Pagi pagi sekali mereka sudah bersiap akan kembali ke kota setelah menghabiskan liburan satu Minggu full di rumah oma.Namun sepertinya mereka masih betah berada di rumah oma.
Untuk permasalahan waktu di lapangan, orang tua anak itu yang datang ke rumah oma untuk meminta maaf karena memang anak mereka yang salah.
"DAK PUYANG HIKS DAK" Renjun masih menangis histeris sembari terus memeluk omanya sedari tadi dia di bangunkan.
Wendy dan Chanyeol sendiri sudah bergantian berusaha membujuk Renjun agar tidak terlalu siang karena memang mereka berangkat pagi pagi buta.
"Masih ngantuk mungkin Wen" oma Rosa sendiri hanya mengusap surai cucunya yang sudah basah bahkan belum sempat di keringkan tadi setelah mandi.
"Injun, injun gak kangen moca moci, kasian loh, entar umin Jun di bawa lari lagi" bujuknya.
Bahkan Renjun semakin erat memeluk omanya.
"Oke oke kita gak jadi pulang, kita cari jajan yuk" ujar Chanyeol dirinya sempat melirik istrinya agar masuk mobil terlebih dahulu.
"Dak hiks" lirihnya bahkan matanya sudah hampir bengkak karena kelamaan menangis.
"Injun di sini aja ya, sama oma hm" oma Rosa masih berusaha membujuk Renjun agar tenang apalagi melihat anak itu yang sudah sesah bernafas dan sesenggukan.
"Kemu ke mobil dulu" lirihnya menatap Chanyeol.
"Tuh papa udah pergi, ayo kita jalan jalan mau, ikut oma belanja yuk" ujarnya.
Renjun masih sesenggukan dan menggenggam tangan oma erat.
"Kita ke pasar naik mobil" ujar oma.
Padahal di dalam mobil ada Chanyeol dan Wendy yang sudah menunggu di kursi belakang.
Kenapa tidak curiga karena Chanyeol menyuruh anak anaknya untuk pergi lebih dulu dan menunggu mereka di gapura desa.
"Kejer banget nangis nya pa" gumam Mark yang sekarang semobil dengan papanya dan juga Jisung agar kalau nanti anak itu mabuk lagi Wendy bisa siaga.
Mereka masih melihat Renjun yang tampak lucu di gandeng omanya bahkan sesekali tangan anak itu menghapus air matanya sendiri walaupun oma sudah membantunya dengan tissue.
"Ayo Injun masuk, kita kepasar naik mobil" oma rosa membuka pintu mobil itu secara perlahan.
"HUWAAA DAK PA DAK HIKS" Renjun kembali histeris saat tiba-tiba tubuhnya di tarik ke pangkuan papanya bahkan tangannya hendak menggapai omanya tapi langsung di tahan dan pintunya langsung di tutup.
Chanyeol membawa putranya duduk di tengah tengah antara dirinya dan Wendy.
"Makasih ya, kita pamit" ujar Chanyeol sebelum menutup kaca mobil.
"Injun, Injun liat mama, liat mama buat susu tadi, minum dulu ya nak hm" bujuknya namun Renjun tetap menangis histeris.
"Dak hiks puyang oma hiks puyang no ma hiks" histerisnya membuat mereka berdua sedikit bingung bagaimana cara menenangkan Renjun yang seperti ini.
"Bobok lagi yuk, sama papa, masih ngantuk ya nak" Chanyeol membawa Renjun dalam pelukannya, walaupun putranya itu terus memberontak tapi lama kelamaan akhirnya Renjun sedikit tenang.
Mereka masih mendengar suara isakan lirih bahkan sesekali tubuh Renjun akan tersentak seirama dengan isaknya.
Tangan gempalnya mencengkram erat baju papanya sembari terus bersandar nyaman di dada papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...