yang telah membantu Indonesia tidak dipukul oleh pemuda yang dipanggil Ame itu.

Terlihat sepertinya keduanya akan adu mulut, daripada ikut campur, Indonesia memilih untuk naik keatas duluan.

Diatas, ia melihat seorang pemuda lagi, entah apa yang pemuda itu lakukan, tetapi ia berbaring dengan tubuh yang penuh keringat.

'Apa lagi ini gustiii,' batin Indonesia tak habis pikir dengan pemuda tersebut, "Wahahaha, kodok acumakala- alucamaka- acekumala- acumalaka lompaat," pemuda itu bergumam tidak jelas, sepertinya dia mabuk.

Mungkin Indonesia menjadi ragu untuk tinggal di kontrakan ini, "Itu Jamaica, bocahnya emang suka mabuk, tapi tenang aja, kalo mabuk lebih sering tepar dari pada ngelakuin hal aneh," jelas Germany yang entah sejak kapan berada dibelakangnya.

"Sayangnya, kamar lo ada disamping kamar dia, jadi kalo lo ngedenger suara aneh, paling dari kamarnya dia," lanjut Germany menunjuk sebuah kamar dan melemparkan kunci kamar itu kepada Indonesia, membuat gestur tangan seolah menyuruh Indonesia membuka pintu kamar itu.

ceklek

"BAAA!"

"AA!" Pekik Indonesia terkejut setelah dibuat kaget oleh seorang pemuda dengan mata panda.

"Malay tolol, lo mau ngebuat anak orang mati?" Ujar Germany yang dibalas cengengesan oleh pemuda bernama Malaysia itu.

"Ampun bang, habisnya, lo gabilang sih kalo penghuni barunya secantik ini,"

,
,
,

aku masih sakit tapi bosan jadi yodah lah

makasih buat yg udah ngeramein ini yaaa

wofyu oll

Hi, neighbour! -Indo HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang