Seoul, 2024
Jaeyi, 14 Tahun
Di siang yang terik saat libur musim panas, Jaeyi melangkah keluar dari kamarnya dengan langkah santai. Gadis 14 tahun itu membiarkan rambutnya tergerai, menambah kesan santai di tengah suasana liburan. Ia berjalan melewati lorong pendek di rumahnya menuju kamar kedua orang tuanya. Setelah membuka pintu, Jaeyi melangkah masuk dan menatap sekeliling kamar yang rapi. Pandangannya segera tertuju pada lemari besar di sudut ruangan.
Jaeyi membuka lemari itu dengan pelan. Di dalamnya tersusun rapi baju-baju milik orang tuanya. Tangannya terulur ke sebuah laci besar di bawah tumpukan pakaian. Ketika laci itu terbuka, terlihat sebuah album foto yang agak berdebu. Dengan hati-hati, Jaeyi mengeluarkan album tersebut, lalu duduk di lantai sambil membuka halaman-halamannya.
Halaman pertama menampilkan foto-foto lama. Beberapa foto memperlihatkan sekelompok remaja tersenyum lebar di depan rumah-rumah yang terlihat khas tahun 90-an.
Jaeyi membalik halaman demi halaman, matanya menangkap berbagai wajah dan kenangan yang sepertinya begitu akrab, meski ia tidak mengenal langsung orang-orang di sana.
Salah satu foto menarik perhatiannya, sebuah gambar seorang gadis muda yang tampak ceria berdiri di samping seorang anak laki-laki yang tidak kalah ceria. Di bawah foto itu tertulis tahun 1999 dengan spidol hitam. Gadis itu adalah ibunya, An Yujin, bersama pamannya, An Jungwon.
"Ibu dan Paman Jungwon kenapa tidak berubah dari dulu?" gumam Jaeyi, heran. Ia menatap wajah-wajah di foto itu yang terasa seperti versi remaja dari orang-orang yang selama ini ia kenal.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka, membuat Jaeyi tersentak. Seorang pria berusia 40-an muncul, mengenakan kaus polo sederhana dan celana panjang santai. Itu adalah An Jungwon, pamannya yang kini sudah dewasa sepenuhnya, tapi masih membawa sedikit bayangan dari anak remaja ceria di foto tadi.
"Jaeyi, kau belum siap juga? Ayo berangkat!" seru Jungwon sambil menatap keponakannya yang masih duduk di lantai.
Jaeyi menoleh dengan ekspresi enggan. "Aku tidak ingin kursus balet hari ini, Paman Jungwon. Bisakah aku libur saja hari ini?" pintanya, sedikit merengek.
Jungwon berjalan mendekat dan memandang ke arah album foto di tangan Jaeyi. Ia lalu duduk di sebelahnya. "Kau harus berangkat les balet. Nanti paman yang kena omel ibumu."
Jaeyi mengangkat album foto itu dengan pelan. "Aku ingin melihat foto-foto ini dulu!" katanya tegas.
Jungwon menghela napas sambil melirik album itu. "Astaga, foto ini sudah sangat lama. Kenapa kau tiba-tiba tertarik membukanya?" tanyanya penasaran.
Jaeyi mengangkat bahu. "Teman-temanku bercerita tentang orang tua mereka saat muda dulu. Jadi aku penasaran ibu dan ayah seperti apa waktu masih muda," jawabnya polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me in Summer 1999 | ENHYPEN x IVE | 2024
FanfictionIni adalah kisah tentang sekumpulan lima teman yang tumbuh bersama di tahun 1999. Dalam perjalanan hidup mereka, terdapat pelajaran berharga tentang kehidupan, persahabatan, dan cinta. Setiap momen yang mereka habiskan bersama dipenuhi dengan tawa...