bab 93

2.2K 478 34
                                    


   Jam sudah hampir pukul 8 pagi tapi semua anak anaknya belum ada yang bangun.

  Wendy berjalan pelan tujuan utamanya sekarang adalah kamar Jeno karena kamar putranya itu yang paling dekat dengan kamarnya.

   Dirinya membuka perlahan pintu kamar putranya, masih gelap membuat Wendy langsung menuju ke arah jendela dan membuka gorden tersebut agar ada cahaya matahari yang masuk.

   Diliriknya ke arah ranjang di mana putranya masih bergelung nyaman dengan selimut tebalnya.

  Baru saja Wendy hendak membangunkan Jeno namun dirinya di kejutkan saat merasakan tubuh putranya terasa hangat.

"Jeno? Jeno bangun dulu nak, kamu sakit juga?" Gumam Wendy sedikit mengusap surai putranya.

"Ma" lirihnya dengan suara sedikit serak bahkan untuk membuka mata saja sangat sulit.

"Panas banget, kok tiba-tiba pada sakit sih" ujarnya dirinya membenarkan selimut putranya agar tidak kedinginan.

   Setelah mengetahui Jeno juga ikut sakit, Wendy semakin tidak tenang dengan keadaan anak anaknya yang lain membuat dirinya langsung bergegas menuju kamar putranya.

  Namun baru juga dirinya hendak memasuki kamar putra sulungnya, dia langsung mendengar suara batuk dari dalam kamar.

"Mark" Wendy langsung masuk begitu saja dan melihat putra sulungnya yang sudah bangun.

"Demam juga gak?" Tanyanya namun Mark langsung menggelengkan kepalanya.

"Gak ma cuma pusing sama batuk aja nanti juga mendingan" ujarnya namun Wendy sebagai ibu tidak akan percaya begitu saja apalagi wajah putranya terlihat pucat walaupun belum demam.

"Kamu tunggu di sini, mama mau lihat adik adik kamu yang lain, tiduran lagi aja" Wendy membantu putranya untuk kembali tiduran.

  Kini Wendy sudah berada di kamar Jaemin dan ternyata ada Haechan yang juga tidur di sana.

"Astaga ini sakit berjamaah" dirinya menjadi pusing sendiri.

"WEN, CHENLE MUNTAH MUNTAH"

   Wendy terdiam mendengar suara teriakan suaminya dari kamar sebelah.

  Wendy tidak berniat membangunkan Jaemin dan Haechan, dirinya langsung bergegas menuju kamar Chenle dimana sudah ada suaminya di sana.



   Sepertinya pagi ini terlihat sangat sibuk.

  Bahkan sarapan dan bubur yang tadi dirinya buat tidak tersentuh sama sekali.

"Udah siap kan, kita ke rumah sakit" Chanyeol baru saja tiba sembari menggendong Renjun yang tampak nyaman terlelap.

"Hendra kamu bawa mobil yang satunya ya" Chanyeol menyerahkan kunci mobil pada bodyguard pribadi putranya.

    Sebenarnya ini sudah sering terjadi, setiap pulang liburan maka semua anak anaknya akan sakit berjamaah seperti ini.




      Suho cukup terkejut ketika Chanyeol menelfon nya dan mengatakan anak anaknya pada sakit semua.

"Anak anak mu, sumpah kebiasaan ya, di ajak liburan jauh dikit pulangnya udah pada sakit kalau Renjun gak heran karena imunnya emang lemah tapi yang lain" Suho hanya bisa memijat pelipisnya karena merasa pusing mendadak.

"Kan anak anak gue emang gampang sakit aslinya dari dulu" ujar Chanyeol membuat Suho langsung terdiam, itu juga yang menyebabkan nenek mereka sangat menuntut kesempurnaan.

"Maaf bukan maksudnya apa" Suho menjadi tidak enak sendiri sekarang.

  Posisi mereka masih di IGD beruntung hari ini IGD sedikit kosong jadi bisa menampung mereka bertujuh.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang