Basically, another old draft yang sudah berdebu, but here we go
Happy Reading 🙌
----------------------------------------------------------
Suara mesin mobil berhenti, dan mobil telah terparkir apik. Sunghoon mengecek penampilannya pada rearview sebelum keluar dari kendaraan pribadinya.
Udara malam ini cukup sejuk, tidak terlalu mencekam pun tidak terlalu lembab. Kaki jenjangnya yang terbalut oleh jeans gelap itu melangkah menuju gedung dimana ia akan menghadiri bachelor party salah satu teman dekatnya. Lebih tepatnya, ia hendak bertolak ke sebuah bar yang berada di rooftop sebuah hotel ternama di ibukota. Lift yang membawanya ke lantai teratas berisi beberapa orang, namun ia tidak mengenal orang-orang itu. Actually, this bachelor party is not really a 'party' karena sang host hanya mengundang beberapa orang terdekatnya saja. So yeah, maybe you can call it kinda-private-bachelor party.
Setibanya di bar, ia segera mengedarkan pandangannya guna mencari sang pemilik acara. Namun, kala obsidiannya menangkap sosok familiar yang lama tak terdengar kabarnya, pandangan Sunghoon terpaku. Terpaku pada sosok indah yang selama ini dalam diam ia puja. Tidak ada dalam list agendanya hari ini, ia akan Kembali melihat sosok itu. Pun ia tidak pernah menduga bahwa ia, bisa Kembali melihat sosok itu disini, di kota kelahiran mereka.
Di kota, dimana keduanya tahu, bahwa ada banyak kenangan tentang mereka yang tercipta. Juga kota, dimana perpisahan antara mereka pernah ada.
Meskipun kehadiran sosok itu diluar prediksi, namun ada satu hal pasti yang Sunghoon yakini. Yaitu hari ini adalah hari ke 380 semenjak sosok itu pergi meninggalkannya—atau tunggu, ia tidak mau teralu percaya diri—meninggalkan kota yang pernah menjadi bagian dari sejarah mereka dan pindah ke belahan dunia lain.
Rentetan pikirannya terputus kala seseorang menabrak bahunya, oh astaga, Sunghoon bahkan masih berada tak jauh dari pintu masuk.
Lalu ia berjalan mendekat menghampiri teman dekatnya—Heeseung—yang menjadi host party. Sapaan hangat ia terima saat kehadirannya disadari oleh sebagian orang dalam lingkaran kecil itu, Mereka saling menjabat tangan dan bertukar sapa. Termasuk lelaki tampan seusianya yang sejak tadi mencuri fokus Sunghoon,
"Sunghoon! Long time no see!!" sapaan hangat itu terucap bersama dengan senyum yang indah.
Senyum indah yang telah lama Sunghoon tidak lihat secara langsung, dan tidak sampai saat ini ia menyadari bahwa ia sangat merindukan senyum itu. Berada tak jauh dari figurnya, Sunghoon dapat menghirup aroma familiar, too familiar actually, yang ternyata juga masih membuatnya candu.
Sunghoon tertawa kikuk, "Ya, kau benar."
For godsake, hanya itu Sunghoon yang bisa kau ucapkan? What a shame, Bahkan kau tidak bisa melihat tepat pada manik cantiknya.
C'mon, do something!Belum sempat otaknya mencari barang satu kata di penyimpanan otaknya yang sedang buffering, lelaki indah itu berlalu, karena menerima ajakan sang host party untuk berdansa sederhana di tengah ruangan. Sunghoon tadi sempat mendengar, bahwa Heeseung ingin mengajak lelaki itu berdansa sebagai ucapan terima kasih atas kunjungan yang sangat berarti.
Melihatnya berdansa di sebrang ruang, tanpa sadar membuat senyum Sunghoon merekah meski hanya dua senti. Melihat lelaki itu tertawa dengan gembira dan senyum di mata yang tak pernah luntur, membuat Sunghoon merasakan perasaan itu kembali.
Perasaan berdebar dan euphoria yang hanya ada karena satu alasan. Perasaan berdebar dan euphoria yang pernah padam. Padam karena sengaja ia tiup kuat-kuat agar tidak semakin membara. Ia berjuang meniup itu selama 380 hari terakhir, namun hanya dalam waktu satu menit, kobaran itu kembali hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carmine | Sungjake One shoot (s)
Historia Corta"This is my way to show you about the feeling I couldn't describe" _____________________ ɣ̥ TRACKLIST ANTHOLOGY ɣ̥ So, it's just kumpulan oneshoot Sungjake based on my tracklist, jadi tiap ceritanya itu unrelated to one another. It's just my wild th...